BPPD Badung Bersama Disparda Badung Promosi ke India
"Hadiri Travel Show Paling Bergengsi di Asia Selatan"

India, PancarPOS | BPPD Badung membuka lembaran baru di tahun 2020 yang dimulai dengan kunjungan ke India untuk melakukan promosi dan sales mission di Kota Mumbai dan Ahmedabad, yang dilanjutkan dengan menghadiri konferensi South Asia Travel and Tourism Exchange (SATTE) India 2020. Konferensi yang dilaksanakan setiap tahun ini merupakan pameran pariwisata paling bergengsi di India. SATTE India tahun ini merupakan edisi ke-27 dari acara tersebut, dan direncanakan akan dihadiri oleh sekitar 1,050 peserta pameran dan pakar perjalanan wisata dari 50 negara dan 104 kota di India. Acara ini diselenggarakan pada 8 hingga 10 Januari di kota Greater Noida yang terletak di dalam daerah ibukota nasional Delhi.

Segenap acara dilakukan di India Expo Mart, tepatnya di Hall 12 dari T3 Conference Hall yang juga merupakan lokasi penyelenggaraan SATTE tahun lalu. SATTE 2020 menyajikan serangkaian sesi presentasi dan workshop yang dipersembahkan oleh berbagai pembicara serta tokoh industri dan mencakup topik dari berbagai aspek pariwisata. BPPD Badung menghadiri acara ini di bawah registrasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Indonesia dengan meja nomor 50. Terdapat sekitar 50 industri dari seluruh Indonesia yang berpartisipasi dibawah “Wonderful Indonesia Pavilion”, dan para hadirin sangat antusias untuk mengunjungi stan Indonesia yang bertempat di aula #9 bersebelahan dengan Gujarat Tourism, Malaysia, serta destinasi lainnya.
Baca | Penjualan Tembus Rp460 Miliar, Crown Group Sasar Prospek Pasar Properti Tahun 2020 Makin Cerah
Hari pertama travex berjalan dengan sangat padat bagi seluruh partisipan, jadwal pertemuan buyer dengan seller sangat rapat dan travex ditutup pada pukul 6 sore. Berdasarkan penyampaian Nia Niscaya, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II bersama Dr. R. Sigit Witjaksono, Direktur Pemasaran Pariwisata untuk Asia Tenggara dan Tengah, Timur Tengah dan Afrika yang memaparkan bahwa pasar India merupakan pasar besar bagi Indonesia dan menargetkan satu juta wisatawan untuk tahun 2020 dan menetapkan enam ratus ribu wisatawan untuk Bali sendiri. “Untuk mencapai target tersebut maka dibutuhkan kerja keras bersama dengan seluruh stakeholder meliputi mitra perjalanan wisata di India dan di Indonesia, mitra maskapai penerbangan, mitra media, dan Kemenparekraf serta badan-badan setempat,” ujarnya, Selasa (14/1/2020).

Adapun tantangan terbesar yang dihadapi oleh industri saat ini adalah isu aksesibilitas, khususnya rute penerbangan yang mengarah langsung ke Bali. Nia menganjurkan Garuda Indonesia selaku maskapai nasional untuk mengembalikan rute penerbangan mereka ke Mumbai atau New Delhi untuk menggandakan angka dari jumlah yang dilaporkan pada tahun 2019. “Tidak ada alasan bagi Garuda Indonesia untuk tidak melayani pasar India mengingat India memiliki potensi besar dengan populasi 1.3 milyar penduduk dan enam ratus juta berada di segmen menengah keatas yang memiliki kemampuan untuk bepergian ke luar negeri,” sentilnya. Saat ini, para wisatawan yang berkunjung ke Bali pada umumnya datang dengan menggunakan maskapai penerbangan luar, seperti Thai Airways, Singapore Airlines, dan Middle East Airlines.
Baca | Sedot 400 Buyer, Kadin Bali Segera Gelar Bali Handicraft International Expo 2020
Nia mengekspresikan optimisme terkait peningkatan jumlah wisatawan India untuk tahun 2020. “Adapun tantangan lainnya yang berpotensi menghambat peningkatan yaitu kurangnya promosi ke seluruh kota-kota besar di India,” imbuhnya. Terkait hal tersebut, BPPD Badung dan Disparda Badung telah berinisiatif untuk melakukan sales mission ke Mumbai dan Ahmedabad yang telah diseleggarakan beberapa hari sebelum SATTE India ini diselenggarakan, dan diharapkan sales mission tersebut dapat meningkatkan kesadaran atau brand awareness tentang Bali kepada pasar India. tim/mas/ama
