DPRD Tabanan Dorong Optimalisasi RPH Desa Gubug
Tabanan, PancarPOS | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan terus menggenjot optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada 2025. Dalam fungsi pengawasannya, DPRD Tabanan meminta eksekutif memaksimalkan pengelolaan aset daerah, termasuk Rumah Potong Hewan (RPH) di Desa Gubug, Kecamatan Tabanan.
Dalam rapat kerja Komisi III DPRD Tabanan bersama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, pemanfaatan RPH menjadi salah satu fokus utama. Ketua Komisi III DPRD Tabanan Anak Agung Darma Putra menegaskan bahwa aset-aset daerah harus tergali secara maksimal untuk meningkatkan PAD.
Kepala Dinas Pertanian Tabanan, Made Subagia, menuturkan bahwa RPH yang dikelola oleh pihaknya dalam kondisi baik. Pasca revitalisasi, rata-rata pemotongan sapi di RPH mencapai 21 ekor per minggu, dengan kapasitas maksimal 20 ekor per hari. “Dalam proses pemotongan, ada empat jagal terlatih yang bekerja dengan pengawasan dokter hewan untuk memastikan daging aman dan higienis,” jelasnya, Jumat (21/2/2025).
Dari segi kontribusi terhadap PAD, RPH telah memberikan pemasukan yang positif. Tahun 2024, dari target Rp 21,9 juta dengan tarif pemotongan Rp 20 ribu per ekor, realisasinya melampaui target dengan perolehan Rp 23,4 juta.
Namun, Subagia mengakui masih ada kendala yang perlu diperbaiki, terutama akses jalan menuju RPH yang masih berbatu. “Kami telah mengusulkan rabat beton agar truk pengangkut ternak bisa lebih mudah masuk,” tambahnya.
Selain itu, pihaknya juga mengajukan tambahan tenaga dokter hewan serta perlengkapan laboratorium guna meningkatkan layanan. “Ruang lab sudah tersedia, tinggal melengkapi peralatannya,” katanya.
Pemkab Tabanan juga berencana mengoptimalkan rumah potong babi. Saat ini, pemotongan babi masih banyak dilakukan di RPH milik masyarakat dengan pengawasan dari dinas. “Karena belum ada fasilitas khusus dari dinas, pemotongan babi belum bisa dikenakan retribusi. Ke depan, kami ingin memisahkan rumah potong babi dari RPH sapi agar lebih optimal,” pungkas Subagia. mas/ama/*
