Samsat Badung Terdepan Luncurkan Tebe Modern, Wujudkan Bali Bebas Sampah Plastik

Badung, PancarPOS | UPT Samsat Badung kembali mencatatkan diri sebagai pelopor perubahan di lingkungan pelayanan publik. Di bawah kepemimpinan Kepala UPT Samsat Badung, I Ketut Sadar, S.Sos., M.H., inovasi pengelolaan sampah berbasis sumber melalui program Tebe Modern (tempat pengolahan sampah berbasis sumber) berhasil diwujudkan secara cepat dan tuntas hanya dalam waktu sehari. Padahal, tenggat yang ditetapkan pimpinan untuk menyelesaikan program ini adalah tiga hari. Inisiatif ini sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Bali menuju Bali Bersih, Mandiri, dan Bebas dari Sampah Plastik.
Program Tebe Modern yang diluncurkan di halaman Samsat Badung ini secara resmi dilaunching dengan dihadiri seluruh jajaran UPT Samsat Badung serta perwakilan dari Ditlantas Polda Bali, Gede Redi Wahyuda. Kehadiran perwakilan Ditlantas Polda Bali menandakan dukungan penuh lintas sektor terhadap gerakan lingkungan yang dilaksanakan langsung dari unit pelayanan publik yang selama ini identik dengan urusan administratif.

Ketut Sadar dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembangunan Tebe Modern Samsat Badung tidak terlepas dari studi tiru yang sebelumnya dilakukannya ke BPBD Provinsi Bali. Dari studi tersebut, pihaknya langsung mengadopsi dan menyesuaikan desain, spesifikasi, serta mekanisme pengelolaan sampah agar sesuai dengan standar dari BPBD dan kebutuhan operasional Samsat. “Kita belajar langsung dari sumbernya, dan saya pastikan Samsat Badung menjadi yang pertama mewujudkan Tebe Modern ini, sesuai arahan pimpinan, bahkan lebih cepat dari target,” ujarnya.
Tebe Modern Samsat Badung dirancang bukan hanya sebagai tempat pengelolaan sampah biasa, melainkan juga sebagai ruang edukasi bagi masyarakat dan wajib pajak. Sampah yang dihasilkan dari operasional harian Samsat, seperti sampah organik dari kantin hingga limbah plastik, langsung dipilah dan dikelola. Pengelolaan dilakukan menggunakan metode penaburan bakteri starter M4 yang berfungsi mempercepat proses penguraian menjadi kompos, sekaligus menghilangkan bau tak sedap. Hasilnya adalah pupuk kompos alami yang dapat dimanfaatkan kembali untuk penghijauan sekitar kantor Samsat.
Dengan konsep ini, UPT Samsat Badung bukan hanya menjadi tempat pelayanan pajak kendaraan bermotor, tetapi juga menjadi contoh nyata pelaksanaan program lingkungan secara berkelanjutan. Selain mendukung gerakan Bali Bebas Sampah Plastik, Tebe Modern juga menciptakan budaya kerja yang bersih, sehat, dan ramah lingkungan bagi seluruh jajaran pegawai dan pengunjung.

Ketut Sadar juga mengungkapkan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari dukungan tim yang solid di lingkungan UPT Samsat Badung. “Semangat gotong royong kami terjemahkan dalam kerja cepat dan tepat. Ini bukti bahwa birokrasi bisa bergerak lincah ketika ada komitmen dan visi yang sama,” katanya.
Sementara itu, keberadaan Tebe Modern juga diharapkan dapat menginspirasi UPT Samsat lainnya di seluruh Bali untuk mengadopsi sistem serupa. Ketut Sadar mengajak seluruh instansi pelayanan publik untuk tidak menunggu, tetapi mulai dari langkah kecil di kantor masing-masing. “Kami siap berbagi pengalaman dengan siapa pun yang ingin meniru. Ini bukan soal siapa yang duluan, tapi soal siapa yang berani memulai,” tegasnya.
Pihaknya juga berencana untuk mengundang Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali dalam waktu dekat untuk melihat langsung operasional Tebe Modern di Samsat Badung sebagai bentuk laporan kerja dan ajakan kolaborasi untuk memperluas gerakan ini ke seluruh kabupaten/kota di Bali.

Dengan peluncuran ini, Samsat Badung tidak hanya mencetak prestasi sebagai yang tercepat dalam merealisasikan Tebe Modern, tetapi juga memosisikan diri sebagai pionir dalam integrasi layanan publik dan kepedulian lingkungan. Transformasi ini menegaskan bahwa pelayanan publik masa kini harus adaptif terhadap isu lingkungan, dan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari ruang kerja yang sederhana namun konsisten dalam aksi. ama/ksm
