Bisa “Makente”, Parwisata Bali Diminta Dibuka Paling Telat Akhir Juni 2020

Denpasar, PancarPOS | Dampak pandemi virus Covid-19 atau Corona makin memperburuk ekonomi masyarakat. Tak terkecuali para pekerja pariwisata yang sudah terancam di PHK dan di rumahkan. Di sisi lain, tidak ada kejelasan apapun sampai kapan pandemi Covid-19 ini akan berakhir. Karena itu, Ketua FSP Pariwisata-SPSI Bali, Putu Satyawira Marhaendra mendesak akhir bulan Juni ini, pariwisata Bali sudah mulai dibuka. “Atau minimal ada kelonggaran dibukanya keran pariwisata secara bertahap, sehingga tamu bisa berkunjung ke Bali dan roda ekonomi bergerak,” ujarnya di Denpasar, Sabtu (13/6/2020).

Sebab menurutnya kehidupan pekerja pariwisata di Bali saat ini kondisinya sudah sekarat. Berbeda dengan pemilik atau pengusaha pariwisata yang masih bisa bertahan. Sehingga pada kenyataannya, pekerja pariwisata bisa terancam mati “makente” atau tak bisa cari makan. “Kalau sampai akhir Juni ini hal itu tak dilakukan, maka separo pekerja pariwisata akan mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Sebab mereka ini sudah tiga bulan tak bekerja sehingga mengalami penurunan pendapatan yang signifikan,” ujar Satyawira, seraya menjelaskan jika hingga bulan Juli tetap juga belum dibuka, maka yang paling mengalami masalah adalah pekerja pariwisata yang jumlahnya sekitar 1,2 juta di Bali belum lagi ditambah para PMI yang sudah dipulangkan dari luar negeri.
Bersambung…..