Berdampak Serius, Dugaan Tindak Asusila Oknum Dosen Unud Tak Tuntas

Denpasar, PancarPOS | Aktivis perempuan yang juga Ketua GK Ladies Provinsi Bali yang juga Owner dan Direktur Utama Jenget Prabhu Digital Solution Agek Parwati merasa prihatin kasus dugaan pelecehan seksual dialami CA, salah satu mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Udayana (Unud) dirasakan belum tuntas. “Sebagai perempuan dan sebagai orang tua Saya sangat prihatin atas kejadian tersebut. Dimana diduga seorang dosen melakukan pelecehan seksual,” kata Agek Parwati di Denpasar, Selasa (26/1/2021).

Seharusnya seorang pendidik mampu memberikan contoh yang baik kepada mahasiswa/peserta didik tapi justru melakukan tindakan asusila. Kejadian tersebut terjadi di lembaga perguruan tinggi, dimana tempat para mahasiswa, generasi menuntut ilmu. Tentunya kasus ini, menjadi pembicaraan hangat di kalangan masyarakat dan akan berdampak serius pada generasi bangsa. Kampus atau perguruan tinggi tentu memiliki kode etik bagi dosen. Harapannya agar kejadian ini diusut tuntas, dan korban juga mendapat penanganan secara psikis karena trauma pasti terus menghantui serta mendapat pendampingan.
Tentunya ini akan berdampak terhadap reputasi kampus. Dan mencoreng dunia pendidikan. Para orang tua akan ketakutan, Ini perlu menjadi perhatian semua pihak, agar kedepannya tidak terjadi lagi. Harapan orang tua menyekolahkan anak tentu ingin mendapat ilmu, berguna bagi dirinya, serta masyarakat dengan cita-cita anaknya terwujud bukan malah membawa trauma baru. “Kasus ini harus dituntaskan,” tegasnya. Sementara itu, Ketua Dewan Kehormatan Etik Unud Dr. I Gusti Ayu Kartika, SH., M.Hum termasuk Rektor Unud ketika dikonfirmasi mengenai kelanjutan penanganan KS tersebut.

Padahal desakan penanganan KS tersebut telah disampaikan dari berbagai kalangan termasuk dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). aya/ama/ksm
