Omset Bisa Miliaran Rupiah, Made Urip Hadiri Bimtek Pemberdayaan Usaha Perikanan di Tabanan

Tabanan, PancarPOS | Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama dengan Komisi IV DPR RI melaksanakan kembali kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) di Apple Resort CS Bedha, Tabanan, pada Jumat, 18 Oktober 2024. Bimtek digelar dalam rangka pemberdayaan dan akses pembiayaan pelaku usaha kelautan dan perikanan melalui peningkatan kapasitas dan akses pembiayaan calon wirausaha dan wirausaha di Bumi Lumbung Beras Bali ini. Sehubungan kegiatan Bimtek tersebut, secara khusus mengundang kehadiran Drs. I Made Urip, M.Si., selaku Anggota Komisi IV DPR RI masa bakti 2019 – 2024.

Made Urip yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan membidangi Koperasi dan UMKM yang akrab disapa M-U ini, juga sebagai salah satu narasumber yang memberikan sambutan saat kegiatan Bimtek yang dihadiri para peserta yang terdiri atas calon wirausaha, wirausaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, dan Penyuluh Perikanan. Salah satu peserta Bimtek yang juga Ketua Polklahsar Putri Gangga, drh. I Wayan Wirtayasa mengucapkan terima kasih atas dukungan dan berbagai bantuan yang telah diperjuangan Made Urip selama menjabat hingga purna bakti sebagai Anggota Komisi IV DPR RI selama 25 tahun atau 5 periode. Berkat dukungan dan berbagai bantuan yang diberikan oleh M-U, sehingga sangat bersyukur bisa terus menjalankan usaha olah ikan dan berharap bisa berkembang ke daerah lain hingga ke luar Bali. “Saya berharap kelompok bisa mengikuti jejak kami ke depan,” ujarnya.
Di sisi lain, Kadis Perikanan Tabanan, Drs. I Gusti Ngurah Agung Suryana menyampaikan Made Urip selalu hadir bersama para petani termasuk para kelompok perikanan di Tabanan. Meskipun telah memasuki masa purna tugas sebagai Anggota DPR RI, namun tetap setia dan datang langsung bertatap muka dengan masyarakat. Bahkan kali ini, bersama KKP untuk kembali menghadiri agenda Bimtek terakhir yang sempat diperjuangkan Made Urip sebelumnya, sekaligus membawakan oleh-oleh, berupa paket olahan ikan. Selain itu, dikatakan sangat banyak bantuan yang difasilitasi Made Urip, seperti Bioflok dan lain sebagainya yang sudah dirasakan oleh para kelompok dan usaha perikanan di Tabanan. “Kami sangat berharap nanti akan muncuk Pak Made Urip berikutnya yang bisa melanjutkan berbagai program dan bantuan yang diperjuangkan dari pemerintah pusat,” tandasnya.

Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Usaha yang diwakili oleh Analis Pasar Hasil Perikanan Fungsional Utama KKP, Artarti Widianti berharap Bimtek ini bisa memberikan manfaat, agar usaha perikanan bisa naik kelas ke depannya. Dikatakan KKP membangun sektor perikanan dengan blue ekonomi dengan mempettimbangkan keberlanjutan usaha dengan ekologi sumber daya alam secara bertanggungjawab. Bahkan tidak saja air laut, namun juga air darat yang bisa tetap menjaga lingkungan dan dilakukan secara bertanggungjawab dan terukur. Selain itu, KKP mendorong budidaya perikanan secara bertanggungjawab, sekaligus sebagai perlindungan pulau-pulau kecil.
Oleh karena itu, Bimtek yang dinisiasi Made Urip sebelumnya, juga untuk penguatan pelaku usaha agar bisa berdaya saing dengan bantuan akses permodalan. Pihaknya berharap melalui kontribusi Bimtek ini bisa mendorong angka konsumsi ikan bisa terus meningkat terutama di Tabanan yang masih merah dan sangat perlu ditingkatkan. Padahal tingkat ekspor perikanan dari Bali sangat luar biasa, termasuk bisa mengisi pasar yang ada di Bali. “Kami berharap usaha di sektor perikanan dan kelautan di Bali bisa naik kelas, karena omsetnya bisa miliaran Rupiah,” bebernya.

Dalam sambutannya, Made Urip menegaskan sangat bangga bisa kembali bertatap muka dengan para pelaku usaha perikanan yang bisa membangun usahanya secara mandiri di Tabanan. Untuk itu, ia mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat, khususnya para petani di Tabanan yang telah selama 25 tahun memberikan dukungan. Terkait agenda Bimtek yang terakhir ini baru bisa dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas SDM terutama di sektor perikanan. Apalagi di Tabanan potensi perikanan sangat luar biasa, karena masih banyak tersedia lahan pertanian yang produktif yang harus dijaga dengan baik. Tidak saja di darat, bahkan di laut dengan hasil tangkapan ikan juga sangat luar biasa, sehingga harus dipenuhi kualitas agar memenuhi daya saing.
Oleh karena itu perlu pembinaan melalui Bimtek serta akses penguatan modal yang sering mendapat hambatan di lapangan, seperti tidak mempunyai jaminan sehingga ke depan harus bisa dipermudah agar ekonomi Bali terus menggeliat. Made Urip juga salut dengan KKP yang terus menggelar Bimtek yang telah dianggarkan oleh DPR RI ke depan. Oleh karena itulah, M-U berharap agar agenda Bimtek ini bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan memajukan sektor perikanan dan kelautan di Tabanan. “Saya berharap agar Bimtek ini bisa diikuti dengan baik dari awal hingga berakhir. Jangan kliang-klieng hilang,” tutupnya. ama/ksm
