Politik dan Sosial Budaya

Mulai Lirik Sektor Pertanian, Made Urip Gelar Bimtek Angkat Potensi Hortikultura Kaum Muda Milenial


Gianyar, PancarPOS | Potensi pertanian di sub sektor hortikultura makin menjanjikan di tengah dampak pandemi Covid-19 yang hingga kini belum juga berakhir. Untuk itulah, Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Drs. I Made Urip, M.Si., kali ini kembali menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) yang khusus mengangkat Peningkatan Kapasitas Petani dan Pelaku Usaha Hortikultura di Hotel Padma Ubud, Gianyar, Rabu (29/9/2021). Bimtek yang digenjot oleh Ketua DPP PDI Perjuangan membidangi Pertanian, Kehutanan dan Lingkungan Hidup yang biasa dikenal sebagai Wakil Rakyat Sejuta Traktor ini, diikuti oleh 70 peserta dari petani dan pelaku usaha hortikultura di Kabupaten Gianyar dan Badung. Pada kesempatan itu, Anggota DPR RI lima periode dengan 255.130 suara terbanyak Dapil Bali dan ranking ketujuh nasional yang akrab disapa M-U ini, menyerahkan secara simbolis bantuan benih sayur hortikulura untuk lahan seluas 3 hektar, bersama Direktorat Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian yang diwakili Sub Koordinator Kelembagaan Benih,. Rinta Tera Rosa yang diterima Kadis Pertanian Gianyar I Made Raka.

1bl#ik-21/8/2021.

Salah satu peserta, Ni Ketut Fira Permadani mewakili para petani di Gianyar dan Badung mengucapkan terimakasih kepada Made Urip yang tidak ada henti-hentinya memberikan bantuan dan program di sektor pertanian. Selain itu, juga diberikan pelatihan maupun Bimtek bagi para petani khususnya untuk generasi muda milenial, agar makin bersemangat bertani. “Kami ucapkan terimakasih kepada Pak Made Urip diberikan Bimtek untuk kami yang baru belajar dan terjun di dunia pertanian,” bebernya. Sementara itu, Kadis Pertanian Gianyar Made Raka berharap agar seluruh peserta bekerja keras dan disiplin, meskipun di masa pandemi tetap meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pertanian melalui Bimtek ini. Semua materi yang diberikan agar diikuti dengan serius, sehingga bisa diaplikasikan dengan baik di lapangan sesuai dengan harapan Made Urip untuk memajukan potensi pertanian, khususnya hortikultura dengan terus mengadakan pelatihan dan Bimtek seperti ini.

1bl#il-10/9/2021

Di sisi lain, Sub Koordinator Kelembagaan Benih Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Rinta Tera Rosa menyampaikan ucapan terimakasih kepada Made Urip yang telah menggagas dan memberikan ide untuk Bimtek peningkatan kapasitas petani dan pelaku usaha hortikultura di masa pademi Covid-19, agar bisa terus bergerak, selain sektor pariwisata di Bali. Kegiatan ini diharapkan bisa menambah semangat para petani dan pelaku usaha mengembangkan hortikultura di Bali sesuai visi Dirjen Hortikultura untuk mewujudkan hortikultura yang kuat, tangguh, maju, mandiri dan modern. “Tujuan Bimtek ini untuk meningkatkan kompetensi petani dan pelaku usaha hortikultura, khususnya di Gianyar dan Badung agar bisa maju, mandiri dan modern di tengah masa pandemi Covid-19. Hal ini juga sesuai dengan arahan Bapak Made Urip untuk meningkatkan pengetahuan tentang produk yang berdaya saing dilaksanakan Bimtek dengan mendatangkan narasumber untuk membangun para petani yang sangat komplek, terutama bagi generasi muda milenial yang ikut menjadi peserta,” paparnya.

1bl#ik-5/3/2021

Di sela-sela membuka Bimtek, Made Urip merasa bersyukur bisa kembali memberikan Bimtek yang lebih banyak diikuti oleh kaum milenial yang mulai melirik sektor pertanian, karena mempunyai potensi untuk meningkatkan ekonomi dan pendapatan masyarakat di Bali, terutama di Kabupaten Gianyar dan Badung. Bimtek ini sebagai kerjasama Komisi IV DPR RI dengan Kementerian Pertanian untuk penanganan Covid-19 hasil refocusing APBN tahun 2021, terutama di Bali yang dihantam pandemi Covid-19 dirasakan sangat luar biasa dampaknya bagi sektor pariwisata, karena hampir dialami di seluruh negara di dunia. Terbukti tidak ada negara yang kebal akibat dampak Covid-19, apalagi di Bali yang hanya mengandalkan sektor pariwisata, sehingga penghasilan dari pajak hotel dan restoran (PHR) menurun drastis. Karena itu, untuk menggerakan ekonomi satu-satunya hanya dari ABPN yang berasal dari hasil tambang, BUMN maupun pendapatan bea cukai, sehingga ekonomi di Indonesia masih bisa bergerak dengan devisa negara masih cukup kuat menopang krisis ekonomi ini. Di samping itu, juga masih ada kekuatan sektor pertanian dengan warisan subak, baik subak abian dan subak basah yang memberi kontribusi besar untuk menjaga kedaulatan dan ketahanan pangan yang telah menjadi kultur dan budaya masyarakat di Bali.

1bl#ik-21/7/2021

“Kalau dulu sangat susah sekali menggerakan anak muda di sektor pertanian yang dikatakan kumal dan kotor. Padahal jadi petani, jika tekun dan rajin bisa menopang ekonomi keluarga. Hal sepert ini harus dibangkitkan lagi dengan pertanian yang lebih modern, seperti membuat sekehe manyi yang bisa digarap oleh anak muda dengan teknologi pertanian untuk pergerakan ekonomi di Bali,” papar Anggota Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI ini, seraya menjelaskan Bimtek pertanian pengolahan produk hortikutura seperti sayuran dan buah-buahan, kali ini menyasar petani dan pelaku usaha di Gianyar Badung, karena masih punya potensi yang baik, sehingga perlu digarap lebih maksimal. Meskipun potensinya masih luar biasa, namun masih ada kelemahannya di sisi pengolahan dan pemasarannya, sehingga politisi senior asal Desa Tua, Marga, Tabanan ini, kembali meminta kepada seluruh peserta agar mengikuti Bimtek dengan baik dan tekun. Apalagi saat ini semakin banyak anak muda milemial yang menekuni sektor hortikutura ini, sehingga harus terus digenjot dengan lebih baik lagi melalui bantuan akses dari APBN. “Bimtek ini untuk meningkat kapasitas petani dan pelaku usaha hortikultura yang aksesnya akan kita perjuangkan di pusat. Tapi jadi petani juga harus kompak, bersatu dan kuatkan kelembagaan petani. Karena, agar lebih banyak akses dan bantuan yang bisa didapat ke depannya akan butuh wakil rakyat di pusat yang khusus bisa menangani sektor pertanian,” tutup M-U. ama/ksm

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan


Back to top button