Politik dan Sosial Budaya

DPRD Badung Panggil Manajemen Atlas Beach Club Terkait Latar Dewa Siwa


Badung, PancarPOS | Video viral yang menampilkan Dewa Siwa sebagai latar belakang dalam sebuah pertunjukan DJ di Atlas Beach Club, Bali, telah menuai kontroversi yang melibatkan berbagai pihak, termasuk DPRD Badung. Polemik ini berujung pada pemanggilan manajemen Atlas Beach Club oleh Komisi I DPRD Badung untuk memberikan klarifikasi dalam sebuah rapat dengar pendapat yang berlangsung pada Jumat, 7 Februari 2025, di Kantor Sekretariat DPRD Badung, Sempidi.

Pemanggilan ini dipicu oleh adanya kekhawatiran bahwa penggunaan simbol Dewa Siwa dalam konteks hiburan malam tersebut dapat menyinggung sensitivitas agama dan budaya masyarakat Bali. Menurut Ketua DPRD Badung, I Gusti Anom Gumanti, pihaknya telah meminta agar Atlas Beach Club menyampaikan permintaan maaf secara tertulis yang setidaknya harus ditandatangani oleh direktur manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa pihak manajemen bertanggung jawab secara resmi atas kejadian tersebut.

Anom Gumanti menjelaskan lebih lanjut bahwa DPRD Badung akan segera membentuk tim khusus untuk merumuskan langkah-langkah lanjutan yang perlu diambil. Salah satu langkah yang sedang dipertimbangkan adalah penerapan UU No. 1 Tahun 2022 secara konsisten dalam kasus ini. “Kami tidak ingin terburu-buru dalam menyikapi ini, karena ada ranah hukum yang perlu diperhatikan, serta peran lembaga seperti PHDI yang sangat penting dalam mengelola aspek budaya dan agama. Kami di DPRD akan fokus pada aspek pemerintahan yang harus lebih dipertegas,” tegas Anom Gumanti di sela rapat tersebut.

Selain membahas masalah tersebut, Anom Gumanti juga menyoroti kontribusi ekonomi yang diberikan oleh Atlas Beach Club terhadap masyarakat Bali. Dia menyebutkan bahwa sekitar 85 persen dari total tenaga kerja yang ada di Atlas Beach Club adalah warga Bali yang menggantungkan mata pencaharian mereka di tempat tersebut. Oleh karena itu, meskipun ada polemik yang terjadi, penting untuk mempertimbangkan dampak ekonomi yang telah diberikan oleh tempat hiburan ini bagi masyarakat lokal.

Pihak DPRD Badung menegaskan bahwa insiden serupa tidak boleh terulang, terutama jika disebabkan oleh kesalahan teknis atau kelalaian dari manajemen tempat hiburan. Pemanggilan pihak manajemen Atlas Beach Club saat ini masih dalam pertimbangan, apakah akan dilakukan langsung di DPRD Badung atau melalui kunjungan tim yang akan turun ke lokasi untuk mendapatkan penjelasan lebih rinci mengenai insiden tersebut.

“Kami harap perwakilan dari Atlas yang hadir nanti benar-benar kompeten dalam menjelaskan persoalan ini, agar masalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tidak menimbulkan kontroversi lebih lanjut,” ujar Anom Gumanti menutup pembicaraannya.

Sementara itu, masyarakat Bali berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi, mengingat Bali memiliki budaya dan agama yang sangat dijunjung tinggi, serta membutuhkan kehati-hatian dalam menyajikan hiburan yang melibatkan simbol-simbol penting dalam kehidupan masyarakat Hindu Bali.

Kontroversi ini masih akan terus berkembang, dan publik menunggu tindakan lebih lanjut dari pihak terkait untuk meredakan ketegangan yang timbul akibat penggunaan simbol Dewa Siwa dalam konteks hiburan yang kontroversial. mas/ama/*



MinungNews.ID

Saluran Google News PancarPOS.com

Baca Juga :



Back to top button