Gelar Ritual Sakral, BTID Hormati Restu Alam Semesta dan Pencipta
Denpasar, PancarPOS | Sebagai pembangun dan pengelola Kawasan Ekonomi Khusus Kura Kura Bali, PT Bali Turtle Island Development (BTID) mengadakan Upacara Pecaruan, Guru Piduka, dan Mapekelem, pada Kamis, 25 Januari 2024. Upacara yang berlangsung dengan khidmat ini diadakan sebagai bentuk penghormatan terhadap alam semesta dan menjaga kesucian serta keseimbangan dalam aktivitas keseharian di kawasan Kura Kura Bali.
Dalam proses pembangunan yang terus berkembang di kawasan ini, langkah-langkah untuk memuliakan alam merupakan prioritas manajemen BTID. Salah satu bentuk penghormatan terhadap alam semesta yang dilakukan adalah penanaman Pohon Kepuh di beberapa titik dalam kawasan Kura Kura Bali. “Kami selaku Manajemen yang mewakili seluruh karyawan Kura Kura Bali, selalu berkomitmen untuk membangun kawasan ini dengan penuh tanggung jawab dan penghormatan secara skala dan niskala,” ujar Zakki Hakim, Kepala Departemen Komunikasi BTID.
Pembangunan yang terencana dapat memberikan banyak manfaat bagi pihak-pihak yang terkait, termasuk masyarakat sekitar. Oleh karenanya, BTID menyadari tentunya ada pengaruh terhadap tempat-tempat suci seperti Pura Adat yang terdapat di dalam kawasan. Dengan demikian, manajemen BTID berkomitmen untuk bijaksana dalam pembangunan yang terjadi di dalam kawasan dengan mempertahankan nilai-nilai tradisional serta menambah nilai kesakralan dari hal dan tempat suci di dalam kawasan Kura Kura Bali.
Upacara ini turut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Ratu Kesiman Anak Agung Ngurah Gede Kusumawardhana, Camat Denpasar Selatan, I Made Sumarsana, Lurah Desa Serangan, Ni Wayan Sukanami, I Nyoman Nada selaku perwakilan Jro Bendesa Desa Adat Serangan, serta perwakilan direksi BTID. “Kura Kura Bali akan membawa perubahan baik. Kami mengharapkan dengan adanya upacara hari ini, perubahan yang kita alami akan menjadi seperti membuka lembaran baru dalam hubungan kita semua kedepannya,” lanjut Zakki. iza/ama/ksm
