Ekonomi dan Bisnis

Sambil Jual Beli Sepeda Motor Bekas, Agen BRILink AXI Outlet Duduk Manis Raup Rupiah


Denpasar, PancarPOS | Membuka bisnis jual beli sepeda motor bekas merupakan pilihan usaha menarik. Mengingat kebutuhan akan kendaraan roda dua sangatlah tinggi, terutama di Bali yang masih belum tersedia angkutan umum yang memadai. Selain itu, harga sepeda motor yang baru tidaklah murah, apalagi jika ingin mengajukan pinjaman kredit, juga bukanlah hal yang mudah karena memerlukan sejumlah persyaratan yang rumit. Alhasil, banyak yang mencari dan memilih sepeda motor bekas sebagai opsi untuk memiliki kendaraan dengan harga yang murah meriah. Di sinilah sebenarnya peluang besar untuk menjalani bisnis jual beli sepeda motor bekas. Terlebih, keuntungan usaha jual beli sepeda motor pun sangat menggiurkan. Namun sebenarnya bisnis dengan modal minim, kini lebih banyak digandrungi untuk merintis usaha, karena meskipun dengan modal terbatas, juga keuntungan bisa didapatkan. Berbeda rasanya dengan modal usaha, jika ingin mendirikan bisnis jual beli motor bekas, sepertinya harus memiliki modal yang cukup besar. Namun ternyata, apa yang dirasakan oleh Eko Savendra malah memutarbalikan pandangan tersebut, karena dari pengalamanya sejak tahun 2014 lalu, sampai sekarang masih tetap berjalan lancar menggeluti usaha jual beli sepeda motor bekas yang sebagian besar bermerek asal Jepang. Awalnya, ia hanya iseng-iseng saja dari rumahnya dengan modal bisnis saat itu, hanya sebesar Rp6,2 juta untuk membeli sepeda motor bekas pertamanya tersebut, lalu menjualnya kembali dengan harga Rp7 juta. Nah, jual beli hanya untuk 1 unit sepeda motor bekas sudah bisa menghasilkan untung Rp800 ribu. Karena itulah, jual beli sepeda motor bekas ini, juga menjadi salah satu bidang usaha yang memiliki prospek cerah. Bermula dari kisahnya itu, ia sudah mengalami rasanya pahit manisnya atau jatuh bangun di bisnis jual beli sepeda motor bekas, hingga sekarang mampu menjual puluhan sepeda bekas dan baru dari berbagai merek dalam waktu sepekan.

1th#ik-014.25/2/2024

Kini untuk memanjang, khususnya setiap sepeda motor bekas yang dibelinya, pengusaha muda dengan sapaan akrabnya Vendra itu, sudah membuka showroom yang diberi nama AXI Outlet di Jalan Gunung Batukaru No.25, Desa Pemecutan, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali. Selama menjalani bisnis jual beli sepeda motor bekas, ia mengaku beberapa kali sempat mengalami kerugian, salah satunya ketika tidak teliti saat membeli sepeda motor bekas dari salah satu kerabatnya. Karena itulah, sepeda motor bekas yang bakal dibeli sangat penting harus cermat memilih sepeda motor mana yang masih layak dan oke. “Memang sih motor yang dijual itu, juga bekas pakai orang lain. Tapi gak ada salahnya kan mencari yang kondisinya masih bagus. Dengan begitu, pembeli pun gak bakal pikir panjang buat membeli,” bebernya saat ditemui di emperan outletnya, pada Minggu (14/4/2024), seraya mengakui selain harus cermat memilih sepeda motor dari kondisi fisik luarnya, juga harus memeriksa kondisi mesin sepeda motor tersebut, agar nantinya biaya servis tidak terlalu membengkak. Dari setiap unit yang terjual, Vendra mampu mengantongi keuntungan rata-rata dari Rp800 ribu hingga Rp1,5 juta. Oleh karena itu, untuk keuntungan bisnis jual beli sepeda motor bekas ini, jika sebulan saja bisa melakukan sebanyak 15 transaksi dengan rata-rata keuntungan Rp1 juta saja per unitnya, maka akan mendapatkan Rupiah sebanyak Rp15 juta per bulan. Apalagi di showroom jual beli sepeda motor bekasnya ini, selain mematok harga yang sangat bersahabat, serta mengutamakan pelayanan yang ramah, juga menjamin kualitas yang bermutu. “Saya sebelumnya sempat kepikiran ternyata bisnis jual beli motor bekas, juga sangat bagus prospeknya ke depan. Jika saya beli motor bekas, kalau pun ada yang tidak laku ya, juga bisa untuk pakai sendiri. Kan tidak ada ruginya,” lanjutnya.

Untuk pemasaran produk yang dijualnya itu, khususnya di dunia maya menggunakan jasa media sosial atau Medsos, seperti dari Facebook, Youtube, Tiktok, dan juga media online. Kesuksesan Vendra yang mampu mendulang keuntungan berjuta-juta Rupiah ini, tidak bisa lepas dari motivasinya untuk terus menghasilkan uang. Selain itu, AXI Outlet dari sekitar tahun 2015 silam, juga sudah resmi menjadi Agen BRILink, sebagai pelebaran sayap usaha penjualan jual beli sepeda motor bekas. Sesuai namanya, Agen BRILink sendiri, merupakan kepanjangan tangan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., atau BRI. Lewat menjadi salah satu Agen BRILink, ia mengaku terus memacu bisnis usahanya agar terus semakin maju dan dikenal lebih luas oleh konsumen, sehingga mau menjadi pelanggannya. Dengan semakin gencar promo sebagai Agen BRILink, maka usahanya juga mempunyai daya minat pembeli, sehingga bisa semakin banyak yang datang untuk menjual maupun membeli sepeda motor bekas di AXI Outlet. Selain itu, manfaat menjadi Agen BRILink dipastikan akan mendapatkan pemasukan tambahan yang lumayan besar bagi usahanya itu. Dalam satu bulan, fee transaksi yang diperoleh minimal bisa mencapai Rp4 juta. Karena itulah, AXI Outlet langsung bergabung menjadi Agen BRILink setelah berkonsultasi dengan Marketing Analisis dan Mikro atau yang disebut Mantri BRI. Sebagai pemilik usaha jual beli sepeda motor bekas ataupun yang masih baru, hingga sekarang dia hanya perlu duduk manis saja sudah bisa meraup Rupiah dengan memberi tambahan layanan perbankan sebagai peluang bisnis baginya. “Mayoritas pekerjaan di sekitar sini, adalah tukang atau buruh. Setiap gajian, kalau tidak beli motor kan mereka sering transfer uang untuk keluarga di kampung. Jadi mereka juga sering datang ke sini,” ungkapnya, seraya menjelaskan bahwa banyak pekerja di sekitar outletnya yang mendapatkan gaji atau upah mingguan dan membutuhkan jasa pengiriman uang setiap akhir pekan. Belum lagi, juga memiliki tagihan listrik, PDAM, serta pulsa yang juga membutuhkan jasa perbankan.

Eko Savendra (kanan), saat bersama salah satu pembeli sepeda motor bekas di Agen BRILink AXI Outlet. (foto: ama)

Di awal perjalanan sebagai Agen BRILink, pendapatannya juga belum begitu besar. Saat itu, penjualan sepeda motor bekas malah lebih laris. Waktu itu, dalam sehari pelanggannya paling banyak hanya sampai 2 atau 5 transaksi. Tetapi dalam prosesnya, justru menjadi Agen BRILink juga kadang menjadi pendapatan utamanya saat ini. “Kalau dilihat per bulan pendapatan dari jual sepeda motor bekas kan naik turun, tetapi sebagai Agen BRILink saat ini kadang kala lebih besar. Cukuplah untuk kebutuhan biaya sehari-hari dan sisanya untuk menabung,” ujarnya. Namun untuk mempopulerkan jasa sebagai Agen BRILink, selain lewat dunia maya dan papan nama di outletnya, juga memilih untuk menggunakan cara tradisional lewat mulut ke mulut. Karena ia sangat yakin kepercayaan warga sekitar dan perantaulah yang sangat membutuhkan jasanya. “Biasanya, ada orang yang lewat atau pun para perantau yang bekerja di sekitar sini kan tidak langsung tahu di mana lokasi ATM atau bank. Jadi, mereka bisa transfer lewat BRILink di outlet saya. Selain itu, saya mengandalkan pelanggan lama. Dan, dari mulut merekalah yang merekomendasikan transaksi di sini,” jelasnya, seraya menyebutkan jasa top up e-wallet atau dompet elektronik, seperti OVO, Gopay, DANA dan LinkAja, juga menjadi primadona di Agen BRILink belakangan ini. “Syukurlah bisa semakin ramai juga sekarang. Sambil duduk jualan motor bekas, juga bisa mendapat untung Rupiah menjadi Agen BRILink,” kata dia. Sebenarnya, Vendra juga sebagai salah satu pelopor Agen BRILink di Bali, karena kini sudah mulai banyak Agen BRILink lain yang berdiri di sekitar tempat usahanya itu. Bak jamur di musim hujan, keberadaan Agen BRILink semakin banyak dan mudah ditemui. Namun, dia tidak pernah menganggap agen lain sebagai pesaing, karena sudah memiliki rejeki dan pelanggan setia masing-masing.

Seperti dikatakan, Gede Sanjaya yang kebetulan datang sebagai pelanggan setia yang sudah berkali-kali menggunakan jasa Agen BRILink AXI Outlet mengaku awalnya tahu, ketika menemukan di pencarian Google Maps. “Saya waktu itu mau bertransaksi, dan waktu itu tahunya dari Google Maps. Berkat informasi di Google Maps, saya memilih datang untuk bertransaksi ke sini,” bebernya. Uniknya, Sanjaya baru sadar dan tidak menyangka, ternyata Agen BRILink yang satu ini, juga menjalankan usaha jual beli sepeda motor bekas. Bahkan, karena sempat kepincut dengan salah satu sepeda motor yang dipajang, ia juga langsung membayar sepeda motor kesayangannya itu lewat transaksi BRILink. “Ya, ternyata sekali mendayung dua tiga pulau bisa terlampaui. Saya di sini sempat mau ada perlu transaksi, ternyata juga sekalian beli motor,” kenangnya. Perlu diketahui, sebagai kepanjangan tangan BRI, Agen BRILink juga bisa melayani berbagai transaksi keuangan, seperti setor tunai, transfer dana, tarik tunai, bayar listrik, bayar telepon, bayar angsuran, dan lain-lain. Hal ini sesuai slogan Agen BRILink yakni “Layanan Transaksi Keuangan Tanpa Kantor”. BRILink merupakan produk layanan perbankan yang diluncurkan pada tahun 2014 oleh BRI dengan menjalin kerja sama dengan pihak ketiga sebagai Agen BRILink yang dapat melayani transaksi perbankan bagi masyarakat secara real time online menggunakan fitur Electronic Data Capture (EDC) miniATM BRI dengan konsep sharing fee. Ada beberapa keuntungan dengan menjadi Agen BRILink, selain bisa mendapatkan fee dari setiap transaksi yang dilayani Agen BRILink, juga bisa digunakan sebagai pelangkap dari usaha yang sudah ada secara berdampingan. Menjadi Agen BRILink juga tidak membutuhkan modal besar. Untuk Agen BRILink mobile, bahkan tidak memerlukan alat atau mesin EDC, karena juga bisa hanya bermodalkan smartphone. Namun demikian, untuk kemudahan melakukan berbagai macam transaksi, maka Agen BRILink idealnya menyiapkan dana minimal sebesar Rp3 juta di rekening BRI.

1bl#ik-019.1/4/2024

Secara terpisah, Regional CEO BRI Denpasar, Hery Noercahya menegaskan lewat Agen BRILink, masyarakat tidak harus datang ke bank untuk melakukan beragam transaksi perbankan, seperti transfer uang, setor tunai, tarik tunai, dan pembayaran berbagai macam tagihan. Biasanya Agen BRILink sangat dibutuhkan di daerah pelosok, daerah yang jauh dari ATM BRI, maupun kantor cabang BRI, sehingga masyarakat cukup mendatangi Agen BRILink terdekat. Agen BRILink juga merupakan bagian dari Laku Pandai atau Layanan Keuangan Tanpa Kantor yang merupakan program Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang gunanya untuk penyediaan layanan perbankan atau layanan keuangan lainnya melalui kerja sama dengan pihak lain (agen bank), dan didukung dengan penggunaan sarana teknologi informasi. Apalagi syarat menjadi Agen BRILink sebenarnya juga cukup mudah, karena konsep bisnis Agen BRILink adalah menyerupai kemitraan. “Agen BRILink dapat melayani transaksi perbankan bagi masyarakat secara real time online. Artinya, Agen BRILink akan memungut keuntungan dari setiap transaksi,” paparnya. Sepanjang tahun 2024, Agen BRILink tetap fokus pada penguatan ekosistem mikro melalui kemitraan dengan Mantri BRI sebagai tenaga pemasar BRI untuk segmen mikro. “Lewat kolaborasi .tersebut, diharapkan dapat membangun ekosistem ekonomi mikro yang kuat, salah satunya dalam penyaluran pinjaman melalui Agen BRILink Mitra UMi (Holding Ultra Mikro, red),” terangnya, sembari berharap Agen BRILink mampu memberikan manfaat bagi seluruh pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) dalam hal penyediaan modal usaha, sehingga dapat menghindari praktek rentenir. Untuk itulah, Agen BRILink harus terus melakukan peningkatan kualitas layanan, seperti menambah fitur produk atau layanan dan memaksimalkan kemitraan dengan BRI yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat seiring dengan perkembangan bisnis digital.

Ditegaskan, meskipun Agen BRILink fokus pada pelayanan pasar mikro BRI, namun Agen BRILink bukan hanya sebagai penyedia untuk segmen tertentu, melainkan sebagai mirtra bisnis yang melayani BRI Group dan menjadi pusat komunitas, menjual produk konsumer dan UMKM, serta menyediakan peluang bisnis tambahan untuk Agen BRILink melalui kemitraan. Lantas, bagaimana cara mendaftar menjadi Agen BRILink?

Dikutif dari lama resmi brilink.bri.co.id, berikut syarat menjadi Agen BRILink, yakni:
1. WNI Perseorangan/ instansi non berbadan hukum
2. Memiliki usaha minimal 2 tahun
3. Memiliki rekening simpanan berkartu di BRI, menyetor uang jaminan sebesar Rp3 juta (khusus EDC) dan saldo tersebut diblokir selama menjadi agen
4. Memiliki surat keterangan usaha (sekurang-kurangnya dari perangkat desa)
5. Memiliki smartphone android minimal OS 4.4 (Kitkat), akses internet dan printer mobile (optional) bagi Agen BRILink Mobile
6. Belum menjadi agen dari bank penyelenggara Laku Pandai.

Dokumen persyaratan:
1. Identitas, fotocopy dokumen identitas pemilik, berupa KTP pemilik/ pengurus atau NPWP pemilik (untuk badan usaha)
2. Dokumen usaha, surat keterangan usaha minimal dari RT/RW, atau SIUP, SITU, TDP (untuk agen berbadan usaha)
3. Akte pendirian (untuk agen berbadan usaha)
4. Izin usaha lainnya
5. Rekening tabungan, fotocopy bukti kepemilikan rekening, berupa buku tabungan/ rekening koran
6. Dokumen pengajuan
7. Formulir pengajuan Agen BRILink
8. Perjanjian kerja sama BRILink.

Tahapan cara menjadi Agen BRILink:
1. Persiapkan syarat dan dokumen yang dibutuhkan
2. Kunjungi unit kerja BRI terdekat
3. Pihak BRI akan melakukan verifikasi dokumen
4. Jika disetujui, maka sudah bisa menjadi Agen BRILink. ama/ksm

Baca Juga :


Back to top button