Meru “Pejabat” di Besakih Terancam Runtuh

Karangasem, PancarPOS | Pura Besakih, yang dikenal sebagai pura terbesar dan paling sakral di Bali, kini menghadapi sebuah permasalahan serius terkait kondisi sejumlah meru yang semakin rapuh. Meru sebagai struktur penting dalam pura yang merupakan simbol pegunungan, kini terancam roboh. Hal ini disebabkan oleh kerusakan pada bagian atap yang membuatnya harus ditopang dengan bambu agar tidak runtuh lebih parah.
Tak sengaja bertemu dengan Jro Mangku Muk, seorang pemangku di Pura Pengubengan Besakih, menjelaskan kondisi tersebut dengan rasa prihatin. “Meru ini disebut ‘Meru Pejabat’, karena kondisinya yang harus ditunjang. Hampir roboh akibat angin sangat kencang,” ujarnya dengan sedikit bercanda, kepada PancarPOS.com pada Sabtu, 8 Februari 2025.

Kerusakan pada Meru ini telah membuat khawatir masyarakat dan umat yang datang berdoa. Bambu yang digunakan sebagai penopang sementara menambah kesan tragis dari keadaan tersebut. Sementara itu, Jro Mangku Muk mengungkapkan bahwa renovasi rencananya usai Karta Ida Betara Turun Kebeh untuk perbaikan secara besar-besaran meru pura akan dilakukan.
Renovasi tersebut direncanakan oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Denpasar dan dijadwalkan akan dimulai pada Mei 2025 mendatang. Renovasi ini diharapkan dapat mengembalikan keutuhan dan kesakralan meru serta memastikan Pura Pengubengan Besakih tetap dapat digunakan untuk berbagai upacara keagamaan dan ibadah umat Hindu Bali.
Meru ini tidak hanya sekadar bangunan, tetapi memiliki makna spiritual yang mendalam bagi umat Hindu Bali. Keberadaannya melambangkan hubungan manusia dengan alam semesta dan dewa-dewi yang mengawasi dunia. Oleh karena itu, kerusakan ini sangat menyentuh perasaan umat yang selalu mengunjungi Pura Besakih untuk melakukan upacara.

Selain itu, Jro Mangku Muk menambahkan bahwa Odalan (upacara keagamaan) enam sasih yang biasanya dilakukan di Buda Cemeng Klawu, dan pujawali (puncak perayaan) yang jatuh pada Sasih Kasa. Sementara itu, renovasi yang direncanakan oleh pihak terkait diharapkan dapat memulihkan kondisi Meru secara menyeluruh. Masyarakat dan umat Hindu Bali sangat berharap agar langkah-langkah ini dapat menyelamatkan keutuhan pura di Besakih dan melanjutkan keberlanjutan spiritualitas yang ada di sana.
Kini, semua mata tertuju pada rencana renovasi yang akan datang, dengan harapan bahwa Meru yang kini “ditunjang bambu” ini dapat segera pulih dan berdiri kokoh kembali untuk menghormati para dewa dan leluhur. ama/ksm
