Politik dan Sosial Budaya

Pasca Gudang Meledak, Gas LPG 3Kg di Bali Langka: Diduga Kembali Dioplos ke LPG Non Subsidi


Denpasar, PancarPOS | Kelangkaan gas LPG 3 kg bersubsidi atau yang lebih dikenal dengan sebutan gas melon kembali terjadi di Bali. Beberapa hari terakhir, sejumlah pangkalan dan agen gas LPG 3 kg di Kota Denpasar dilaporkan kosong, menyulitkan warga yang bergantung pada gas bersubsidi untuk kebutuhan rumah tangga.

Kelangkaan ini muncul kembali setelah sempat mereda pasca peristiwa kebakaran di sebuah gudang gas LPG di Denpasar yang menewaskan puluhan orang pada tahun lalu. Kabar menyebutkan, bahwa kebakaran tersebut terjadi akibat adanya praktik pengoplosan gas LPG bersubsidi ke dalam tabung LPG non-subsidi, yang menambah kekhawatiran masyarakat akan penyalahgunaan distribusi gas.

1th#ik-001.05/01/2025

Situasi ini semakin diperburuk dengan keputusan pemerintah yang menaikkan harga gas LPG 3 kg bersubsidi mulai 15 Januari 2025. Masyarakat pun semakin resah karena selain harga yang meningkat, mereka juga kesulitan mendapatkan pasokan gas melon.

“Saya sudah keliling cari gas, sudah harga naik juga tapi gak ada stok,” keluh Made Sutrina, seorang warga Denpasar yang mengaku kesulitan mendapatkan gas LPG 3 kg. Kelangkaan pasokan ini telah berlangsung lebih dari seminggu dan menambah beban ekonomi bagi kalangan masyarakat menengah ke bawah.

Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Denpasar, Ketut Ngurah Aryawan, SH. (Andre), yang mendengar keluhan masyarakat, langsung turun tangan dan mendesak Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Diperindag) Kota Denpasar untuk segera menangani masalah ini. Andre mengusulkan agar Diperindag menggelar pasar murah gas LPG 3 kg untuk membantu warga yang terdampak kelangkaan.

1th#ik-030.1/8/2024

“Saya mendesak Diperindag untuk segera menggelar pasar murah gas subsidi. Langkah ini penting agar masyarakat dapat memperoleh gas dengan harga yang wajar dan tidak kesulitan,” tegas Andre.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Denpasar belum memberikan tanggapan resmi terkait usulan pasar murah tersebut. Warga berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan yang lebih tegas agar pasokan gas LPG dapat kembali lancar dan harga lebih terjangkau bagi yang membutuhkan.

Diharapkan upaya-upaya preventif dapat mencegah terjadinya pengoplosan gas, serta memastikan bahwa distribusi gas LPG bersubsidi kembali tepat sasaran untuk kepentingan masyarakat. ama/ksm



MinungNews.ID

Saluran Google News PancarPOS.com

Baca Juga :



Back to top button