Nasional

Antisipasi Gelombang II, Gubernur Koster Ingatkan Masyarakat Jangan Pernah Lengah  


Denpasar, PancarPOS | Gubernur Bali Wayan Koster mengingatkan kepada seluruh masyarakat bahwa virus Covid-19 masih ada. Menurutnya, Bali masih berada dalam suasana pandemi Covid-19. “Oleh karena itu, jangan pernah lengah, jangan pernah bosan, jangan melawan, dan sama sekali tidak boleh sombong (jumawa). Marilah terus menjaga diri, menjaga keluarga, menjaga lingkungan masyarakat masing-masing agar terhindar dari penularan Covid-19,” ajak Gubernur Koster lewat press rilis, Minggu (25/4/2021) malam. Gubernur mengimbau kepada masyarakat agar dalam melaksanakan aktivitas di luar rumah benar-benar tertib dan disiplin mengikuti protokol kesehatan yang telah diatur dalam Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 7 Tahun 2021. Yaitu menerapkan pola hidup sehat dan bebas Covid-19 dengan 6M, memakai masker standar dengan benar, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi bepergian, meningkatkan imun, dan mentaati aturan.

Dikatakan, hal ini perlu ditegaskan mengingat belakangan ini kegiatan masyarakat semakin meningkat. Seperti upacara adat, kegiatan seni, kegiatan sosial, aktivitas perekonomian, dan jenis kegiatan lainnya yang berpotensi menimbulkan kerumunan yang berpotensi terjadi penularan Covid-19. “Saya sangat memahami keinginan yang menjadi kebutuhan masyarakat tersebut, sama sekali tidak bermaksud melarang kegiatan tersebut,” ujarnya. Gubernur mencontohkan, beberapa negara yang masyarakatnya kurang tertib dalam menerapkan protokol kesehatan, mengakibatkan terjadinya kasus baru Covid-19 dengan tingkat penularan yang sangat cepat, hingga munculnya jenis Covid-19 yang baru gelombang II. Bahkan sudah muncul gelombang III seperti kejadian di India, Eropa, dan Jepang.

“Kita semua berharap pandemi Covid-19 di Bali dapat ditangani dengan baik sehingga tidak muncul kasus baru, Covid-19 dapat dikendalikan, tingkat kesembuhan dapat ditingkatkan, dan dapat mengurangi angka kematian.  Pencapaian yang baik ini hanya akan terwujud dengan kerja keras Pemerintah Daerah serta adanya kesadaran, partisipasi, dan dukungan kolektif komponen masyarakat. Gilik-saguluk, parasparo, salunglung-sabayantaka, sarpana ya. Saling asah, asih, asuh. Artinya bersatu-padu, saling menghargai pendapat orang lain, dan saling mengingatkan, saling menyayangi, saling tolong-menolong,” bebernya. Gubernur Koster menambahkan, jika penanganan Covid-19 dapat ditangani dengan baik, maka Bali akan lebih cepat menjadi zona hijau, aman dan nyaman, serta menimbulkan kepercayaan masyarakat luar, sehingga pemulihan pariwisata dan ekonomi Bali dapat dilakukan lebih cepat.

“Pemerintah Provinsi Bali bersama Kabupaten/Kota se-Bali terus berupaya meningkatkan kualitas penanganan Covid-19, melalui pencegahan dengan terus menerapkan Protokol Kesehatan, melakukan 3T (tracing, testing, treatment), operasi yustisi, pelayanan pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan, dan karantina bagi orang terkena Covid-19 tanpa gejala atau gejala ringan,” tandasnya. mas/ama/*

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan


Back to top button