Perjuangan Hingga Pengangkatan PPPK, Gus Adhi Apresiasi Penyuluh Bahasa Bali

Denpasar, PancarPOS | Politisi senior Partai Golkar, A.A. Bagus Adhi Mahendra, SH., MH., yang kini digadang-gadang maju sebagai Ketua DPD Partai Golkar Bali, mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasinya kepada para penyuluh bahasa Bali. Ia menegaskan bahwa profesi ini memiliki jiwa mulia karena turut menjaga keberlangsungan bahasa dan budaya Bali, meskipun perjuangan mereka sempat terpinggirkan dalam kebijakan sebelumnya.
Dalam pernyataannya, Gus Adhi mengingatkan bahwa para penyuluh bahasa Bali sebelumnya tidak masuk dalam skema pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Namun, berkat perjuangannya bersama anggota Komisi II DPR RI dalam berbagai rapat, kini para penyuluh akhirnya dapat diangkat sebagai PPPK. Langkah ini membawa dampak besar, terutama bagi para guru penyuluh agama yang kini telah mendapatkan Surat Keputusan (SK) dan penugasan di tempat mereka mengabdi selama ini.
“Penyuluh bahasa Bali memiliki peran penting dalam memperkuat nilai-nilai agama dan adat Bali. Mereka menjadi pilar dalam menjaga keberlanjutan budaya Bali,” ujar Gus Adhi di Badung, pada Kamis (13/3/2025). Ia berharap bahwa kebijakan ini bisa memberi manfaat luas bagi masyarakat dan menjadi bagian dari pembangunan sumber daya manusia Bali yang lebih baik.
Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa perjuangan politik bisa membawa dampak nyata bagi masyarakat. Gus Adhi sendiri berharap langkah ini dapat menjadi inspirasi bagi kebijakan-kebijakan lain yang berpihak pada pelestarian budaya dan kesejahteraan masyarakat Bali.

Salah satu penyuluh bahasa Bali, I Wayan Suarmaja, mengungkapkan bahwa perjalanan menuju pengangkatan PPPK tidaklah mudah. Awalnya, proses ini penuh tantangan dan hambatan, tetapi berkat perjuangan Gus Adhi bersama Pemerintah Provinsi Bali, akhirnya 607 penyuluh berhasil lolos dalam formasi PPPK.
“Awalnya sulit, kami tidak masuk dalam postur pengangkatan. Namun, berkat perjuangan Gus Adhi, akhirnya kami bisa mendapatkan hak kami sebagai PPPK,” ujar Suarmaja dengan penuh syukur. Meski begitu, ada beberapa penyuluh yang masih tercecer karena belum memenuhi syarat pengabdian sejak tahun 2016. ama/ksm
