Sejarah Mencatat, Belum Ada Wakil Gubernur yang Naik Tahta Menjadi Gubernur Bali
Denpasar, PancarPOS | Sejarah politik di Bali menyimpan sebuah ironi yang terus berulang. Sejak Provinsi Bali berdiri, belum pernah ada seorang pun wakil gubernur yang berhasil melanjutkan kepemimpinan sebagai gubernur. Fenomena ini telah berlangsung selama puluhan tahun, seolah ada “kutukan” yang menghalangi mereka untuk naik takhta.
Dari satu periode ke periode berikutnya, posisi wakil gubernur tampaknya menjadi persinggahan sementara yang tidak pernah berujung pada puncak kekuasaan. Mulai dari I Gusti Bagus Alit Putra dan I Ketut Widjana (1998-2003), I Gusti Ngurah Kesuma Kelakan (2003-2008), A.A. Ngurah Puspayoga (2008-2013), I Ketut Sudikerta (2013-2018), hingga Tjokorda Artha Ardana Sukawati (2018-2023), semuanya harus menerima kenyataan bahwa jalan mereka terhenti sebelum mencapai kursi gubernur.
Kini, I Nyoman Giri Prasta telah resmi dilantik sebagai wakil gubernur Bali untuk periode 2025-2030. Namun, sejarah yang panjang dan tak terputus ini seakan menjadi peringatan keras: posisi wakil gubernur bukanlah batu loncatan yang mudah menuju kursi nomor satu di Bali.
Jika dilihat sekilas, kegagalan para wakil gubernur Bali untuk naik menjadi gubernur bisa dianggap sebagai kebetulan belaka. Namun, jika ditelusuri lebih dalam, ada pola politik yang tampaknya berulang dan menghalangi mereka untuk melangkah lebih jauh.
