Debat Pilkada Tabanan, Mulyadi-Sengap Komit Dukung UMKM Secara Inklusif
Tabanan, PancarPOS | Debat perdana Pilkada Tabanan yang digelar pada Kamis lalu menjadi sorotan dengan berbagai ide dan program yang diusulkan oleh para pasangan calon. Salah satu pasangan, I Nyoman Mulyadi dan I Nyoman Ardika alias Sengap, menyampaikan komitmen kuat untuk mendukung sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai bagian dari visi mereka untuk pembangunan ekonomi daerah.
Dalam sesi penyampaian visi-misi, Mulyadi dan Sengap menguraikan serangkaian program yang akan dijalankan dalam 100 hari pertama jika terpilih. Di antaranya adalah peningkatan upah tenaga non-ASN dan penambahan penghasilan pegawai hingga 100 persen. Mereka juga mengusulkan program kerja fleksibel berbasis kinerja dan meningkatkan penghasilan asli daerah (PAD) hingga mencapai Rp1 triliun.
Salah satu poin penting dalam debat adalah komitmen untuk membantu UMKM, yang saat ini sedang berkembang pesat di Tabanan. Ardika menyoroti pentingnya keberlanjutan dan inklusivitas dalam pengembangan UMKM. Ia menanyakan kepada pasangan Sanjaya-Dirga tentang langkah-langkah konkret yang telah mereka ambil untuk memastikan bahwa dukungan bagi UMKM dapat dirasakan secara merata.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Sanjaya menjelaskan bahwa keberadaan sekitar 900 UMKM di Tabanan menunjukkan dampak positif dari sektor pertanian, yang menjadi salah satu sumber utama produksi lokal. Ia menekankan bahwa program bungan desa telah dilaksanakan untuk memastikan bahwa pelaku UMKM mendapatkan perhatian dan dukungan yang mereka butuhkan.
Namun, Sengap menegaskan pentingnya keadilan dalam akses dan dukungan untuk semua pelaku UMKM, tanpa memandang latar belakang politik. Ia menceritakan pengalaman pribadinya ketika dikeluarkan dari kelompok UMKM menjelang pemilihan, yang menurutnya mencerminkan kurangnya inklusivitas dalam sektor ini. “Kami berkomitmen jika kami diizinkan untuk mengayomi Tabanan, semua komponen UMKM akan terlibat, tanpa tebang pilih,” ujarnya.
Mulyadi menambahkan bahwa pembangunan ekonomi yang inklusif adalah kunci untuk ketahanan ekonomi di pedesaan. Dia berjanji akan memastikan bahwa semua pelaku UMKM, tidak peduli dari mana asalnya, akan mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk tumbuh dan berkembang.
Debat ini tidak hanya memberikan gambaran tentang rencana mereka untuk UMKM, tetapi juga menunjukkan dinamika dan tantangan yang dihadapi sektor ini di Tabanan. Masyarakat pun diharapkan dapat lebih aktif terlibat dan memberikan masukan kepada calon pemimpin mereka untuk menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi perkembangan UMKM ke depan. tim/ama/ksm