Pandita Muda Tommy Chiuputra Dilantik, Permabudhi Bali Perkokoh Kerukunan Umat di Bali
Denpasar, PancarPOS | Ketua Umum Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi), Arief Harsono melantik Pengurus Daerah Permabudhi Provinsi Bali di Maha Vihara dan Pusdiklat Buddha Maitreya, Denpasar, Minggu (19/1/2020) siang. Diharapkan pengurus baru ini mampu memperkokoh kerukunan umat beragama di Pulau Dewata. Hal ini diikatakan Arief Harsono usai melantik dan mengukuhkan Pandita Muda, Tommy Chiuputra sebagai Ketua Permabudhi Bali. Arief Harsono menegaskan, kehadiran Permabudhi di seluruh provinsi memiliki tujuan untuk menyatukan umat Buddha di seluruh Indonesia. Sebagai sebuah wadah pemersatu umat yang didasari oleh keinginan dari umat dan tokoh agama Buddha, majelis, organisasi serta yayasan umat Buddha dan tiga sangha Indonesia untuk bersatu.
“Tujuan utama Permabudhi adalah mempersatukan seluruh umat Buddha di Indonesia. Agar pelayanan yang diberikan kepada umat bisa dilakukan secara maksimal,” jelasnya. Pembentukan Pengurus Daerah Permabudhi hingga awal tahun 2020 sejak dibentuk tahun 2018 kini sudah ada di 31 provinsi di seluruh Indonesia. Bahkan eksistenasinya sudah diakui sebagia mitra pemerintah untuk bersama-sama dengan tokoh masyaraka dan tokoh agama lain serta dengan Forum Konunikasi Antar Umat Beragama (FKUB) dilibatkan dalam berbagai acara termasuk dialog lintas agama untuk membangun komunikasi dan kersamaan. Arief Harsono juga menegaskan untuk program jangka panjang Permabudhi akan lebih banyak fokus di bidang pendidikan selain terlibat di berbagai kegiatan sosial dan kemasyarakatan.
Baca | 3 Hari Hasil Mulung Daun Cengkeh Cuma Rp2 Ribu, Mbah Daryuni Jauh dari Bansos Pemerintah
Sementara itu, Ketua Permabudhi Bali, Pandita Muda Tommy Chiuputra mengatakan, Permabudhi berasal dari berbagai aliran dengan tata cara ibadah yang berbeda-beda. Namun memiliki tujuan yang sama dan mulia. Perbedaan ini dikatakan sebagai sebuah anugerah yang harus dijaga. “Sebagai ketua, saya mengajak agar kita selalu bisa bergandengan tangan, bersama-sama dalam bingkai NKRI,” jelasnya dan akan segera membentuk kepengurusan cabang di seluruh Kabupaten dan kota di Bali. “Target satu tahun harus mempunya Pengurus Cabang Permabudhi di sembilan kabupaten dan kota di Bali. Permabudhi sudah jadi mitra pemerintah, sementara kerukunan dan NKRI menjadi harga mati,” jelasnya. Pada kesempatan tersebut, hadir pula Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama RI, Caliadi, SH, MH.
Diharapkan dilantiknya Pengurus Daerah Permabudhi Provinsi Bali mampu diimplementasikan dengan melaksankan program kerja sesuai AD/ART organisasi untuk menjaga kondusifitas dan harmonisasi umat Buddha. Kerukunan antar umat beragama juga harus terus dikedepankan sekaligus mendukung pembangunan nasional agar dapat berjalan dengan baik. “Sesuai dengan tema Hari Amal Bhakti ke-74 Kementerian Agara Republik Indonesia ‘Umat Rukun Indonesia Maju’. Pengurus baru saya harapkan senantiasa memberikan warna baru dan kontribusi nyata terhadap kemajuan umat Buddha di Bali, ” harapnya. Di sisi lain, Gubernur Bali yang diwakili Asisten III Setda Provinsi Bali, I Wayan Suarjana berhahap dengan hadirnya Permabudhi di Bali tidak saja memperkuat kerukunan beragama di internal.
Baca | Angka Perceraian Meningkat, Sekitar 449 Istri akan Menjanda di Kota Pekalongan
Namun, Permanudhi juga memberikan wawasan pentingnya menjaga kebersamaan dan pelestarian budaya dan agama. Diharapkan tingginya sikap toleransi dan kebersamaan antar umat di Bali mampu tetap menjadi contoh yang baik dalam menjaga kerukunan hidup beragama di Indonesia. “Kepada pengurus baru saya berharapa agar menjadikan ajang membuka wawasan dalam berbudaya dan agama. Pertama kerukunan di internal umat Buddha, antar umat beragama yang lain serta ketiga bersinergi dengan pemerintah pusat hingga daerah khususnya dengan pemerintah provinsi Bali,” tandas Suarjana. eja/ama/jmg