Tes CPNS Provinsi Bali Bebas Joki dan Calo, Lihadnyana: Jika Ketahuan Langsung Ditangkap
Denpasar, PancarPOS | Seleksi peserta CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) Provinsi Bali tahun 2019, untuk pertama kalinya dengan Tes Kompetensi Dasar (TKD) dengan Computer Assisted Test atau CAT CPNS Online tahun 2020 dipusatkan di Badan Diklat Provinsi Bali yang akan dimulai pada Selasa, 28 Januari 2020. Tes peserta CPNS yang berlangsung tahun ini dirasakan akan berlangsung sangat ketat dan transparan, karena dipastikan bebas dari joki atau calo CPNS (peserta pengganti ilegal). Bahkan, jika ditemukan dan terbukti menggunakan calo maupun joki akan langsung diamankan dan ditangkap pelakunya.
“Kalau bener ada joki, hari itu langsung ditangkap,” tegas Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali, Ir. Ketut Lihadnyana, MMA usai memantau persiapan fasilitas layanan ujian CAT CPNS Provinsi Bali, bersama Sekda Provinsi Bali, Drs. Dewa Made Indra, M.Si yang didampingi sejumlah jajaran OPD terkait di ruang ujian CPNS Badan Diklat Provinsi Bali, Denpasar, Sabtu (25/1/2020) siang, seraya menyebutkan sudah menyiapkan alat khusus pendeteksi barcode peserta. “Joki tidak akan bisa masuk. Karena mekanismenya sebelum masuk, peserta baru datang langsung duduk dan ada tenda di sisi. Jadi sebelum masuk mereka diregristrasi. Kalau ada joki dan sebagainya, akan ketahuan,” bebernya.
Baca | Bali Rancang Rel Kereta Bawah Tanah di Kuta Sepanjang 5,4 Km
Apalagi setiap peserta harus melalui tiga tahapan, dari baru datang duduk, dilanjutkan regristrasi, baru bisa masuk ruang ujian CPNS. “Jadi kalau ada joki itu dengan alat ini sudah clear, karena barcodenya beda-beda (setiap peserta, red),” beber Lihadnyana. Karena itulah, diharapkan seluruh peserta tidak lagi tergoda dengan iming-iming para calo maupun joki yang mengaku bisa meluluskan peserta CPNS, karena sangat ketat dan transparan. Hasil ujiannya juga langsung keluar dan bisa dilihat berada di posisi ranking berapa. Jadi jangan lagi percaya ada orang yang bisa membantu. Lebih baik terus mempersiapkan diri, agar bisa percaya diri,” tandasnya.
Mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Bali itu, juga mengungkapkan tahun sebelumnya, untuk seleksi penerimaan CPNS tahun 2018 jumlahnya jauh lebih banyak dan diikuti sekitar 48 ribu lebih peserta CPNS Provinsi Bali dan seluruh kabupaten/kota untuk 818 formasi. “Hasilnya hanya bisa diterima 773 CPNS, karena ada yang tidak lulus dari passing grade yang tinggi dan formasi yang tidak ada peserta yang melamar,” terang Lihadnyana. Sementara seleksi CPNS tahun 2019 yang akan diuji mulai Selasa, 28 Januari 2020 dengan 39.139 peserta untuk mengisi formasi 776 CPNS.
Baca | Inovasi Unik RS Bali Mandara, Pajang Tong Sampah Berbasis Budaya Lokal Bali
“Yang paling banyak bagian tenaga teknis, setelah itu yang berkaitan dengan program prioritas Pak Gubernur. Itulah yang kita cari tenaganya terbanyak. Misalnya infrastruktur, setelah itu kesehatan, pendidikan dan pertanian pasca panennya. Setelah itu, budaya dan sastra,” katanya. aka/ama/jmg