BI Kolaborasi Bank BPD Bali Resmikan Pasar Pakai QRIS di Pasar Kuliner Gianyar
Gianyar, PancarPOS | Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali berkolaborasi dengan Bank BPD Bali terus mendorong penggunaan Quick Response (QR) code standar Indonesia atau QR code Indonesia Standard (QRIS) di seluruh Pasar Tradisional. Dalam rangka mendorong transaksi non tunai atau digitalisasi pada ritel usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), Bank Indonesia bersama Pemerintah Kabupaten Gianyar dan Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Gianyar meresmikan Pasar Pakai QRIS di Pasar Kuliner Gianyar pada Senin, 12 Agustus 2024.
Peresmian Pasar Pakai QRIS di Pasar Kuliner Gianyar dihadiri langsung oleh Sekda Kabupaten Gianyar I Dewa Gede Alit Mudiarta; Advisor Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali Butet Linda Panjaitan; Direktur Utama BPD Bali I Nyoman Sudarma; SH., MH., beserta Direktur Operasional Bank BPD Bali, Ida Bagus Gede Setia Yasa, S.Kom., M.M., serta Direktur Bisnis, I Nyoman Sumanaya, SE., MM., Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar Ni Luh Gede Eka Suary; Kepala Bank BPD Bali Cabang Gianyar, I Ketut Bagus Ariana, SE., MM., bersama Kepala Bank BPD Bali Cabang Ubud, Anak Agung Bagus Dharma Putra, SE., MM., dan sejumlah Forkompinda di Kabupaten Gianyar.
Dengan ditetapkannya Pasar Kuliner Gianyar sebagai Pasar Pakai QRIS, transaksi jual beli telah bisa lakukan secara non tunai menggunakan aplikasi tersebut. Sedikitnya ada sebanyak 93 pedagang Pasar Kuliner Gianyar telah siap melayani konsumen yang ingin membayar dengan scan QRIS. Direktur Utama BPD Bali, I Nyoman Sudarma menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Kabupaten Gianyar yang sudah mewujudkan Digitalisasi melalui penggunaan metode pembayaran non-tunai QRIS. Ia menjelaskan penggunaan QRIS di pasar kuliner Gianyar akan memudahkan proses transaksi jual beli. Apalagi pasar ini tak hanya dikunjungi warga lokal, tetapi juga oleh wisatawan domestik dan mancanegara.
“Yang belanja ke sini bukan hanya lokal, ada dari turis lokal dan dari luar negeri. Kami harapkan, digitalisasi bisa mendorong penjualan,” tandasnya, seraya menambahkan, dengan penggunaan QRIS, maka kecepatan uang yang diterima hasil penjualan bisa digunakan lebih cepat. “Penggunaan QRIS juga profil untuk skoring kredit bagi UMKM. Selain itu bagi pemerintah daerah dapat meningkatkan pendapatan pemerintah daerah,” katanya. Pihaknya juga terus berusaha untuk meningkatkan penggunaan QRIS untuk semua sektor termasuk pada semua tingkatan pasar yang dimulai dari pasar milik pemerintah daerah hingga pasar desa.
Dalam kesempatan tersebut, Advisor Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali Butet Linda Panjaitan mengatakan ada dua segmen yang ingin disasar oleh BI dalam kampanye ini. Segmen yang pertama adalah pedagang-pedagang di pasar, yang kedua adalah pelajar dan mahasiswa di universitas. Sehingga harapannya, tingkat inklusi keuangan masyarakat bisa meningkat. “Digitalisasi sumber baru peningkatan perekonomian. Diharapkan uangnya bisa masuk ke rekening dan omsetnya lebih banyak. Semoga QRIS dapat membantu memudahkan perekonomian UMKM di Bali,” kata Butet.
Ia mengatakan, penggunaan QRIS di pasar ini merupakan salah satu contoh baik. Dimana sekarang ini, digitalisasi sudah merambah ke pasar rakyat. ”Ini salah satu contoh yang sangat baik. Dimana digitalisasi sudah ada sampai di pasar-pasar. Lebih dari 96 persen yang terhubung dengan QRIS adalah UMKM,” katanya kepada awak media usai acara peresmian. Butet juga mengapresiasi upaya Pemkab Gianyar yang sudah mengadakan pasar siap QRIS sehingga pembangunan ekosistem digital untuk transaksi keuangan bisa terus diperluas lagi di tempat- tempat lain. Dia juga berharap agar setiap tahun, target penggunaan QRIS di Bali selalu meningkat, sejalan dengan target pengguna nasional 54 kita pengguna.
Tentunya target ini menurut dia harus juga disuport oleh pemerintah daerah. ”Di Bali sendiri sudah ada kurang lebih 97 pasar yang sudah memakai QRIS. Tantangan kami dari sisi edukasi dan literasi, dan kami juga ada tantangan dari infrastruktur seperti jaringan internet seperti di blankspot,” ujarnya. Di sisi lain, Sekda Kabupaten Gianyar dalam paparannya menyampaikan apresiasinya terhadap implementasi QRIS di dalam Pasar Tradisional di Bali, khususnya di Kabupaten Gianyar. Pemanfaatan Teknologi Digital sangat membantu Pemerintah Kabupaten Gianyar dalam peningkatan perekonomian di Gianyar.
“QRIS ini adalah upaya untuk bisa meningkatkan omset para pedagang karena menggunakan QRIS lebih mudah dan aman, serta bisa selamat dari peredaran uang palsu. Pedagang ataupun pembeli tidak repot membawa uang tunai atau menyediakan uang kembalian,” papar Sekda Gianyar. Ia juga mengapresiasi langkah dari Bank Indonesia yang berkolaborasi dengan Bank BPD Bali dalam mewujudkan penggunaan QRIS di pasar kuliner Gianyar. Di mana saat ini ada sekitar 93 pedagang di pasar kuliner Gianyar dan pedagang pasar lainnya di Gianyar sudah menggunakan pembayaran QRIS. “Sekarang sudah ada QRIS saya harapkan semua sudah bisa menggunakan. Dari pengelola nanti kami suruh sosialisasi,” imbuhnya. ama/ksm