Tembus Rp22,4 Juta per Are, Made Urip Ajak Petani Budidaya Porang
Jembrana, PancarPOS | Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Drs. I Made Urip, M.Si., kembali Turba atau turun ke bawah, saat Panen Perdana Porang Organik Menuju Pasar Ekpor Kelompok Tani Damuh Merta di Desa Ekasari, Kecamatan Melaya, Jembrana, Jumat (25/6/2021). Sebelumnya, Wakil Rakyat Sejuta Traktor itu, datang ke Bumi Makepung untuk membuka secara resmi Pelatihan Bimtek Peningkatan Kapasitas Petani Kabupaten Jembrana di Gedung Kesenian Ir. Soekarno, Jembrana, Jumat (25/6/2021), sekaligus menggelontorkan bantuan aspirasi pertanian senilai total Rp1,86 miliar di Kabupaten Jembrana. Pada kesempatan itu, juga hadir Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama Ketua Komisi II DPRD Jembrana Ketut Swastika alias Cohok, serta Pimpinan BNI O8 Wilayah Bali Nusra, I Gusti Nyoman Dharma Putra yang disambut hangat Ketua Kelompok Tani Danuh Mertha I Wayan Gede Nasa alias Nanok bersama petani dan krama subak dengan mengikuti protokol kesehatan.
“Jembrana banyak ada lahan tidur, sehingga keinginan kami agar lahan tertidur bisa ditanam porang, karena sangat mudah ditanam dan penjualannya gampang. Apalagi porang bisa diekspor sebagai makanan pokok,” ujar Nanok bersemangat, karena selama 1 tahun menanam porang seluas 3 hektar, baru 2 hektar yang siap dipanen dengan estimasi hasil 2,8 ton per are yang dijual seharga 8 ribu per Kg atau tembus sekitar Rp22,4 juta per are. “Untuk 1 hektar lahan dapat ditanam maksimal 15 ribu bibit menghasilkan umbi rata-rata 5 sampai 7 Kg per pohon yang akan diekspor ke China, Jepang dan Thailand,” tandasnya. Untuk itu, ia berharap kepada Made Urip agar dibangun pabrik pengolahan porang di Jembrana, sehingga penjualan lebih gampang dan makin banyak petani yang tertarik membudidayakan porang ini. “Mari kita giat menjadi petani di masa Covid-19, karena tanaman ini sangat dibutuhkan sebagai makanan pokok. Jadi kita ingin Pak Urip terus mengawal dari hulu sampai ke hilir, seperti kebutuhan bibit masih sangat kurang, terutama untuk petani porang pemula ini,” harapnya.
Di sisi lain, Bupati Tamba menegaskan porang sebagai komoditi baru yang sangat bagus dikembangkan. Wajar saja, karena para petani porang akan menjadi calon orang kaya, selain kakao yang sangat menjajikan. Terbukti saat pandemi Covid-19, para petani semakin kreatif, terutama anak muda yang mengubah kakao menjadi varian baru. “Kita tidak mau mengeklusifkan kakao, karena kita ingin kakao juga memasyarakat melalui kolaborasi dengan ide kreatif melenial. Jadi saya berharap kepada petani agar tetap konsisten jaga mutu dan kualitas. Jangan main curang dengan kotak katik, seperti agar porang lebih berat misalnya dengan disuntik. Jangan seperti itu, termasuk harganya jangan sampai jatuh. Apalagi petaninya sudah sangat semangat,” ujar mantan Anggota DPRD Bali ini. Sementara itu, Pimpinan BNI 08 Wilayah Bali Nusra, I Gusti Nyoman Dharma Putra didampingi Kepala Cabang BNI Singaraja Gede Widiartha mengaku sudah mensupport sekitar 400 petani porang seluruh Bali dengan memberi bantuan kredit sekitar Rp8 miliar yang sudah dibiayai. “Kami dari BNI siap dalam pembiayaan porang dan jika membutuhkan pendampingi juga siap untuk meningkatkan produktifitas yang lebih tinggi. Sesuai slogan BNI, lepaskan dasi sejahterakan petani,” katanya.
Mewakili Gubernur Bali Kabid Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Ir, Lanang Aryawan, M,MA., memberi apresiasi pengembangan porang yang berpotensi sebagai komuditas ekspor. “Semoga panen porang ini menghasilkan produk yang bagus dan berkualitas,” ungkapnya. Menanggapi respon petani porang, Made Urip yang duduk lima periode di Komisi IV DPR RI yang mengurus perut rakyat, juga siap memperjuangkan aspirasi pertanian di tahun 2022 mendatang. “Saya merasa sangat berbahagia bisa ikut hadir memanen porang. Sebelumnya saya sudah berikan bantuan pembibitan porang seluas 1 hektar, sampai bisa diekpor ke China dan Jepang sebagai bahan produk kosmetik. Apalagi kali ini juga dibantu dan disupport oleh BNI sehingga bisa memberi permodalan,” beber Ketua DPP PDI Perjuangan tiga periode yang kali ini membidangi Pertanian, Kehutanan dan Lingkungan Hidup itu, seraya menjelaskan di masa pandemi sangat berpengaruh terhadap perekonomian Bali yang sudah minus 9 persen. Apalagi pandemi makin mengganas, sehingga pertanian ini harus dijaga agar semakin tangguh dan menjadi budaya yang terus dilestarikan.
“Kita berharap para pengusaha juga membantu para petani, agar bisa kesejahteraan. Saya akan terus memberikan dukungan, sehingga aspirasinya akan dijembatani. Karena kita tidak bisa hanya mengandalkan APBD Jembrana yang relatif kecil, sehingga saya akan berupaya membantu aspirasi para petani di Jembrana. Misalnya ingin bantuan traktor, bisa kita perjuangkan termasuk membantu aspirasi para petani di seluruh Bali,” pungkas M-U sapaan akrab Anggota Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) itu. ama/ksm