Wujudkan Mimpi Besar Desa Belantih Kintamani Melalui Program KKN Universitas Warmadewa
Bangli, PancarPOS | Desa Belantih, sebuah desa yang terletak di kaki Gunung Batur, Kintamani, Bangli, Bali, menyimpan begitu banyak potensi yang belum sepenuhnya tergali. Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) universitas warmadewa yang diinisiasi oleh mahasiswa dan dosen pendamping, potensi-potensi tersebut kini mulai dibangkitkan, membawa harapan baru bagi kemajuan desa.
Salah satu fokus utama program KKN ini adalah mengembangkan sektor pendidikan dan ekowisata di Desa Belantih. Tim KKN, yang terdiri dari mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu, bekerja sama erat dengan pemerintah desa dan masyarakat setempat untuk mewujudkan visi ini. Dalam bidang pendidikan, tim KKN mengidentifikasi adanya kesenjangan antara tingkat pendidikan anak-anak di desa dengan standar nasional. Untuk mengatasi permasalahan ini, mereka menyelenggarakan berbagai kegiatan pembelajaran yang menarik dan inovatif. Mulai dari Pelajaran Bahasa inggris, pelatihan menari, hingga pelatihan menulis aksara bali dengan metode pembelajaran yang kreatif serta inovatif. “Kami ingin memastikan anak-anak di Desa Belantih memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi mereka, sehingga di masa depan mereka dapat berkontribusi secara optimal bagi kemajuan desa,” ujar Gede Sanjaya Adi Putra SE., M.Si selaku dosen pemdamping KKN Unwar.
Selain itu, tim KKN Unwar juga menggali potensi ekowisata di Desa Belantih. Desa ini memiliki pemandangan alam yang indah, dengan hamparan perkebun kopi, Perkebunan Jeruk, serta persawahan. Namun, potensi ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Melalui program inovasi ekowisata, tim KKN Unwar memperkenalkan konsep-konsep baru yang dapat meningkatkan daya tarik Desa Belantih bagi wisatawan. Mereka merancang paket-paket wisata tematik, seperti wisata petik kopi, wisata edukasi pengolahan sampah, hingga wisata tracking. “Kami ingin Desa Belantih tidak hanya menjadi destinasi wisata yang indah, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi para pengunjung,” jelas Adi Wiguna, Kordinator Tim KKN Unwar yang fokus pada pengembangan ekowisata.
Untuk mendukung program ini, tim KKN Desa Belantih juga melibatkan masyarakat desa secara aktif. Mereka memberikan pelatihan kewirausahaan, manajemen usaha, serta pengelolaan keuangan bagi kelompok-kelompok masyarakat yang terlibat dalam kegiatan ekowisata. “Kami yakin, dengan memberdayakan masyarakat lokal, desa ini akan dapat mengelola potensi ekowisatanya secara mandiri dan berkelanjutan,” Ayu Purnama Sari, anggota tim KKN yang bertanggung jawab dalam pemberdayaan masyarakat.
Setelah beberapa minggu melaksanakan program KKN, tim mahasiswa ini telah melihat dampak positif yang dihasilkan. Antusiasme masyarakat Desa Belantih terhadap program-program yang dijalankan sangat tinggi. Anak-anak juga terlihat lebih bersemangat dalam belajar, serta mulai tumbuh kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. “Kami berharap, apa yang tim KKN Unwar lakukan selama KKN ini dapat menjadi fondasi bagi kemajuan Desa Belantih di masa depan. Kami akan terus melanjutkan program-program yang sudah dibuat mahasiswa dan mendampingi masyarakat desa agar dapat mengembangkan potensi-potensi yang telah mereka identifikasi bersama,” pungkas I Nengah Wardana, penuh harapan selaku Prebekel Desa Belantih.
Selain mengembangkan sektor pendidikan dan ekowisata, program KKN di Desa Belantih juga berfokus pada akselerasi pemasaran produk-produk lokal. Berbagai produk unggulan, seperti Belantih Kopi Farm, Kopi Luwak Br Sabang, serta Pengolahan Kopi Br. Pangkung, menjadi fokus utama dalam upaya ini. Tim KKN menyadari bahwa potensi ekonomi desa tidak hanya terletak pada sektor ekowisata, tetapi juga pada produk-produk lokal yang memiliki keunggulan kompetitif. Oleh karena itu, mereka bekerja sama dengan masyarakat desa untuk memperkuat strategi pemasaran produk-produk tersebut. Salah satu inisiatif utama adalah mengembangkan platform digital serta membuat video promosi untuk memasarkan produk-produk ekowisata Desa Belantih. Tim KKN membantu Mendaftarkan produk-produk lokal ke sosial media dan aplikasi mobile yang memudahkan akses bagi konsumen di dalam maupun luar daerah. “Dengan platform digital ini, kami berharap produk-produk unggulan Desa Belantih dapat menjangkau pasar yang lebih luas, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat desa,” Made Kikan , anggota tim KKN yang fokus pada pengembangan pemasaran digital.
Untuk mendukung upaya pemasaran, tim KKN juga menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, seperti pemerintah daerah, asosiasi bisnis, serta influencer di bidang kuliner dan pariwisata. Melalui kemitraan ini, mereka dapat memperluas jangkauan pemasaran dan meningkatkan brand awareness produk-produk Desa Belantih. “Kami percaya bahwa dengan kolaborasi yang erat antara masyarakat desa, pemerintah, dan sektor swasta, produk-produk unggulan Desa Belantih akan dapat bersaing di pasar yang lebih luas, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan warga desa,” ujar Oktaviyani, anggota tim KKN yang fokus pada pengembangan kemitraan strategis.
Sejauh ini, upaya akselerasi pemasaran produk ekowisata Desa Belantih telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Beberapa produk telah berhasil menembus pasar di luar daerah. Hal ini tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat desa, tetapi juga memperkenalkan potensi desa kepada khalayak yang lebih luas.
“Kami sangat bersyukur dapat berkontribusi dalam mengembangkan potensi Desa Belantih. Apa yang kami lakukan selama KKN ini hanyalah awal dari perjalanan panjang menuju desa yang lebih sejahtera dan mandiri. Kami akan terus mendampingi masyarakat desa agar dapat mengelola dan mengembangkan produk-produk unggulan mereka secara berkelanjutan,” pungkas I Ketut Selamet, SE., M.Si. ketua Panitia Program KKN periode 2024 Universitas Warmadewa, penuh optimisme. tim/ama/kel