Politik dan Sosial Budaya

Jadikan Icon Kampung Durian, Made Urip Gelontor 1.000 Bibit Durian MusangKing di Desa Bantiran


Tabanan, PancarPOS | Anggota Komisi IV DPR RI dari FraksI PDI Perjuangan, Drs. I Made Urip, M.Si., menggelontorkan bantuan 1.000 bibit Durian MusangKing, beserta 10 kwintal dolomit, dan 30 ton pupuk. Seluruh bantuan bibit durian aspirasi tersebut, diserahkan secara simbolis untuk Kelompok Tani Wana Rahayu di Banjar Ambang, Desa Bantiran, Kecamatan Pupuan, Tabanan, pada Senin (20/11/2023). Mengawali kunjungan kerja Ketua DPP PDI Perjuangan membidangi Pertanian, Lingkungan Hidup dan Kehutanan ini, didampingi Caleg DPRD Provinsi Bali nomor urut 3 dari PDI Perjuangan di Dapil Tabanan, Ni Made Usmantari dengan menanam bersama bibit durian yang disaksikan Anggota DPRD Tabanan dari Fraksi PDI Perjuangan, A.A. Dharma Putra alias Gung Baron, bersama tokoh legendaris Pupuan, I Gede Suamba, serta Ranting dan Anak Ranting PDi Perjuangan Desa Bantiran.

Siapa Pasangan Pilihan Anda Pada Pilpres Tahun 2024

Pada kesempatan itu, Ketua Kelompok Tani Wana Rahayu, I Gede Astana mengucapkan terima kasih kepada Made Urip yang telah memperjuangkan bantuan 1.000 bibit Durian MusangKing. Dikatakan sebelumnya, Made Urip juga membantu program aspirasi lainnya, berupa Kebun Bibit Rakyat (KBR) pada tahun 2022, dan bantuan pupuk organik, termasuk pupuk hayati dan dolomit sebanyak 30 ton pada tahun 2023. “Ini semua berkat bantuan yang diperjuangkan oleh bapak Made Urip selama ini. Karena kelompok tani masih baru, jadi bisa maju berkat perhatian dan dukungan Pak Made Urip,” ujarnya. Ditambahkan, perwakilan Kadis Pertanian Tabanan, juga mengakui Made Urip sudah banyak membantu program di sektor pertanian di Tabanan. Salah satunya bantuan bibit durian yang disalurkan di Desa Bantiran sebagai sentranya perkebunan. “Kami harapkan bantuan Pak Made Urip ini bisa dipelihara dengan baik dan hasilnya bisa dimanfaatkan di masa mendatang,” tandasnya.

Partai Manakah Pilihan Anda Pada Pemilu Tahun 2024?

Sementara itu, Perbekel Desa Bantiran, I Nyoman Suranata mewakili masyarakat mengucapkan terima kasih atas dukungan Made Urip sebagai satu-satunya anggota dewan yang sangat merakyat. Bahkan berbagai sentuhan dan hasil karya bantuannya sudah dirasakan oleh masyarakat sejak duduk 5 periode di Komisi IV DPR RI yang terpilih dengan 255.130 suara terbanyak di Dapil Bali dan ranking ke-7 nasional. Oleh karena itu, ia juga berharap agar bantuan yang diberikan Made Urip, terutama kegiatan di sektor pertanian agar dimanfaatkan dengan baik. “Seperti bantuan 1.000 bibit durian dari Pak Urip ini, sebagai perhatian yang sangat luar biasa, sehingga bisa menjadi Kampung Durian yang harus dirawat dengan baik,” pungkasnya. Di sisi lain, Anggota DPRD Tabanan, A.A. Dharma Putra menyampaikan selama ini, sosok Made Urip sudah sangat banyak memberikan kontribusi, terutama di sektor pertanian di Tabanan.

Ditegaskan, M-U patut menjadi contoh wakil rakyat di Bali, baik secara kepartaian maupun organisasi. “Sosok Pak Made Urip patut menjadi contoh bagi kami. Meskipun akan purna tugas, namun tetap semangat berjuang untuk membantu masyarakat,” ungkap Gung Baron yang juga Bendahara DPC PDI Perjuangan Tabanan itu. Dalam sambutannya, Made Urip menegaskan penyerahan bantuan bibit durian ini, sebagai bagian bantuan aspirasi dari Ditjen Hortikultura, Kementerian Pertanian, pada tahun 2023 untuk mendorong Kampung buah, seperti Kampung Durian dan Manggis. Sebelumnya juga dibagikan bantuan bibit durian dan manggis setiap tahun, sehingga Desa Bantiran akan bisa menjadi icon Kampung Buah di Pupuan. Disadari selama dampak pandemi Covid-19 sudah menjadi pelajaran berharga agar tidak hanya bergantung pada satu sektor saja. Karena itulah, sektor lainnya terutama pertanian dalam arti luas termasuk perkebunan menjadi pilihan terakhir untuk menunjang pertumbuhan ekonomi Bali.

1th#ik-072.21/8/2023

Karena itu, M-U mendorong sektor pertanian ini harus dijaga dengan baik dengan melestarikan subak, sebagai warisan dan budaya, baik subak abian maupun subak basah. Namun sektor pertanian ini, juga banyak mendapat tantangan, karena selain akibat alih fungsi lahan, juga ada ancaman perubahan iklim. Karena itu, petani dan krama subak di Bali harus terus berinovasi dengan berbagai bantuan yang diterima harus digunakan dengan baik. Seperti melakukan budidaya pembibitan, hingga penanganan pasca panen, bahkan bisa dikembangkan sebagai desa wisata supaya lebih maju ke depan. “Karena itu, saya berharap bantuan bibit durian ini ditanam dan dirawat dengan baik, sehingga hasilnya bisa dinikmati bersama ke depan,” tutup M-U. ama/ksm

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan


Back to top button