5.000 Pesawat Garuda Dibutukan untuk Pindahkan 2 Juta Warga Gaza ke Indonesia

Jakarta, PancarPOS | Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengusulkan untuk memindahkan 2 juta warga Gaza ke Indonesia sebagai bagian dari solusi jangka panjang terhadap krisis yang tengah melanda wilayah tersebut. Usulan ini disampaikan melalui orang kepercayaannya, Steve Witkoff, yang dipilih Trump untuk mengajukan Indonesia sebagai salah satu negara tujuan relokasi besar-besaran warga Gaza.

Namun, rencana tersebut segera mendapat penolakan dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Indonesia. Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Indonesia, Anis Matta, menegaskan bahwa hingga saat ini, tidak ada pembicaraan resmi yang dilakukan antara Indonesia dan Amerika Serikat terkait usulan ini.
“Yang pertama, belum ada pembicaraan sama sekali soal itu,” ujar Anis Matta usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu (22/1/2025).
Usulan relokasi 2 juta warga Gaza ini, meskipun dimaksudkan sebagai solusi jangka panjang bagi Gaza, memunculkan berbagai pertanyaan, terutama terkait logistik. Diperkirakan, untuk mengangkut 2 juta orang, dibutuhkan lebih dari 5.000 pesawat Garuda. Angka ini menunjukkan betapa besar skala pemindahan yang diusulkan dan kompleksitas yang harus dihadapi, mulai dari transportasi hingga tempat pemukiman baru bagi warga Gaza yang akan dipindahkan.

Sumber-sumber pemerintah Indonesia menyebutkan bahwa meskipun Indonesia memiliki komitmen kemanusiaan yang kuat, relokasi dalam jumlah besar seperti itu tetap harus mempertimbangkan banyak faktor, termasuk dampak sosial, ekonomi, dan keamanan di dalam negeri. Selain itu, masalah hak asasi manusia dan keberlanjutan kehidupan para pengungsi setelah relokasi juga menjadi hal yang perlu dikaji lebih lanjut.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia menegaskan bahwa mereka akan tetap berpegang pada prinsip kemanusiaan dan perdamaian internasional, namun rencana relokasi yang diusulkan oleh Amerika Serikat masih memerlukan pembicaraan lebih lanjut dan koordinasi dengan berbagai pihak. Indonesia tetap menekankan pentingnya penyelesaian konflik di Gaza dengan cara yang adil dan berdasarkan pada resolusi internasional yang sudah disepakati.
Pemerintah Indonesia juga mengungkapkan bahwa mereka tidak menutup kemungkinan untuk turut serta dalam solusi kemanusiaan di Gaza, namun solusi yang lebih holistik dan berkelanjutan perlu dicapai dengan melibatkan berbagai negara dan lembaga internasional.

Dalam waktu dekat, Kemenlu Indonesia akan terus memantau perkembangan situasi ini dan mengambil langkah yang diperlukan, sembari menjaga kedaulatan negara dan memastikan kebijakan luar negeri yang berorientasi pada perdamaian dan kesejahteraan bersama. tim/ama
