Banteng Tulen Siap Diadu di Pilkada Badung 2024, Dator: Hattrick Harga Mati, PDI Perjuangan Tidak Krisis Kader
Badung, PancarPOS | Teka-teki siapakah yang akan direkomendasikan oleh PDI Perjuangan untuk maju menjelang Pilkada Badung, hingga kini masih gelap menyelimuti masyarakat di Bumi Keris. Bahkan, sangat disayangkan sejumlah nama dari tokoh dan kader senior partai PDI Perjuangan di Kabupaten Badung seakan-akan tidak berani tampil secara terang-terangan, kecuali dari isu pemberitaan dan media sosial. Uniknya, malah bakal calon non kader PDI Perjuangan yang berani tampil secara berapi-api dan seakan-akan PDI Perjuangan sudah krisis kader yang akan menjadi Putra Mahkota pengganti Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta. Menyadari situasi politik yang mulai tidak sehat dan menyesatkan di Badung, kini muncul bakal calon Badung 1 di internal PDI Perjuangan, yang juga kader Banteng tulen asal Nusa Dua, Kuta Selatan, I Made Sudarsa atau yang akrab disapa Dator terus menguat mendapat dukungan dari para tokoh senior hingga kader sepuh PDI Perjuangan. Tokoh gaek PDI Perjuangan ini, dinilai sangat mumpuni untuk maju dalam bursa penjaringan calon Bupati dan Wakil Bupati Badung di PDI Perjuangan, karena menguasai pemerintahan dan dunia pariwisata di Badung.
Apalagi jika melihat dari etika dan kepantasan secara politik, maka PDI Perjuangan sebagai partai pemenang Pemilu 2024 dengan meraih 27 kursi dari 45 kursi atau sekitar 63 persen suara terbanyak di tingkat Legislatif Badung sudah selayaknya mencalonkan dan mengusung kadernya sendiri menjadi Bupati dan Wakil Bupati Badung di Pilkada Badung, pada Rabu, 27 November 2024 mendatang. “Harusnya komposisinya kader dengan kader PDI Perjuangan. Yang kita inginkan kader seniorlah yang sudah berkali-kali duduk di kursi legislatif,” tegasnya, saat ditemui sambil ngobrol santai, pada Senin siang (7/4/2024), seraya menyebut kader senior Banteng di antaranya Gusti Anom Gumanti, I Nyoman Satria, Putu Parwata, I Ketut Tama Tenaya termasuk Bagus Alit Sucipta alias Gus Bota (GB) mestinya bisa berani maju, karena sangat layak didorong untuk tampil di Pilkada Badung 2024 mendatang. Tujuannya tidak lain, karena hanya ingin menjawab pertanyaan publik, bahwa PDI Perjuangan tidak krisis kader. “Kalau dikesankan PDI Perjuangan seakan-akan krisis kader, kan akhirnya tercipta opini seperti itu. PDI Perjuangan tidak punya kader yang berani tampil di Pilkada Badung. Padahal kader banyak, dan saya tidak mau ada kesan seperti itu di masyarakat,” bebernya.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh kader senior Banteng, agar bisa bangkit untuk maju di perhelatan Pilkada Badung yang untuk pertama kalinya berlangsung serentak di seluruh Indonesia. Meskipun keputusan partai nantinya mempunyai pertimbangan dan keputusan lain, namun sebagai kader partai harus berani tampil di mata publik. Jika keputusan partai akhirnya memilih calon bupati atau wakil bupati di luar kader atau non kader dipastikan sudah mempunyai pertimbangan matang, baik dari sisi elektabilitas maupun popularitas yang lebih mumpuni dari pada kader partai, sehingga dapat diterima dengan logis secara politik. “Kita tidak anti dan alergi dengan non kader, tapi kita juga punya skala prioritas. Jika ada dari sekian kader yang sudah meniti karir puluhan tahun di politik, dan ada yang baik kenapa kita tidak pakai kader itu? Pilihan terakhir, andaikan betul-betul tidak punya kader, baik kualitasnya kalah jauh ya kita tidak menutup kemungkinan mengambil non kader,” jelasnya, seraya kembali mengharapkan, agar kader senior Banteng lainnya berani tampil dan bangkit untuk menunjukan diri, bahwa PDI Perjuangan tidak krisis kader untuk maju di Pilkada Badung.
Dator juga menegaskan dirinya sebagai salah satu kader senior Banteng dari Kuta Selatan, Badung mengaku sangat menghormati dan menghargai semua aspirasi yang sedang berkembang untuk mendukungnya maju Badung 1. “Saya tidak boleh mengabaikan aspirasi, ataupun mematahkan semangat teman-teman (kader PDI Perjuangan, red),” ujarnya. Dia menegaskan akhirnya mau ikut meramaikan bursa dan dinamika Pilkada Badung, karena hanya ingin menyenggol kader senior lainnya, agar bangkit dan berani tampil sebagai calon Bupati atau Wakil Bupati Badung. “Urusan nanti saya dapat rekomendasi atau tidak, ataupun teman saya yang dapat itulah keputusan politik partai melalui DPP PDI Perjuangan mengeluarkan SK Rekomendasi itu yang akan kita dukung bersama. Bukan saya berbicara tentang diri saya saja, tapi saya berbicara tentang kelembagaan,” bebernya, sembari menyebutkan partai menjadi tempat untuk menggodok kader terbaiknya, sehingga harus ditampilkan ke mata publik. Ia sangat menyayangkan saat ini, belum apa-apa sudah memunculkan non kader, sehingga mempertanyakan parameter dan kelebihan dari non kader dibandingkan dengan kader partai sendiri.
“Kalau ternyata kader kita hampir sama kualitasnya dengan non kader, ya kenapa mesti non kader? Kan kita toleh kader, itu pertimbangan saya,” ujarnya, sekaligus menegaskan sebagai orang organisasi dan sangat menghormati lembaga, maka apapun yang diputuskan DPP PDI Perjuangan nantinya yang ditandatangani oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekanoputri akan tunduk dengan rekomendasi yang turun. Apalagi bagi Dator, terkait kemenangan Hattrick di Pilkada Badung sebagai harga mati, mengingat jika PDI Perjuangan kalah di Pilkada Badung 2024, maka harus menunggu selama 10 tahun atau 15 tahun yang akan datang untuk bisa mengambil alih kembali kekuasaan di Badung. “Jadi teman-teman jangan kendorlah, saya saja kader partai non karir bisa semangat kok. Apalagi dengan kader yang berkarir di politik kan harusnya dua kali saya semangatnya. Jangan kalah semangat dengan kader yang non karir, sehingga kita punya rasa jengah. Karena kita harus hattrick harga mati,” tegas Dator yang berterimakasih atas aspirasi yang diberikan kepada dirinya untuk ikut dalam bursa Pilkada Badung yang diusulkan sesepuh Banteng Bali, dan Jasmerah Kabupaten Badung. “Aspirasi ini sangat kami hargai dan nantinya kita harus mengikuti mekanisme, seperti apa di Partai PDI Perjuangan,” ujarnya.
Mantan Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Badung ini, juga mengatakan siap untuk mendaftarkan diri menjadi calon Bupati Badung dari PDI Perjuangan. “Yang membuat saya yakin untuk mendaftar, karena mendapat dukungan dari berbagai pihak, baik dari kader sendiri maupun non kader. Begitu juga apa yang telah dilakukan oleh Bupati Badung saat ini, yaitu I Nyoman Giri Prasta merupakan investasi politik bagi PDI Perjuangan dan memberikan efek positif di masyarakat, baik kader partai yang akan dicalonkan ke depannya,” pungkas mantan Ketua Forum Nusa Dua ini. ama/ksm