Politik dan Sosial Budaya

Sopir Truk Keluhkan Kondisi Operasional Pengangkutan Sampah di TPA Suwung, Ngurah Aryawan Soroti Kurangnya Dana dan Infrastruktur


Denpasar, PancarPOS | Salah satu sopir truk pengangkut sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan keluhan serius terkait masalah operasional pengangkutan sampah yang belum memadai. Menurutnya, saat ini, armada truk pengangkut sampah yang biasanya aktif beroperasi justru terpaksa terparkir berjejer di area TPA Suwung. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya dana operasional yang tidak mencukupi, sehingga banyak truk yang tidak bisa beroperasi maksimal.

1th#ik-001.05/01/2025

Keluhan dari lapangan ini juga mendapat sorotan keras dari anggota DPRD Kota Denpasar, Ngurah Ketut Aryawan, SH., dari Fraksi Partai Gerindra. Ia mengungkapkan bahwa kondisi armada truk pengangkut sampah yang macet operasionalnya ini sudah menjadi masalah besar bagi pengelolaan sampah di Kota Denpasar. “Masalah utama adalah tidak adanya dana transportasi yang cukup, sementara anggaran transportasi yang tersedia sudah habis. Ini menjadi persoalan serius karena pengangkutan sampah yang tidak berjalan optimal akan langsung berdampak pada kebersihan dan kesehatan masyarakat,” tegas Aryawan kepada PancarPOS, Jumat (10/1/2025).

Selain masalah dana, Ngurah Aryawan juga menyoroti kondisi infrastruktur yang semakin memprihatinkan. Ia mengungkapkan bahwa kondisi jalan masuk ke TPA Suwung yang rusak parah dan tidak memadai, menyebabkan truk pengangkut sampah kesulitan untuk keluar masuk dengan lancar. “Jalan menuju TPA Suwung sudah sangat buruk. Truk-truk besar yang membawa sampah kesulitan melintas karena jalan yang sempit dan rusak. Ini sudah bertahun-tahun terjadi, dan semakin menambah beban sopir dan petugas pengangkut sampah,” lanjut Ketua Karang Taruna Kota Denpasar ini.

I Ketut Ngurah Aryawan, tokoh muda yang juga Ketua Karang Taruna Kota Denpasar, dan Bakal Caleg DPRD Kota Denpasar Dapil Denpasar Barat 2 dari Partai Gerindra. (foto: ist/dok)

Keluhan dari sopir truk ini tidak bisa dianggap sepele. Menurutnya, kondisi ini menyebabkan penumpukan sampah di beberapa titik, yang seharusnya sudah bisa dibersihkan dengan cepat. “Kami sudah tidak bisa bekerja maksimal karena tidak ada dana untuk operasional. Sampah semakin menumpuk, dan masyarakat jadi semakin resah. Jalan menuju TPA juga membuat kami semakin kesulitan. Ini sudah sangat tidak wajar,” ujar sopir tersebut dengan nada kesal.

Persoalan ini, menurut Aryawan, sudah berlangsung cukup lama dan semakin memburuk. Ia menilai Pemkot Denpasar belum menunjukkan respons yang memadai terhadap masalah yang telah menjadi keluhan utama di masyarakat. “Ini masalah yang sudah bertahun-tahun ada, namun tidak ada solusi konkret dari Pemkot. Pengelolaan sampah di Denpasar harusnya menjadi prioritas utama, tetapi justru yang kita lihat adalah lambannya penanganan masalah ini,” tegasnya.

Lokasi TPA Suwung, Denpasar yang didesak harus ditutup, sehingga bau sampah yang menyengat malah dipindahkan ke lokasi lainnya. (foto: ist/dok/net)

Lebih lanjut, Aryawan mendesak agar Pemkot Denpasar segera turun tangan dan segera mencari solusi jangka panjang yang tidak hanya mengandalkan anggaran yang terbatas, tetapi juga memperbaiki infrastruktur jalan menuju TPA Suwung. “Pemkot harus segera menanggapi keluhan ini dengan tindakan nyata. Jangan sampai masalah sampah yang semakin menggunung dan infrastruktur yang terus memburuk membuat warga semakin terdampak. Ini sudah menjadi krisis yang harus segera ditangani dengan serius,” imbuh Sang Pejuang Kemanusiaan itu.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Pemkot Denpasar belum memberikan pernyataan resmi terkait masalah ini. Namun, masyarakat berharap agar langkah nyata segera diambil agar pengelolaan sampah di Kota Denpasar bisa berjalan lebih baik, dan TPA Suwung tidak menjadi sumber masalah yang semakin memperburuk kondisi kebersihan kota. ama/ksm



MinungNews.ID

Saluran Google News PancarPOS.com

Baca Juga :



Back to top button