Made Urip Bekali Krama Desa Adat Padangan Wawasan 4 Pilar Kebangsaan
Sambut Hari Raya Kuningan dan Nyepi Tahun Baru Caka 1946
Tabanan, PancarPOS | Di sela-sela kesibukannya turun langsung ke tengah masyarakat, tidak pernah menyurutkan semangat Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Drs. I Made Urip, M.Si., untuk terus bertatap muka langsung menemui krama desa, khususnya para generasi muda sebagai penerus bangsa. Bahkan kali ini, selaku Anggota MPR RI kembali membekali wawasan 4 Pilar Kebangsaan yang diikuti seluruh krama desa adat lanang istri yang dilaksanakan di Desa Adat Padangan, Kecamatan Pupuan, Tabanan, pada Kamis malam (7/3/2024). Ratusan krama adat, beserta tokoh-tokoh masyarakat, pemangku lanang istri, pecalang, serta para yowana atau sekehe teruna dan teruni itu, tampak sangat antusias mengikuti sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan tersebut.
Sosialisasi yang terus digalakan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan tiga periode yang kali ini membidangi Pertanian, Lingkungan Hidup dan Kehutanan ini, didampingi Caleg DPRD Provinsi Bali newcomer terpilih dari PDI Perjuangan di Dapil Tabanan, Ni Made Usmantari, SE., alias M-U, sekaligus menyambut Hari Raya Kuningan dan Nyepi Tahun Baru Saka 1946, dengan kembali mendatangkan tiga narasumber dari kader lumutan PDI Perjuangan, yakni I Gede Suamba, I Wayan Gunadi dan I Nyoman Kartika. Pertemuan dengan Wakil Rakyat Sejuta Traktor yang akrab disapa M-U tersebut, hanya khusus untuk membahas terkait 4 Pilar Kebangsaan. Kunjungan kerja Made Urip ini, sekaligus untuk menambah wawasan krama desa adat, terutama bagi para generasi muda.
Kedangan M-U kembali mengingatkan tentang nilai-nilai kebangsaan yang akan terus berlanjut, karena sangat penting bagi para generasi muda, termasuk krama yang berada di pelosok desa. Oleh karena itu, mereka sangat bersyukur bisa bertemu langsung dengan tokoh yang diidolakan oleh para petani dan krama subak selama ini. Di samping itu, kembali menerima pemahaman tentang 4 Pilar Kebangsaan oleh Made Urip yang wajib dilakukan dan diterapakan di tengah masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Mereka juga mengaku sangat salut dan berbangga terhadap Made Urip yang sudah mau hadir menemui krama desa adat menjelang perayaan Hari Raya Kuningan dan Nyepi Tahun 2014 mendatang. Kehadiran Made Urip sekaligus memberi dukungan dan motivasi, agar warga desa bisa hidup rukun dan terus menjaga keamanan maupun rasa persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat. Untuk itu, mereka sangat berterima kasih kepada Made Urip yang telah memberikan perhatian dan bantuan selama ini untuk kegiatan di desa adat maupun kegiatan generasi muda, khususnya di Tabanan. Karena itulah, mereka langsung menyambut baik kedatangan Made Urip yang memberikan pemahaman 4 Pilar Kebangsaan, karena sangat penting bagi masyarakat, terutama generasi muda dan kaum milenial. Apalagi sosialisasi nilai-nilai kebangsaan ini, sebagai pilar negara, seperti Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
Pada kesempatan itu, Made Urip yang terpilih lima periode sebagai Anggota DPR RI dengan 255.130 suara terbanyak di Dapil Bali dan ranking ketujuh nasional itu, membekali pemahaman nilai-nilai kebangsaan sebagai agenda kerja tahunan Anggota MPR RI di daerah pemilihan (Dapil) Provinsi Bali. Tidak hanya itu, pemahaman 4 Pilar Kebangsaan ini, juga wajib disosialisasi ke seluruh Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri. “Kali ini, kita alokasi kegiatan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan. Kali ini bersama krama Desa Adat Padangan, sekaligus menyambut Hari Raya Kuningan dan Nyepi. Saya harap semua masyarakat, khususnya generasi muda di setiap banjar bisa menjaga tolerasi selama melaksanakan Catur Brata Penyepian. Terutama menjaga keamanan dan ketertibkan, saat mengarak ogoh-ogoh,” tegas M-U, sekaligus memberikan pemaparan berkaitan 4 Pilar Kebangsaan yang penjelasannya sudah lengkap dengan dibagikan sejumlah buku, agar bisa dibaca langsung oleh setiap masyarakat. “Sebagai warga desa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, juga wajib meskipun di desa harus paham betul 4 Pilar Kebangsaan itu,” tegasnya.
Mantan Anggota Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI ini, kembali menjelaskan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, pertama kalinya dicetuskan oleh mantan Ketua MPR RI Taufik Kiemas (alm), karena merasakan kehidupan berbangsa dan bernegara sedang menghadapi tantangan dari internal dan eksternal. “Apalagi justru yang lebih berat dari dalam bangsa kita sendiri. Seperti kata Bung Karno akan jauh lebih berat melawan kaum bangsa sendiri daripada penjajah,” tegas Made Urip. Untuk itulah muncul konsensus menjaga keutuhan bangsa dari Sabang dari Merauke, karena ada kelompok yang radikal dan hanya mementingkan kelompoknya sendiri.
Karena itu, seluruh Anggota MPR RI diwajibkan melaksanakan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, yakni pilar pertama Pancasila menjadi ideologi, dasar negara, pandangan hidup, maupun bintang penuntun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Jadi Pancasila tidak hanya diucapkan dan diomongkan saja, tapi harus bisa diwujudkan. Bahkan, tanggal 1 Juni sudah ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila,” papar M-U.
Pilar kedua dijelaskan, UUD 1945 sebagai konstitusi negara yang sudah mengalami 4 kali amandemen, misalnya pemilihan presiden yang cukup hanya dua periode. Pilar ketiga, yakni NKRI sebagai bentuk negara yang meliputi dari Sabang sampai Merauke. Dan terakhir pilar keempat, Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara yang artinya semua warga negara hidup dan sejak lahir sudah berbeda-beda. “Negara kita punya 17 ribu lebih pulau, dan beragam suku bangsa. Karena itu, kita semua harus taat mengamalkan 4 Pilar Kebangsaan ini,” pungkas M-U. ama/ksm