Empat Bayi Meninggal Diduga Tumbal Pesugihan Gegerkan Warga

Pekalongan, PancarPOS | Desas-desus adanya bayi meninggal lantaran pesugihan, membuat geger warga Dukuh Banjarsari, Desa Banjarejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan. Isu yang santer beredar di masyarakat bahwa ada salah satu warga setempat yang memiliki pesugihan, sehingga bayi-bayi yang meninggal dalam satu RT dan dalam kurun waktu Desember-Januari diduga masyarakat untuk tumbal pesugihan.

Menurut informasi,saat ini warga setempat masih berjaga-jaga di kuburan dan di setiap sudut desa,bahkan ibu hamil di desa banjarrejo diungsikan ke desa lain. Kaur Kesra Desa Banjarejo Kecamatan Karanganyar, Minrobbikum membenarkan adanya isu tersebut, Jumat (17/01/20202). “Kemarin sudah disidang tapi ya (terduga) tidak ngaku karena ya susah tidak ada bukti,tapi memang ada salah satu warga yang diduga memiliki pesugihan oleh masyarakat,” ungkapnya.
Baca | Tim Hukum Temui Dewan Pers, PDIP Tak Ancam Kebebasan Pers
Disebutkan,rumah bayi yang meninggal memang saling berdekatan, dan meninggal dalam waktu yang hampir bersamaan, sehingga masyarakat menduga di lingkungan tersebut ada yang memiliki pesugihan. “Orang yang diduga memiliki pesugihan istilahnya baru bangun (baru mau kaya) tadinya kerja di Jakarta, pulang ke desa terus kuli macul kemudian dagang, baru beberapa bulan bisa beli mobil, mungkin karena hal itu masyarakat menduga bayi yang meninggal untuk pesugiahan. Padahal kan bisa saja hutang, kan jaman sekarang apa-apa bisa hutang,” tuturnya.

Sementara itu, dr. Imam Prasetyo, M.Kes selaku Kepala Bidang Pelayanan dan Penunjang Medis RSUD Kajen mengatakan bahwa kematian bayi-bayi tersebut bisa dijelaskan secara medis. “Dari Desember hingga Januari ada 4 bayi (Dukuh Banjarsari) yang meninggal di RSUD Kajen, yang pertama 2 bayi, karena IUFD (bayi sudah meninggal di dalam kandungan), bayi ketiga karena lahir cacat dan bayi keempat lahir, tapi hidup sehari,” tandasnya. tim/ama/jmg
