MU Tanamkan Pemahaman 4 Pilar Kebangsaan, Jaga Keutuhan Kehidupan Bangsa dan Negara

Tabanan, PancarPOS | Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Drs. I Made Urip, M.Si selaku Anggota MPR RI kembali menanamkan pemahaman 4 Pilar Kebangsaan yang kali ini dipusatkan di Sekretariat DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tabanan, Sabtu (14/11/2020). Pada kesempatan itu, Ketua DPP PDI Perjuangan tiga periode yang kali ini membidangi Pertanian dan Lingkungan Hidup tersebut, datang langsung memaparkan nilai-nilai kebangsaan yang wajib dipahami dan diamalkan oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk simpatisan dan kader partai PDI Perjuangan untuk menjaga keutuhan kehidupan berbangsa dan bernegara. Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yang diikuti oleh para pengurus Ranting dan Anak Ranting PDI Perjuangan yang berasal dari 3 desa se-Kecamatan Penebel, yakni Desa Biaung, Desa Pesagi dan Desa Riang Gede itu, juga dihadir I Nyoman Arnawa, selaku Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Tabanan, bersama I Wayan Sudiana, S.Sos alias Wayan Gading, beserta I Wayan Tamba dan Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Penebel I Gede Suarjaya.

Selama ini, Made Urip yang akrab disapa MU dikenal sangat rajin turun ke tengah-tengah masyarakat dan selalu hadir, karena setiap mendapat undangan selalu datang, termasuk memberikan pemahaman 4 Pilar Kebangsaan. “Sekarang Pak Made Urip juga datang memberikan pemahaman 4 Pilar Kebangsaan. Selain itu, juga terus turun mensupport kader kita di bawah, sekaligus membantu petani dan krama subak, seperti bantuan aspirasi pertanian, maupun alat-alat pertanian lainnya. Tapi yang jelas Pak Made Urip sangat rajin turun ke masyarakat dan tiap diundang selalu datang,” tegas Gede Suarjaya. Karena itu, pihaknya sangat mengapreasiasi kegiatan ini, karena dapat menambah wawasan masyarakat khususnya bagi kader dan pengurus Ranting dan Anak Ranting PDI Perjuangan di Kecamatan Penenel, karena dihadiri Made urip yang terjun langsung memberikan pemahaman 4 Pilar Kebangsaan. “Kita sangat berterima kasih Pak Made Urip sangat responsif. Kita harap Pak Made Urip selalu memberikan motivasi kepada kader hingga ke akar rumput, khususnya terkait pemahaman nilai-nilai 4 Pilar Kebangsaan ini, seperti Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, sehingga bisa dijalankan dalam kehidupan sehari-hari,” imbuhnya.

Dalam sambutannya, Made Urip memberi apresiasi atas kehadiran dan kekompakan kader dan pengurus Ranting dan Anak Ranting PDI Perjuangan, terutama dari tiga desa di Kecamatan Penebel. Apalagi sekarang sedang menghadapi Pilkada serentak, khusus Pilkada Tabanan pada 9 Desember 2020. “Saya berbangga dengan kader dan pengurus partai bisa kompak hadir. Apalagi bisa mengikuti sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan ini, agar bisa dipahami dan nantinya bisa diteruskan untuk kader yang lainnya. Karena itu, saya akan memberikan dukungan dan dorongan terus menerus untuk menjaga kekompakan dan soliditas seluruh kader partai di semua tingkatan,” ujar Anggota DPR RI yang terpilih lima periode tersebut, sekaligus memberikan pemahaman nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara dengan nada yang penuh semangat dan berapi-api. “4 Pilar Kebangsaan ini harus terus dijaga, karena menjadi komitmen menjaga keutuhan NKRI sehingga patut diamalkan. 4 Pilar Kebangsaan, yaitu Pancasila sebagai dasar negara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai bentuk negara,” beber politisi senior asal Desa Tua, Marga, Tabanan.

Selaku Anggota Komisi IV DPR RI, Made Urip mengaku sudah terus berjuang di pusat, terutama untuk membuka akses program dan bantuan aspirasi pertanian, seperti program penguatan modal, bantuan Alsintan, termasuk penanganan pasca panen. Apalagi komitmen pemerintah pusat juga ingin memperkuat ketahanan pangan, agar bisa berdikari di sektor pangan, apalagi saat ini bangsa dan negara sedang menghadapi dampak pandemi Covid-19. Khususnya di Bali dampaknya sudah sangat dirasakan, karena pariwisata tidak bisa berjalan, sehingga sektor pertanian harus makin digenjot untuk memulihkan pertumbuhan ekonomi. “Kita juga membangun harus dimulai dari pinggiran, yakni dari desa. Jadi jika pangan di desa kuat, maka pangan negara juga akan kuat. Karena itu basis pangan akan didorong dan diperkuat pemerintah pusat,” bebernya sembari mengakui sinergi dari pemerintah pusat dan daerah harus terus dijaga, agar sektor pertanian bisa diandalkan. “Apalagi sektor pariwisata di Bali sangat rentan, seperti bencana dan sekarang dampak pandemi Covid-19 yang efeknya sangat luar biasa. Karena itu, Bali harusnya tidak saja bergantung satu sektor saja,” katanya. ama/ksm
