Berawal Iseng, Gung Dharma Kini Pelihara Koi Bernilai Ratusan Juta Rupiah
Denpasar, PancarPOS | Berawal dari sekedar iseng, Anak Agung Bagus Dharma Putra, kini menjadi penghobi ikan Koi sejati. Memulai hobinya sejak bulan Maret 2019, kini pria yang tinggal di bilangan Jalan Drupadi, Denpasar ini telah memiliki puluhan ikan Koi indah di kolam rumahnya.
Kecintaannya terhadap ikan indah asal Negeri Sakura ini, justru berawal di bulan Mei 2019 saat membeli ikan koi dalam ajang Keeping Contest Ginrin Beni Karashigoi Marusei Koi Farm Japan yang dilaksanakan Niki Koi Garden. Berselang 6 bulan yakni di bulan September ia berhasil meraih juara dua dan berhak memenangkan satu ikan Koi impor. “Awalnya saya tidak hobi pada ikan yang katanya membawa keberungtungan ini. Setelah itu saya ikut Keeping Contest atau lomba membesarkan Koi dari ukuran 13 Cm dengan membayar Rp3 juta untuk mendaftar dan memilih ikan. Setelah dipelihara enam bulan baru dilombakan, karena warna dan bentuk bodi ikan bagus akhirnya dapat juara dua dan dapat hadiah ikan impor lagi,” ungkap pria yang akrab disapa Gung Dharma itu.
Ia juga menceritakan awal kecintaannya pada ikan Koi, karena melihat para sahabatnya ada di komunitas pecinta ikan Koi. Selain itu, juga ikut mencari informasi melalui media sosial yakni Instagram dan Youtube akhirnya di bulan Maret 2019 membangun kolam di samping rumahnya dengan ukuran panjang 4 meter. Hasilnya, berawal dari memiliki ikan berjumlah belasan ekor kini sudah bertambah hingga 45 ekor ikan Koi indukan yang kalau dihitung nilainya bisa mencapai ratusan juta rupiah. Mengenai harga dan tempat untuk mendapatkan bibit ikan Koi, Gung Dharma menceritakan sangat mudah untuk didapat melalui importir ikan, baik di Bali maupun Jakarta. Dijual dengan kisaran harga Rp500 ribu-Rp1 juta ke atas, kini ia telah mampu membudidayakan ikan Koi super dengan grade turunan lokal yang biasanya dinamai F1 oleh para pecinta ikan Koi.
“Saat ini saya punya anakan ikan Koi F1 sekitar 30. Tapi hingga saat ini anakan Koi tidak saya jual, masih dipakai hiburan untuk hobi saja. Ada beberapa kawan minta ikan, tapi mereka tukar satu ikan Koi impor dengan tiga anakan F1. Memang benar kalau belum menekuni Koi menganggap ikan biasa, tapi kalau sudah menekuni tidak akan kerasa pasti ingin punya ikan lebih bagus,” ungkap Kabid Kredit Bank BPD Bali Cabang Utama Denpasar itu. Ia tidak menampik sebenarnya memiliki hobi ikan Koi bisa menjadi salah satu cara tetap produktif di masa pandemi Covid-19. Karena menurutnya market atau pasar jual beli ikan Koi secara online sanggat terbuka di Bali. Banyak komunitas ikan koi yang ikut memfasilitasi transaksi ikan berwarna indah ini dan harganya pun tak pernah jatuh.
“Awal suka ikan koi saya lihat harganya mahal-mahal Rp700 ribu sampai Rp1 juta itupun bibit kecil. Kalau harga koi lokal Rp100 ribu dapat lima ekor. Ternyata keunggulannya ikan impor semakin besar warnanya semakin indah, dan beda dengan ikan lokal yang warnanya semakin pudar. Inilah yang membuat saya awalnya memiliki satu kolam kecil akhirnya bikin kolam besar,” ungkapnya. Pria yang juga hobi berkuda ini, tidak serta merta mengatakan memelihara ikan Koi impor itu mudah. Bagi masyarakat yang ingin mengawali hobi ini disarankannya banyak mencari referensi cara merawat dan memelihara ikan Koi. “Kalau ikan ini sakit satu kolam bisa mati, saya pernah kejadian 70 ekor mati ikannya. Begitu juga dengan sirkulasi air dan udara juga tidak boleh berhenti,” terangnya lanjut mengatakan diperlukan biaya minimal sekitar Rp300 ribu seperti kolam yang dimilikinya bila ekosistem air kolam terganggu. eja/ama