Bali Jadi Target Revolusi Kesehatan, Manfaat Stem Cells untuk Hidup Lebih Sehat dan Panjang Umur
Denpasar, PancarPOS | Nexx Cafe di Denpasar menjadi tuan rumah acara “Stay Healthy – Long Life with Stem Cells” yang diadakan oleh SCCR Indonesia, pada Jumat, 10 Januari 2025. Acara ini menarik perhatian banyak kalangan, dari pengusaha, praktisi medis, hingga masyarakat umum, salah satunya mantan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika dan Dirut RSU Puri Raharja, dr. Gede Bagus Darmayasa, MM., M.Repro., yang ingin mengetahui lebih jauh tentang manfaat stem cells dalam menjaga kesehatan dan memperpanjang usia.
Pada kesempatan ini, Ajik Krisna, pemilik Nexx Cafe dan salah satu pengguna setia stem cells di Bali, turut berbagi pengalaman mengenai manfaat teknologi medis ini. “Saya sudah dua bulan menggunakan stem cells dan hasilnya sangat positif. Sebelumnya, saya sering mengalami masalah asam lambung yang mengganggu, tetapi sekarang gejalanya sudah jauh berkurang,” kata Ajik Krisna. Ia mengungkapkan bahwa stem cells kini semakin populer di Indonesia, dan terutama di Bali, banyak orang yang mulai merasakan manfaatnya. “Bali sangat potensial untuk menjadi pusat pengembangan stem cells, karena selain manfaat medisnya, teknologi ini juga bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat yang banyak dicari masyarakat,” beber Owner Krisna Oleh Oleh ini.
Acara ini juga menghadirkan Prof. Dr. Agung Putra, M.Si., Med, selaku Founder dan Commissioner SCCR Indonesia, yang memaparkan secara mendalam tentang teknologi stem cells dan potensi masa depannya. Prof. Agung, yang lahir dan besar di Semarang, mengungkapkan bahwa stem cells memiliki kemampuan luar biasa dalam bidang medis, khususnya dalam pengobatan regeneratif dan perbaikan fungsi tubuh yang rusak. “Stem cells adalah sel yang memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel dalam tubuh. Ini membuatnya sangat potensial untuk mengatasi berbagai penyakit, dari gangguan jantung hingga penyakit degeneratif,” jelas Prof. Agung.
Sebagai salah satu pionir dalam pengembangan stem cells di Indonesia, Prof. Agung juga berbicara mengenai tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan teknologi ini. “Salah satu tantangan terbesar adalah pengembangan kurikulum yang lebih ilmiah dan berbasis teknologi, tidak hanya sebatas publikasi. Kami juga mengharapkan regulasi yang lebih jelas dan mendukung pengembangan stem cells di Indonesia, yang tentunya akan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat,” tambahnya.
Prof. Agung juga mengungkapkan harga yang ditawarkan SCCR Indonesia untuk terapi stem cells. “Untuk pasien yang membutuhkan terapi, harga yang kami tawarkan adalah sekitar 145 juta rupiah, yang disesuaikan dengan berat badan pasien. Kami pastikan harga ini jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan harga yang ditawarkan oleh klinik stem cells internasional,” ujarnya. Sementara itu, untuk mereka yang tidak sedang sakit, terapi stem cells juga tersedia dengan harga lebih murah, tergantung pada kebutuhan individu.
SCCR Indonesia memandang Bali sebagai lokasi yang sangat potensial untuk pengembangan stem cells di masa depan. Menurut Prof. Agung, Bali, yang terkenal sebagai destinasi wisata dunia, dapat menjadi pusat revolusi kesehatan dengan memanfaatkan teknologi stem cells. “Bali memiliki potensi besar karena menjadi pintu gerbang dunia. Dengan dukungan regulasi yang tepat, Bali bisa menjadi pusat pengembangan stem cells yang tidak hanya melayani kebutuhan medis lokal, tetapi juga menarik wisatawan internasional yang ingin menjaga kesehatan mereka,” ujar Prof. Agung dengan optimisme.
Selain pemaparan dari para ahli, acara ini juga dihadiri oleh sejumlah pengusaha dan praktisi medis yang mendukung pemanfaatan stem cells sebagai solusi jangka panjang untuk kesehatan. Para peserta acara sangat antusias dengan potensi stem cells untuk meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang umur, serta memberikan harapan baru bagi mereka yang sedang berjuang melawan penyakit serius.
Dengan semakin berkembangnya pemahaman tentang stem cells, SCCR Indonesia berharap bisa memperkenalkan teknologi ini kepada lebih banyak masyarakat di Indonesia, khususnya di Bali. Diharapkan ke depan, semakin banyak orang yang memilih stem cells sebagai salah satu cara untuk menjaga kesehatan tubuh dan mencegah penyakit sejak dini, sehingga bisa meraih hidup yang lebih sehat dan panjang umur. ama/ksm
