Politik dan Sosial Budaya

Koalisi “GGN” Jaring Muntra, Suyasa dan Cok Arka Kandidat Kuat Penantang Giri-Asa



Badung, PancarPOS | Menjelang turunnya rekomendasi Giri-Asa (I Nyoman Giri Prasta dan I Ketut Suiasa) yang diperkirakan pertengahan bulan Februari 2020, mematik respon penantang kandidat yang diusung oleh PDI Perjuangan itu. Sejumlah nama mulai bertebaran muncul, diantaranya figur muda dari Kuta Selatan yang juga notaris senior, I Wayan Muntra, SH.MKn dan Wakil Ketua DPRD Badung yang kini juga menjabat sebagai Plt Ketua DPD Partai Golkar Badung, I Wayan Suyasa, SH. Selain itu, juga ada tokoh muda dan segar lainnya, yakni Anak Agung Bagus Tri Candra Arka, SE., putra bungsu politisi senior Golkar Badung yang namanya juga terus mencuat dan digadang-gadang untuk maju melawan paket Giri-Asa dua periode.

1bn-ik#24/1/2020

Diantara nama-nama tersebut akan mulai dijaring dan diuji tingkat elektabiltas lewat survey untuk menjadi lawan Giri-Asa pada Pilkada Badung pada Rabu, 23 September 2020. Selain ketiga nama tersebut, juga tidak menutup kemungkinan akan masuk tokoh besar dan figur lainnya di Badung untuk proses penjaringan tiga partai koalisi, yakni Golkar, Gerindra dan Nasdem, agar bisa memastikan proses demokrasi di Pilkada Kabupaten Badung tahun 2020 berjalan dengan baik. Untuk itulah, Partai Golkar, NasDem dan Gerindra akan membentuk koalisi gemuk untuk menyiapkan pasangan calon tanding menghadapi pasangan calon yang akan diusung Partai PDI Perjuangan.

Baca | Rekomendasi Final, Paket Giri-Asa Dua Periode

Saat dikonfirmasi, Anak Agung Bagus Tri Candra Arka, SE., yang masuk sebagai kandidat penantang incumbent, juga langsung dipercaya sebagai Ketua Partai Koalisi Golkar, Gerindra dan Nasdem atau bisa saja disebut Partai Koalisi “GGN” akan segera dideklarasikan. “Berita acara kesepakatan koalisi sudah kita tandatangani seminggu lalu dan besok (Sabtu, 25/1/2020, red) kita akan susun kepengurusan lengkap untuk siap melakukan proses penjaringan,” ujar politisi muda yang akrab disapa Cok Arka saat ditemui di Kerobokan, Badung, Jumat (25/1/2020). Cok Arka menjelaskan, koalisi tiga partai ini sudah memiliki kekuatan 25 persen suara (10 kursi) dari total 40 kursi di DPRD Badung.

6bl-bn#17/1/2020

Koalisi ini siap menjadi wadah bersama untuk mempersiapkan calon yang akan diusung baik dari kalangan profesional, tokoh masyarakat atau kalangan independen atau dari masing-masing kader mitra koalisi. Dijelaskannya untuk proses penjaringan akan dilakukan di bulan awal Februari, selanjutnya akan dilakukan survey untuk mengukur kekuatan dukungan bagi calon yang maju atau mendaftar. “Yang dijaring bukan hanya sebatas kader tapi melainkan juga tokoh-tokoh masyarakat yang ada di Badung. Tim penjaringan ini yang akan bekerja dan membuka satu pendaftaran bagi tokoh profesional, tokoh masyarakat dan kader. Tidak terbatas dari tiga partai koalisi saja,” tegasnya.

Baca | Survey Demokrat, Tanpa Wakil pun Giri Prasta Tetap Memang Telak

Ditegaskan, Koalisi GGN ini diposisi ketua dari Partai Golkar (7 kursi) serta masing-masing dari Gerindra (2 kursi) dan NasDem (1 kursi) akan ditunjuk untuk posisi sekretaris dan bendahara. Juga diungkapkan dalam pertemuan mitra koalisi yang akan dilaksanakan , Sabtu (25/1/2020) tidak saja untuk mengisi jajaran pengurus namun juga akan membahas nama koalisi termasuk waktu untuk deklarasi. “Kita berupaya di Badung menciptakan demokrasi, kendati kita tau incumben sangat kuat sekali. Terlebih dengan target incumben 92 persen kita tetap dari partai yang ada di negara ini bukan saja di Badung berupaya memunculkan tokoh untuk meramaikan Pilkada ini agara ada pilihan lain. Kalau sampai kotak kosong berarti demokrasi di Badung tidak berjalan dengan baik,” jelasnya.

1bl-ik#15/1/2020

Proses menjaring tokoh ini sejaligus membuktikan Partai Golkar dan koalisi mampu tetap hadir sebagai partai yang kuat. Proses penjaringan yang diikuti mekanisme lainnya hingga survey dan fit and proper tes ini juga akan diikuti kader partai sehingga tidak ada istilah siap atau belum siap karena akan disertakan dalam survey partai koalisi. Tentu saja calon yang akan diusung harus memiliki tingkat keterpilihan yang tinggi, disukai dan tentunya memiliki kekuatan dari sisi logistik yang cukup. Komitmen untuk menghadirkan Pemilukada agar ada dua pasangan calon yang bertanding juga ditegaskan Cok Arka untuk menjaga kualitas demokrasi di periode selanjutnya. “Kepentingan partai melahirkan demokrasi biar jalan. Yang penting proses dulu, ada tidak ada calon yang penting kita sudah berusaha,” tutupnya. eja/ama

Baca Juga :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Back to top button