Yayasan Bhuana Sari Gelar Bantuan Sosial di Tiga Desa, Salurkan Dukungan kepada Anak Yatim Piatu dan Lansia

Gianyar, PancarPOS | Yayasan Bhuana Sari yang dipimpin oleh I Gusti Ambaraoka kembali melaksanakan kegiatan bantuan sosial (bansos) di tiga desa yang berbeda, hari ini. Kegiatan ini merupakan salah satu program rutin bulanan yang dilakukan oleh yayasan untuk memberikan bantuan kepada anak-anak yatim piatu dan lansia yang membutuhkan. Selain memberikan bantuan sosial, yayasan ini juga menyelenggarakan layanan terapi kesehatan bagi warga yang membutuhkan.

Acara yang berlangsung dengan penuh kehangatan ini dilaksanakan di Desa Serongga dan dua desa lainnya yang menjadi lokasi pemberian bantuan, pada Rabu (29/1/2025). I Gusti Ambaraoka, selaku pendiri dan ketua yayasan, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bentuk nyata kepedulian pihaknya terhadap masyarakat yang membutuhkan uluran tangan, terutama bagi mereka yang kehilangan orang tua atau hidup dalam keterbatasan.
Pada acara tersebut, bantuan disalurkan kepada lima anak yatim piatu yang berasal dari berbagai latar belakang. Salah satunya adalah Wayan Ani Br Biye Keramas, seorang anak perempuan yang kehilangan ayahnya pada tahun 2021 dan ibunya pada tahun 2011. Kondisi ini membuat Wayan Ani harus berjuang sendiri di usia muda, dan bantuan dari Yayasan Bhuana Sari diharapkan dapat meringankan bebannya.
Selain Wayan Ani, Ni Gst Putu Intan Jayanti Br Delod Peken, yang juga merupakan anak yatim piatu, turut menerima bantuan. Putu Intan menjadi yatim piatu sejak kedua orang tuanya meninggal dunia dalam waktu yang berbeda. Kehilangan orang tua yang begitu besar ini membuat Putu Intan berjuang sendirian dalam kehidupan sehari-harinya.

Tak ketinggalan, Putu Desta Br Penulisan yang masih berusia sangat muda, yakni seorang anak TK, juga mendapatkan perhatian dari yayasan. Putu Desta kehilangan ayahnya pada tahun 2018. Meskipun masih dalam usia anak-anak, dia kini harus hidup tanpa ayah di sampingnya. Bantuan yang diterima diharapkan bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan dukungan bagi masa depannya.
Selain anak-anak yatim piatu, yayasan juga memberikan bantuan kepada lansia yang membutuhkan. Dewa Aji Suantara, seorang lansia dari Desa Serongga yang hidup sebatang kara, turut menerima bantuan. Dewa Aji Suantara, yang telah berusia lanjut dan tidak memiliki keluarga yang dapat merawatnya, sangat terbantu dengan adanya dukungan ini. Bantuan dari yayasan menjadi penyemangat hidup bagi lansia yang sudah berada dalam usia senja ini.
Kadek Suandika, seorang remaja yang masih duduk di bangku SMA kelas 3, juga menerima bantuan sosial. Kadek merupakan anak yatim piatu yang kini diasuh oleh neneknya setelah kedua orang tuanya meninggal dunia. Kondisi ini membuat kehidupan Kadek penuh tantangan, dan bantuan yang diberikan oleh Yayasan Bhuana Sari menjadi salah satu bentuk perhatian bagi masa depannya.

I Gusti Ambaraoka, selaku pemimpin Yayasan Bhuana Sari, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar pemberian bantuan sosial. “Niki acara tetap bulanan. Di samping memberikan layanan terapi kesehatan, kami juga berkomitmen untuk terus memberikan bantuan sosial kepada anak-anak yatim piatu dan lansia yang membutuhkan,” ujarnya.
Selain memberikan bantuan materi, yayasan juga memberikan layanan terapi kesehatan bagi warga desa setempat. Hal ini sebagai bentuk perhatian terhadap kesehatan warga, mengingat beberapa daerah yang mereka bantu memang memiliki keterbatasan akses terhadap fasilitas kesehatan. “Layanan terapi kesehatan ini merupakan bagian dari upaya kami untuk membantu warga yang membutuhkan, terutama mereka yang sulit mengakses layanan medis yang memadai,” tambah Ambaraoka.
Acara bansos yang dilaksanakan oleh Yayasan Bhuana Sari ini mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat. Warga sangat menghargai kepedulian yang diberikan oleh yayasan terhadap mereka yang membutuhkan. Banyak warga yang mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan, terutama kepada anak-anak yatim piatu dan lansia yang sangat membutuhkan uluran tangan.
Yayasan Bhuana Sari berkomitmen untuk terus mendukung dan membantu masyarakat yang membutuhkan di wilayah tersebut. Program bantuan sosial dan layanan terapi kesehatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat, terutama anak-anak yang kehilangan orang tua dan lansia yang hidup sebatang kara. Ke depan, Yayasan Bhuana Sari akan terus mengembangkan program-program serupa untuk memperluas jangkauan bantuan kepada masyarakat yang kurang beruntung.

Sebagai tambahan, Yayasan Bhuana Sari yang dipimpin oleh I Gusti Ambaraoka juga dikenal sebagai penemu minyak Nirmala Oil (NiO), sebuah produk yang telah dikenal di masyarakat dan banyak digunakan untuk pengobatan dan perawatan kesehatan. Ambaraoka berharap, selain dari kegiatan sosial, produk-produk yang dihasilkan oleh yayasan juga dapat memberi manfaat bagi masyarakat luas. ama/ksm
