Politik dan Sosial Budaya

Made Urip Gelar Bimtek Pengolahan Buah Jeruk dan Sayuran, Genjot Sektor Pertanian di Gianyar Maju, Mandiri dan Modern


Gianyar, PancarPOS | Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Drs. I Made Urip, M.Si., kembali menggelar Pelatihan Bimtek Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh Angkatan III Kabupaten Gianyar di Hotel Padma Ubud, Gianyar, Jumat (19/3/2021). Pelatihan pengolahan buah jeruk dan sayuran yang dibuka secara simbolis oleh Made Urip ini, bekerjasama dengan Kementerian Pertanian Badan Penyuluh dan Pengembangan SDM Pertanian Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan. Pada kesempatan itu, hadir Ketua KTNA Gianyar I Wayan Rio dengan sejumlah praktisi pertanian sebagai narasumber, diantaranya Praktisi CV. Dewata Fresh I Putu Sudarya, Praktisi PT Wiguna Alam Persada I Made Gunada dan Pengurus Forum Komunikasi P4S Nasional Hadiman Marzuki. Pelatihan yang digelar dengan protokol kesehatan yang ketat ini, dikuti oleh 50 petani dan 10 penyuluh sehingga total 60 peserta.

1bl#ik-11/3/2021

Pelatihan Bimtek petani dan penyuluh yang juga sempat digelar sebelumnya di Karangasem dan Tabanan yang digagas oleh Made Urip yang biasa dikenal sebagai Wakil Rakyat Sejuta Traktor itu, direspon dan disambut sangat positif. Seperti diungkapkan Kepala BBPP Ketindan Ir. Sumardi Noor, M.Si., mengaku sangat bangga dengan dukungan penuh Made Urip yang telah membuka tiga kali pelatihan Bimtek para petani dan penyuluh di Wilayah Koordinasi Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan. “Kita berharap Pak Made Urip bisa terus mendukung dan mensupport Bimtek seperti ini dengan materi yang berbeda ke depannya. Seperti kali ini, pelatihan mengolah buah jeruk dan sayuran, agar petani bisa menjadi wirausaha yang handal,” ungkapnya, seraya menegaskan kegiatan ini tetap mengikuti Prokes Covid-19, karena selama pademi hanya sektor pertanian yang tetap eksis, sehingga bisa mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern. “Kita harap agar pelatihan ini dapat terus diimplementasikan, maka petani harus dapat pendampingan dan pengawalan secara intensif dan terus menerus,” tandasnya.

1bl#ik-11/3/2021

Dikatakan Bimtek ini bisa berlangsung berkat MoU antara Komisi IV DPR RI dengan Kementerian Pertanian untuk meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh. “Ini sudah angkatan III yang digelar Pak Made Urip dan ada 2 angkatan lagi, yakni di Buleleng dan Badung sesuai Dapil dan arahan Pak Made Urip. Mudah-mudahan melalui Bimtek ini, petani bisa maju, mandiri dan modern, sehingga bisa kreatif dan inovatif yang membawa nama baik Kabupaten Gianyar dikenal dunia luar,” paparnya. Di sisi lain, Kadis Pertanian Gianyar, Ir. I Made Raka, M.Si., mengucapkan terimaskasih atas perhatian dan perjuangan Made Urip yang telah mendukung dan memfasilitasi kegiatan pelatihan pengolahan buah jeruk dan sayuran ini. Apalagi kegiatan Ini dirasakan sangat bermanfaat, terutama bagi petani dan penyuluh di Gianyar. Untuk itu, pihaknya berharap, agar pelatihan dan Bimtek seperti ini dilaksanakan jangan hanya sekali di Gianyar. Apakagi di era pandemi tidak bisa dipungkiri hanya sektor pertanian yang bisa eksis. “Kalau bisa setahun diadakan minimal dua kali. Ini menjadi harapan dari Pemerintah Kabupaten Kabupaten Gianyar, agar bisa ditindaklanjuti ke depan. Karena itu saya minta semua peserta Bimtek, agar mengikuti dengan serius dan seksama. Mereka ini sangat beruntung bisa mengikut Bimtek yang pesertanya sangat dibatasi,” bebernya.

1bl#ik-10/2021

Sementara itu, Made Urip mengakui pelatihan Bimtek ini sebagai terobosan baru dari Komisi IV DPR RI, karena melihat kondisi pertanian di masa pandemi saat ini. “Kali ini digelar di hotel bintang lima bukan sebagai gagah-gagahan. Namun sebagai partisipasi kita, agar pariwisata Bali bisa segera pulih. Karena tingkat hunian hotel di Bali sampai nol persen, sehingga Bimtek kali ini diadakan di tempat semewah ini. Tapi tetap masih bisa dijangkau oleh anggaran yang disiapkan,” jelas Ketua DPP PDI Perjuangan tiga periode yang membidangi Pertanian dan Lingkungan Hidup itu, sekaligus menegaskan Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan SDM pertanian dan penyuluh yang digelar di seluruh Indoensia. Apalagi dampak pandemi Covid-19 sudah mengantam sektor pariwisata, sehingga pertumbuhan ekonomi Bali sampai menembus minus 11 persen. “Karena itu petani dan penyuluh ini perlu dibekali pelatihan yang sifatnya teknis untuk mengangkat sektor pertanian sebagai penyangga ekonomi di Bali,” tandas Anggota Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI yang berasal dari Desa Tua, Marga, Tabanan itu.

1bl#ik-11/3/2021

Terkait dengan Bimtek penanganan pasca panen buah jeruk dan sayuran ini, diharapkan bisa menambah wawasan dan pengetahuan di sektor pertanian dari hulu dan hilir, sehingga harus diikuti dengan tekun dan serius. Apalagi terbukti hanya sektor pertanian yang bisa bertahan, karena sudah menjadi budaya atau kultur dan peradaban di Bali, baik itu subak basah maupun subak abiannya untuk menjaga kedaulatan pangan. “Jangan hanya mengandalkan pangan impor saja, seperti importasi beras yang harus dikaji ulang, karena secara nasional beras kita sudah surplus. Karena itu momen mengimpor beras tidak tepat dan DPR sudah menolak untuk tetap menjaga harga gabah di tingkat petani kita,” tandas M-U, sapaan akrab Made Urip, sekaligus mengatakan pandemi Covid-19 telah memberikan pelajaran yang berharga, karena sektor pertanian ternyata memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian di Bali. Karena itu Bimtek ini akan terus diperjuangan, agar bisa dilaksanakan lebih dari 5 kali, atau bahkan bisa menjadi 10 kali, seperti harapan dari Dinas Pertanian Gianyar. “Karena itu akan terus bekerjasama dengan Pak Bupati Gianyar, karena subak di Gianyar masih sangat bagus dan lestari, sehingga hanya butuh sentuhan dari APBN. Namun memang anggaran sekarang banyak direfokusing, sehingga perlu kerjasama ke depan,” tutupnya. ama/ksm



MinungNews.ID

Saluran Google News PancarPOS.com

Baca Juga :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *



Back to top button