Tembok SDN 12 Padangsambian Terancam Roboh, Ngurah Aryawan Desak Disdikpora Bertindak Cepat

Denpasar, PancarPOS | Anggota DPRD Kota Denpasar, Ketut Ngurah Aryawan, menemukan langsung kondisi tembok sekolah yang nyaris roboh di SD Negeri 12 Padangsambian, Desa Padangsambian Kaja, Denpasar Barat. Penemuan itu disampaikannya kepada awak media pada Kamis malam, 12 Juni 2025, usai melakukan kunjungan lapangan pada pagi harinya.
Dalam keterangannya, Aryawan mengungkapkan adanya tulisan peringatan di lokasi sekolah yang berbunyi “Hati-hati tembok rawan roboh”. Menurutnya, tulisan tersebut menjadi sinyal bahaya yang tidak boleh diabaikan karena menyangkut keselamatan anak-anak sekolah.
“Ini ciri kehadiran kita sebagai wakil rakyat yang mengawal aspirasi sekolah maupun masyarakat di lingkungan sekitar. Kita harus perjuangkan hal-hal seperti ini agar bisa diselesaikan lebih cepat,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa sebagai wakil rakyat, dirinya memiliki tanggung jawab moral untuk hadir langsung dan melihat kondisi sekolah. “Saya sengaja datang pagi-pagi ke sekolah untuk melihat langsung kondisi tembok. Ternyata memang rawan roboh. Jadi tidak sia-sia saya datang karena mendapat informasi langsung dari lapangan. Dari sini kita tahu bahwa ini masalah serius yang tidak boleh dianggap remeh,” jelasnya.
Aryawan menilai, persoalan seperti ini kerap memerlukan proses birokrasi yang panjang. Namun karena menyangkut keselamatan, ia mendesak agar penanganan dilakukan secepat mungkin.
“Kita tidak bisa biarkan hal seperti ini berlarut-larut. Keselamatan anak-anak adalah prioritas. Ini menjadi tanggung jawab bersama, dan saya akan kawal sampai ada tindakan nyata dari pihak-pihak terkait,” tegasnya.
Tak hanya dari legislatif, kekhawatiran juga datang dari pihak sekolah. Sekretaris Komite SDN 12 Padangsambian, I Made Yudiana, mengungkapkan bahwa pihak sekolah sudah pernah menghadap Dinas Pendidikan. Namun, belum ada kejelasan waktu pelaksanaan renovasi.
“Menurut Pak Kabid SD, waktu kepala sekolah menghadap katanya akan dialokasikan di 2025. Tapi kemarin saya menghadap lagi, malah katanya ‘akan’ dimasukkan ke 2026. Yang penting sekarang segera dialokasikan. Jangan diundur lagi. Keburu roboh dan kena anak-anak, nanti baru bingung masuk media,” ujar Yudiana dengan nada khawatir.
Menurutnya, pihak sekolah dan komite sudah cukup bersabar dan terus berupaya secara prosedural agar kondisi tersebut segera ditangani. Namun, melihat tidak adanya kepastian jadwal pelaksanaan, Yudiana mendesak agar pemerintah kota melalui Disdikpora segera bertindak sebelum jatuh korban.
Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, AA Gede Wiratama, belum memberikan tanggapan. Upaya konfirmasi melalui pesan WhatsApp belum membuahkan hasil, sehingga belum diketahui apakah pihak dinas telah menerima laporan resmi terkait kondisi tembok tersebut.
Ketut Ngurah Aryawan mendesak dinas terkait untuk segera turun ke lapangan dan mengambil langkah konkret. Ia menekankan bahwa sekolah tidak boleh dibiarkan dalam kondisi membahayakan.
“Ini panggilan hati. Ketika melihat langsung kondisi seperti ini, kita tidak bisa tinggal diam. Harus ada gerakan bersama agar sekolah-sekolah kita benar-benar menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk anak-anak belajar,” pungkasnya. ama/ksm
