Bantu Urusan Perut Terdampak Covid-19, Banuartha Penen 1 Ton Beras Organik
Denpasar, PancarPOS | Pengusaha pariwisata di Bali, Komang Takuaki Banuartha mengaku sangat prihatin dengan kondisi ekonomi masyarakat, khususnya urusan perut yang terdampak Covid-19. Apalagi nyatanya, industri pariwisata di Bali kini seakan rontok, akibat pandemi Covid-19. Di sisi lain, dalam situasi seperti ini pengusaha pariwisata dituntut menunjukkan empati, agar para pekerja di sektor pariwisata tetap bisa bertahan. Tidak malah mengambil kesempatan instan untuk merumahkan pekerjanya, hingga sepihak melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Karena itu, Direktur PT. Sari Gumi Bali Tours (Sari Tours) ini, langsung menyiapkan bantuan berupa beras 1 ton dari hasil panennya tahap pertama.
Dijelaskan Banuartha, akibat kondisi saat ini, terpaksa merumahkan para karyawannya dengan tetap memberikan gaji dan bantuan sembako. Untuk itu, pekerja yang dirumahkan selain tetap mendapatkan setengah gaji, juga diberikan bantuan sembako, berupa beras organik tersebut masing-masing sebanyak 5 Kg. Bahkan bantuan tersebut diserahkan dua kali dalam sebulan. Tidak hanya sebatas karyawan, pengusaha berdarah Indo-Jepang in juga membantu masyarakat terdampak Covid-19 lainnya. Untuk tahap pertama disiapkan beras organik seberat 1 ton. “Saya sebagai pelaku pariwisata di Bali sudah banyak bergerak bersama asosiasi-asosiasi yang sana naungi. Dan sekarang saatnya saya bergerak untuk mewakili pelaku pariwisata di Bali,” ungkap Banuartha di Kantor Sari Tours, Sanur, Denpasar, Jumat (15/5/2020).
Alasnya Banuartha tetap memperjuangkan hidup karyawannya, karena menyadari mereka adalah aset yang wajib dibantu di masa Covid-19. Apalagi jika musibah ini telah berakhir, maka mereka akan dipekerjakan kembali, sehingga pengusaha harusnya tidak perlu melakukan PHK. “Menurut saya tidak pantas menggunakan alasan yang baru beberapa bulan tanpa tamu untuk segera mem-PHK karyawan. Karena kalau kita akumulasi dari hasil (keuntungan perusahaan, red) yang dulu-dulukan tetap ada, itu kemana?,” ungkap Banuartha seraya menambahkan, dalam kondisi sulit seperti saat ini ia selalu mengedepankan prinsip “Di Saat Sulit Semua Mengalami Kesulitan”.
Untuk itu hendaknya pengusaha tidak begitu saja melupakan jasa para karyawannya yang telah diajak berjuang menjalankan roda usaha sebelumnya. Sudah saatnya kepedulian itu ditunjukkan disaat ekonomi sulit seperti saat ini. “Dengan tujuan mendapatkan keuntungan besar tentunya semua pengusaha pasti menginginkan keuntungan yang besar. Tetapi pada saat seperti sekarang Bali lagi mengalami keterpurukan, anggaplah karena Covid-19 nol income (pendapatan). Sebaiknya mereka jangan pergi begitu saja tanpa memperdulikan hasil yang sudah dia peroleh di Bali. Tentunya harus berkontribusi juga kepada pemerintah dan pada karyawan,” harapnya.
Memiliki segudang aktivitas dalam masa pandemi Covid-19, pengusaha kelahiran Jepang Ini kerap terlihat turun langsung ke tengah-tengah masyarakat bersama asosiasi untuk menyerahkan bantuan. Memiliki banyak karyawan salah satunya sebagai Direktur PT. Sari Gumi Bali Tours (Sari Tours), ia juga melakukan aksi serupa tidak hanya menjaga agar tidak terjadi PHK pihaknya juga memberikan bantuan Sembako karena akhirnya harus merumahkan karyawannya. “Kondisi ini perlu dievaliasi pemerintah kedepan, jangan sampai ada pengusaha kick and run (ambil keuntungan dan lari disaat sukit, red). Kalau kita di Sari Tours karyawan bulan April kita masih full gaji. Melihat situasi bulan Mei kita rumahkan, masih dengan 50 persen gaji. Mudah-mudahan Juni pandemi bisa clear, Juli sudah beraktifitas. Jadi kita bisalah memberikan apa hak yang seharusnya mereka terima. Setelah kondisi ini mulai membaik kita bisa bekerja kembali,” terangnya. eja/ama/jmg