Daerah

Jelang Bulan Puasa, Tindak Kejahatan di Bali Meningkat


Denpasar, PancarPOS | Menjelang bulan puasa, situasi keamanan di Bali semakin menjadi perhatian, terutama setelah insiden perampokan yang terjadi di Perumahan Jalan Kori Nuansa Barat Blok III Nomor 6, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Pelaku berhasil ditangkap oleh tim gabungan Polsek Kuta Selatan, Polresta Denpasar, dan Polda Bali. Kasus ini menambah daftar panjang tindak kriminal yang meningkat belakangan ini di Pulau Dewata.

Data dari Kepolisian Resor Kota (Polresta) Denpasar menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2024, terjadi 1.801 kasus gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), meningkat 66% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatat 1.084 kasus. Kasus-kasus menonjol seperti pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian kendaraan bermotor (curanmor), pembunuhan, dan narkoba mencapai 690 kasus, dengan tingkat penyelesaian sebesar 62%.

Selain itu, peredaran narkoba juga mengalami lonjakan signifikan, dengan peningkatan sebesar 25% dibandingkan tahun sebelumnya. Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali memprediksi bahwa kasus narkotika akan terus meningkat yang dipengaruhi oleh pemulihan ekonomi pascapandemi dan kondisi geopolitik global.

Pengamat hukum, Nyoman Sukadana, SH, menilai bahwa meningkatnya angka kriminalitas ini dipengaruhi oleh beberapa faktor utama. “Pertama, Bali sebagai destinasi wisata memiliki mobilitas tinggi, terutama menjelang Ramadhan dan musim liburan. Banyaknya pendatang tanpa identitas yang jelas berpotensi meningkatkan tindak kriminal,” ujarnya kepada PancarPOS.com, pada Senin (24/2/2025).

Ia juga menyoroti faktor ekonomi sebagai pemicu utama kejahatan. “Situasi ekonomi yang belum stabil pascapandemi membuat sebagian orang nekat melakukan tindak kriminal untuk memenuhi kebutuhan hidup,” tambahnya. Selain itu, Nyoman Sukadana menyoroti lemahnya pengawasan di perumahan-perumahan elite. “Kasus perampokan di Jimbaran adalah contoh nyata bahwa sistem keamanan di perumahan masih bisa ditembus. Pelaku bisa masuk tanpa terdeteksi dan melakukan aksinya dengan leluasa,” jelasnya.

Menanggapi meningkatnya tindak kriminal, aparat kepolisian telah mengintensifkan patroli dan razia di berbagai wilayah rawan. Polres Buleleng, misalnya, meningkatkan razia minuman keras untuk menekan potensi tindak kriminal yang dipicu oleh konsumsi alkohol.

Sementara itu, ia ikiut mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan berperan aktif dalam menjaga keamanan lingkungan. “Kami berharap masyarakat untuk memperketat pengawasan di lingkungan sekitar, mengaktifkan kembali ronda malam, serta segera melapor jika melihat aktivitas mencurigakan,” katanya. tim/ama



MinungNews.ID

Saluran Google News PancarPOS.com

Baca Juga :



Back to top button