Hukum dan Kriminal

Difasilitasi Ngurah Aryawan, Pemuda Pagutan dan Balmor Berdamai di Atas 2 Materai 10000


Denpasar, PancarPOS | Suasana tegang yang sempat menyelimuti perseteruan antara dua kelompok pemuda dari Pagutan dan Balmor (Bali Timor) akhirnya mencair. Setelah sempat bersitegang dan berujung pemukulan, kedua belah pihak memilih jalan damai. Di kediaman anggota DPRD Kota Denpasar, Ketut Ngurah Aryawan, SH., mereka bertemu, saling memaafkan, dan menandatangani surat pernyataan perdamaian di atas 2 materai 10000, pada Sabtu malam (22/2/2025).

Pertemuan itu penuh haru. Awalnya, baik Andika dari kelompok pemuda Balmor maupun Riski dari kelompok pemuda Sading masih tampak canggung. Namun, setelah Ngurah Aryawan berbicara dengan bijak dan menekankan pentingnya persaudaraan, perlahan ketegangan mereda.

I Ketut Ngurah Aryawan, sosok pejuang kemanusian yang maju menjadi Caleg DPRD Denpasar nomor urut 2 Dapil Denpasar Barat. (foto: ist)

“Kita ini sesama nyame Bali. Jangan sampai hanya karena emosi sesaat, kita merusak hubungan baik yang sudah terjalin. Kalau bisa berdamai, semuanya akan aman, tidak ada dendam atau rasa takut,” ujar Ngurah Aryawan yang dengan tegas mempertemukan kedua pihak agar menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.

Perselisihan ini bermula dari kesalahpahaman antara Andika dan David, teman dari Riski. Menurut Andika, awalnya ia menerima telepon yang membuat emosinya tersulut. Saling tantang pun terjadi, hingga akhirnya mereka sepakat bertemu di perempatan McDonald’s Keboiwa, Denpasar. Namun, pertemuan itu justru berakhir ricuh, dengan pemukulan yang membuat suasana semakin panas.

“Saya awalnya tidak ada niat memicu keributan. Tapi, karena salah paham dan emosi, akhirnya saya terpancing. Saya mewakili teman-teman meminta maaf, terutama kepada David dan Riski. Kami siap menanggung biaya pengobatan, dan ke depan, kami ingin berteman,” ujar Andika dengan nada penyesalan.

1th#ik-006.16/02/2025

Di sisi lain, Riski yang sebelumnya menjadi korban dan melaporkan kejadian ini ke polisi akhirnya menerima ajakan damai. Ia mengakui bahwa awalnya ia bersama David dan teman-temannya tengah menikmati acara kondangan di kawasan Jalan Keboiwa, Denpasar. Ajakan minum beralkohol turut menjadi pemicu kesalahpahaman, hingga akhirnya mereka saling bersinggungan dan berujung perkelahian.

“Saya terima perdamaian ini. Kita semua masih saudara, dan saya berharap ke depan tidak ada lagi kejadian seperti ini,” kata Riski yang tampak lebih tenang setelah mendengar penjelasan dari pihak Andika.

Kesepakatan damai akhirnya dicapai, dengan kedua belah pihak menandatangani surat pernyataan dan sepakat mencabut laporan di kepolisian. Momen itu menjadi pelajaran berharga, bahwa emosi yang tidak terkendali bisa berujung pada hal yang tidak diinginkan.

Ngurah Aryawan berharap kejadian ini menjadi pengalaman bagi para pemuda agar lebih bijak dalam menghadapi perbedaan pendapat. “Anak muda harus bisa menjaga emosinya. Kita ini saudara, satu tanah kelahiran. Jangan sampai hal kecil menghancurkan persaudaraan kita. Lebih baik fokus pada hal yang positif, saling mendukung, dan menjaga keharmonisan,” pesannya.

1th#ik-030.1/8/2024

Dengan adanya kesepakatan ini, diharapkan hubungan baik antara pemuda Pagutan dan Balmor tetap terjaga. Malam itu, suasana yang awalnya penuh ketegangan berubah menjadi kehangatan. Andika, Riski, dan David beserta kedua kelompok pemuda ini pun saling berjabat tangan, menandai babak baru dalam hubungan mereka sebagai sesama anak muda Bali. ama/ksm



MinungNews.ID

Saluran Google News PancarPOS.com

Baca Juga :



Back to top button