Komisi III DPR Setujui Komjen Sigit Jadi Kapolri, Sudirta: Kearifan Lokal Bali Dapat Tempat di Mata Polri

Jakarta, PancarPOS | Akhirnya Komisi III DPR RI menyetujui Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Pol Idham Aziz setelah menjalani uji kelayakan dan kepatutan. Anggota Komisi III DPR RI Dapil Bali I Wayan Sudirta menilai, hal tersebut tak terlepas dari kemampuan Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo meyakinkan anggota Komisi III DPR RI melalui 174 program aksinya yang terangkum dalam Transformasi Menuju Polri yang Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan).

“Dalam uji kelayakan dan kepatutan, Komjen Sigit berhasil meyakinkan semua fraksi di Komisi III DPR RI sehingga seluruhnya menyetujui beliau menjadi Kapolri. Untuk itu, uji kelayakan dan kepatutan berjalan mulus dan lancar,” ujar Sudirta usai uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (20/1/2021). Berdasarkan catatan Sudirta, dari 174 program aksi tersebut ada 12 hal yang meyakinkan. Pertama, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo menghargai kearifan lokal seperti kampung tangguh atau sejenisnya yang menjadi komponen pendukung kerja Polri. Mendengar itu, kata Sudirta, sebagai wakil rakyat dari Bali dia merasa senang.
Sebab, Bali memiliki kearifan lokal yang bisa menjadi pendukung kerja Polri yaitu Pecalang. Pecalang merupakan keamanan yang bersumber dari kearifan lokal dan sangat melekat dengan desa adat. Mereka tidak digaji, tetapi memiliki wibawa dan dihargai oleh masyarakat setempat. Bila kearifan lokal dicanangkan dan diakui, maka Pecalang yang usianya telah berabad-abad akan terakomodir dan dapat bersinergi dengan Polri. Kemudian Pecalang dapat lebih diberdayakan. Dilain sisi Polri mendapat dukungan. “Sebagai wakil rakyat Bali, saya akan yakinkan kepada masyarakat Bali, jika kearifan lokal Bali mendapat tempat baik di mata Polri,” imbuh Sudirta.

Kedua, hal yang meyakinkan akan dilakukan Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo adalah membangun SDM unggul sehingga memunculkan Polisi yang ramah, santun dan wibawa. Ketiga, masalah pendidikan. Dibagian ini, Komjen Listyo Sigit Prabowo mendapat pertanyaan bagaimana mengatasi menumpuknya perwira menengah dan tinggi. Padahal mereka telah menjalani pendidikan bagus, tetapi tidak ada jabatan. Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo, kata Sudirta, mampu menjawab dengan baik. Dia akan merapkan pendidikan terukur dan sesuai dengan posisi jabatan yang tersedia. Caranya membuka perluasan jabatan struktural di tubuh Polri.
Sudirta pun menyarankan, jika jabatan struktural diperluas, maka bisa dilakukan pada Polda tipe A seperti Polda Metro Jaya. Dimana bagian kriminal umum, biasanya dipegang oleh satu orang berpangkat Kombes. Padahal dibagian tersebut pekerjaannya banyak. Untuk itu, perlu perluasan jabatan struktural dengan membentuk tiga tim dibawahnya sehingga akan ada empat Kombes. Keempat yang akan dilakukan Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo adalah memajukan serta mengembangkan cyber Polri. Hal ini sangat penting, karena pelaku kejahatan saat ini canggih-canggih.

Oleh karenanya perlu kemampuan cyber pula untuk menangkap mereka. Kelima, akan ada peran serta dari masyarakat untuk memecahkan masalah bersama. Pria yang saat ini masih menjadi Kabaresrim Mabes Polri ini akan menyerap aspirasi dari masyarakat. Keenam, lanjut Sudirta, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo akan meningkatkan kerjasama dengan kalangan eksternal maupun internal. Salah satunya berkolaborasi dengan TNI dalam mengatasi masalah radikalisme dan terorisme sesuai peraturan undang-undang. Ketujuh, Komjen Pol Lisyto Sigit Prabowo tegas pula dengan terorisme. Dia tidak menoleransi hal tersebut lantaran dapat memecah belah persatuan bangsa. Ke delapan, kata Sudirta, saat Komjen Listyo Sigit Prabowo menjalani uji kelayakan dan kepatutan didampingi oleh Polisi angkatan 1987 sampai terakhir.
Bagi Sudirta, itu menunjukan soliditas internal Polri kuat dan terjaga. Hal itu pun akan membuat mereka bekerja maximal dan intensif. Kesembilan, dia akan meningkatkan peranan Puslitbang Polri. Dimata Sudirta, Puslitbang merupakan dapur pemikiran dari Polri. “Jika Polri ingin maju, memang harus ditingkatkan Puslitbang. Itu adalah sebuah rencana penting,” ucap pria yang juga pernah menjadi anggota DPD RI masa bakti 2004-2009 dan 2009-2014 ini. Kesepuluh, lanjut Sudirta, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo akan tegas terhadap Polisi yang terlibat narkoba. Pilihannya adalah dipecat atau dipenjara. Untuk itu, saat menduduki jabatan Kapolri dia akan bersinergi dengan BNN dalam mengatasi permasalahan narkoba. Ke sebelas, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo akan mengutamakan penegakan keadilan.

Sudirta menyatakan, hal ini juga sangat bagus. Lantaran untuk apa jika ada kepastian hukum, tetapi penegakan keadilan tidak dilakukan. Kedua belas, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo akan komunikasi dengan berbagai pihak baik masyarakat, para tokoh, lembaga negara maupun ormas sehingga program-program Polri mudah dipahami dan mendapat dukungan dari mereka. Sudirta pun berharap, Komjen Pol Listyo Sigit Probowo dapat menjalani 174 program yang dicanangkan tersebut. “Mudah-mudahan beliau berhasil menjalaninya dengan maximal,” tandasnya. tim/net/ama
