Nasional

Gubernur Koster Rancang 100 Tahun Bali Era Baru, Jro Gede Subudi: Konsep Bali Masa Depan sebagai Peradaban Hijau


Denpasar, PancarPOS | Ketua DPRD Bali, I Nyoman Adi Wiryatama menyambut baik Jawaban Gubernur Bali, Wayan Koster terkait Pandangan Umum Fraksi terhadap Raperda tentang Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125. Hal itu disampaikan ketika Rapat Paripurna ke- 23 DPRD Provinsi Bali Masa Persidangan II Tahun Sidang 2023 di Denpasar, Rabu (28/6/2023). Gubernur Koster mengatakan, Bali dianugerahi kekayaan, keunikan, keunggulan, dan keindahan Alam, Manusia, dan Kebudayaan Bali yang telah ada sejak berabad-abad, tetap eksis dan survive, menjadi sumber kehidupan dan penghidupan masyarakat Bali sampai saat ini. Konsep itu dinamakan: “Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125”. Konsep Bali Masa Depan ini bersifat ideologis; kultural, religius, dan nasionalis.

1bl#ik-051.18/6/2023

Untuk itu, Pulau Bali mempunyai landasan filosofi Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125 yakni “Manusia adalah Alam itu sendiri, Manusia harus sejalan/seirama dengan Alam, hidup yang menghidupi, urip yang menguripi. Hidup harus menghormati Alam, Alam ibarat orangtua, oleh karena itu hidup harus mengasihi Alam”. Wejangan ini tertuang dalam Bhisama Lontar Batur Kelawasan yang berbunyi: “Ling ta kita nanak akabehan, riwekasan, wenang ta kita pratyaksa ukir lan pasir, ukir pinaka wetuning kara, pasir angelebur sehananing mala, ri madya kita awangun kahuripan, mahyun ta kita maring relepaking telapak tangan, aywa kamaduk aprikosa dening prajapatih, yan kita tan eling, moga-moga kita tan amangguh rahayu, doh panganinum, cendek tuwuh, kageringan, lan masuduk maring padutan”.

Yang artinya: Ingatlah pesanku, wahai anak-anakku sekalian, di kemudian hari jagalah kelestarian gunung dan laut, gunung adalah sumber kesucian, laut tempat menghilangkan kekotoran, di tengah “dataran” melaksanakan kegiatan kehidupan, hiduplah dari hasil tanganmu sendiri, jangan sekali-kali hidup senang dari merusak Alam, kalau tidak mematuhi, kamu terkena kutuk. Tidak akan menemukan keselamatan, kekurangan bahan makanan dan minuman, umur pendek, terkena berbagai macam penyakit, dan bertengkar sesama saudara. Konsep Bali Masa Depan ini, direspon sangat positif oleh Ketua Umum dan Pendiri Badan Independen Pemantau Pembangunan dan Lingkungan Hidup (BIPPLH), Komang Gede Subudi, saat ditemui di Kantor DPRD Bali, Renon, Denpasar, pada Rabu siang (28/6/2023).

1bl#ik-016.4/4/2023

Sebagai aktivis, Jero Gede Subudi sapaan akrab Ketua dan Pendiri Yayasan Bumi Bali Bagus (YBBB) ini, menyebutkan Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125 sebagai cara berpikir modern untuk menjaga Bali tetap ajeg dan tetap testari baik dari sisi alam dan budaya yang paling penting. “Hal lainnya juga sangat lengkap dan saya sangat setuju dengan konsep menjaga alam Bali ini,” tegas Jro Gede Subudi sapaan akrabnya itu, seraya menegaskan Gubernur Koster telah berpikir sangat modern, karena ke depan adalah peradaban hijau, sehingga Bali menjadi Pulau Hijau dan lestari secara peradaban. “Saya sangat senang sekali mendengear pidato Pak Gubernur, sehingga saya juga menghimbau agar masyarakat Bali harus mendukung. Karena Bali harus dijaga ke depan dari perusakan lingkungan. Ke depan juga tidak boleh lagi ada galian C liar, termasuk reklamasi,” tandasnya.

Pembina Yayasan Bakti Pertiwi Jati (YBPJ) yang juga penekun spiritual, karena aktif dan khusus di bidang Pelestarian Situs Ritus tersebut, mengungkapkan reklamasi yang mengurug laut harus ditiadakan ke depan, sesuai konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang dirancang oleh Gubernur Koster, seperti halnya Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun). “Tapi reklamasi menjadi lebih bagus, jika hanya untuk menata pesisir dan dilakukan secara terukur itu akan sangat bagus,” bebernya. Pola Pembanguan Semesta Berencana di Bali, juga telah dirancang setiap lima tahun sesuai dengan kebutuhan saat itu, bisa direvisi tanpa mengurangi pembangunan peradaban hijau, maupun peradaban lingkungan dan peradaban air ke depan. “Penekannya peradaban air harus diperbaiki termasuk lingkungan dan udara bersih harus dijaga dengan baik,” paparnya.

1th#ik-039.15/5/2023

Presiden Direktur PT Payogan Multi Nasional tersebut, menyampaikan peradaban budaya juga yang paling dominan dan sangat penting ke depan, karena pembangunan Bali ke depan tidak akan nampak sederhana, sehingga harus terus bergerak bersama pemangku kepentingan dengan satu tarikan nafas dan tidak boleh berseberangan. “Jangan lagi membabat hutan untuk pembangunan. Tapi harus menjaga hutan, agar tetap lestari dengan sanksi yang lebih keras. Pesisir juga harus dijaga dan tidak boleh direklamasi secara serampangan,” pungkasnya. ama/ksm



MinungNews.ID

Saluran Google News PancarPOS.com

Baca Juga :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *



Back to top button