BPR Kanti Gelar Temu Wirasa – Stakeholder Gathering 2024, Target Aset Rp1 Triliun Pada Tahun 2025
Rayakan 35 Tahun Perjalanan dan Dukung Perekonomian Bali
Denpasar, PancarPOS | Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kanti kembali menggelar acara “Temu Wirasa – Stakeholder Gathering” di Hongkong Garden, Denpasar, pada Jumat (27/12/2024). Acara tahunan ini bertujuan untuk mempererat hubungan serta berbagi informasi terkait kinerja dan perkembangan BPR Kanti selama setahun. Dalam acara “Temu Wirasa – Stakeholder Gathering” Bank BPRKanti 2024 ini, dihadir sekitar 600 tamu undangan berbagai kalangan di antaranya Pj. Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, Anggota DPR RI Dapil Bali, Tutik Kusumawardhani, Kepala Kejaksaan Tinggi Bali, Dr. Ketut Sumedana, S.H., M.H., serta Ratu Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahat, Bandesa Agung MDA Provinsi Bali beserta jajaran pengurus MDA Provinsi Bali.
Selain itu, Manggala Utama Paiketan Istri Krama Bali (Pakis Bali), perwakilan Kepala OJK Provinsi Bali, dan sejumlah narasumber seperti Dr. Roberto Akyuwen, S.TP, S.E, M.Si dan Prof. Drs. Effendi Gazali, M.Si., MPS., Ph.D., juga turut hadir. Acara ini dihadiri oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Ketua Kadin Bali, I Made Ariandi, anggota DPRD Provinsi Bali dan Kabupaten/kota di Bali, serta Kepala Dinas Sosial, Perijinan, dan Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali. Selain itu, Bupati dan Kepala Daerah di Bali, termasuk Pjs. Bupati Bangli, Rektor dan Ketua STAHN Mpu Kuturan, Prof. Suwindia, Ketua DPD Perbarindo Bali, Ketua DPK, Direksi, Komisaris, dan Pemegang Saham BPR baik di Bali maupun di luar Bali juga hadir.
Tak ketinggalan, Kepala Wilayah Bank BNI, BRI, Mandiri, Direktur Utama Bank BPD Bali, Komisaris Bank BPD Bali, serta Direksi Institut Adat Bali. Acara ini juga dihadiri para Bandesa Adat Pemenang dan Nominator MDA Kanti Kertha Bali Nugraha dari seluruh Bali, BKS LPD Bali, beserta jajaran pengurus BKS LPD dan LP LPD, serta Ketua Kadin Denpasar dan jajaran pengurus Kadin Denpasar turut serta dalam acara ini. Tidak ketinggalan, para pemegang saham, pengurus, karyawan, dan keluarga besar Bank BPRKanti juga hadir dalam acara yang penuh makna ini.
Pada kesempatan itu Bank BPR Kanti juga merayakan momen penting yakni 35 tahun perjalanan mereka dalam mendukung perekonomian daerah, khususnya di Bali. Acara dimulai dengan talkshow nasional yang menghadirkan dua narasumber ternama: Prof. Effendi Gazali yang membahas “Komunikasi Publik, Kearifan Lokal, dan Bali Bersatu Sejahtera”, serta Dr. Roberto Akyuwen yang mengupas tema “Pentingnya Keamanan Siber bagi Lembaga Jasa Keuangan, Khususnya Perbankan.”
Dalam sambutannya, Direktur Utama Bank BPR Kanti, I Made Arya Amitaba, SE., MM., mengungkapkan bahwa acara ini bertujuan untuk menjaga silaturahmi antara Bank BPR Kanti dan berbagai pihak yang terlibat dalam pembangunan ekonomi Bali. “Kami berharap acara ini menjadi wadah untuk terus bersinergi dan berkolaborasi demi perekonomian Bali yang lebih baik di masa depan,” ujar Direktur Utama Bank BPR Kanti.
Tak hanya sekedar perayaan, acara ini juga dimeriahkan dengan pengundian tabungan Arisan Ku yang menawarkan berbagai hadiah menarik, seperti mobil Mitsubishi Pajero, Xpander, Honda Scoopy, dan televisi. Untuk tahun depan, Bank BPR Kanti juga mengumumkan akan kembali membuka tabungan Arisan Ku dengan hadiah yang lebih besar, termasuk Toyota Fortuner dan Innova Zenix.
Sebagai informasi, kinerja Bank BPRKanti pada tahun 2024 menunjukkan hasil positif, dengan pertumbuhan kredit sebesar 13,51% YoY dan dana pihak ketiga yang tumbuh 15,08%. Bank BPR Kanti juga berhasil mengatasi tantangan selama pandemi COVID-19 dengan tetap menyalurkan kredit, terutama kepada UMKM dan koperasi, meskipun banyak lembaga keuangan lainnya yang menangguhkan pembiayaan.
Direktur Utama Bank BPR Kanti ini, juga menyoroti bahwa meskipun kondisi sektor BPR di Bali secara keseluruhan masih menghadapi tantangan seperti NPL yang cukup tinggi dan pertumbuhan kredit yang stagnan, Bank BPR Kanti terus berkomitmen untuk mendukung perekonomian lokal, khususnya di sektor UMKM dan lembaga keuangan lainnya. “Kami berkolaborasi, bukan bersaing, untuk membangun ekonomi Bali yang lebih kuat dan berkelanjutan,” tambahnya.
Selain itu, Bank BPR Kanti juga meluncurkan program sosial terbaru “Tahudiri Berbalas Budi,” yang memungkinkan para nasabah untuk menyalurkan dana punia mereka ke desa adat di Bali. Program ini diharapkan dapat mendukung keberlanjutan budaya dan perekonomian di tingkat desa adat. Bank BPR Kanti berkomitmen untuk terus tumbuh dan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian Bali, dengan tujuan mencapai target aset sebesar Rp1 triliun pada tahun 2025.
Pada kesempatan itu, Pj. Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, sangat mengapresiasi peran Bank BPR Kanti dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Bali. “Kami sangat mengapresiasi upaya Bank BPRKanti dalam memberikan kontribusi besar bagi perekonomian Bali, terutama dalam memberikan akses pembiayaan bagi pelaku usaha kecil dan menengah. Ini merupakan langkah penting dalam memperkuat perekonomian daerah,” ujar Sang Made Mahendra Jaya.
Lebih lanjut, Pj. Gubernur Bali juga menekankan pentingnya kolaborasi antara sektor pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam membangun perekonomian yang lebih inklusif dan berkelanjutan. “Pemerintah Bali terus mendukung segala inisiatif yang dapat mempercepat pemulihan ekonomi pasca-pandemi. Kami berharap Bank BPR Kanti dapat terus berperan dalam memperkuat sektor UMKM dan mendukung program-program yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat,” tambahnya.
Di sisi lain, Kepala Kejaksaan Tinggi Bali, Dr. Ketut Sumedana, yang memberikan sambutan penting pada acara ini. Ia mengapresiasi komitmen Bank BPR Kanti dalam memperkuat ekonomi daerah Bali dengan menyediakan pembiayaan kepada sektor-sektor yang membutuhkan, terutama dalam masa pemulihan pasca-pandemi.
“Sebagai lembaga yang memiliki fungsi hukum dan penegakan keadilan, Kejaksaan Tinggi Bali selalu mendukung segala upaya yang bertujuan untuk memajukan perekonomian daerah. Kami menyambut baik berbagai inisiatif yang dilakukan oleh Bank BPR Kanti, yang telah memberikan perhatian khusus pada sektor-sektor penting seperti pelaku UMKM di Bali ” ungkapnya.
Sumedana juga menekankan pentingnya sinergi antara sektor keuangan dan hukum untuk menciptakan iklim usaha yang sehat dan berkelanjutan. “Kami akan terus berkomitmen untuk mendukung langkah-langkah yang dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam dunia usaha, agar perekonomian Bali dapat tumbuh lebih baik,” ujarnya. ama/ksm/kel