Daerah

Cuaca Ekstrim, 30 Titik Terjadi Bencana di Bali


Denpasar, PancarPOS | Berdasarkan data yang dirangkum oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali serta BPBD kabupaten/kota se-Bali, cuaca ekstrem yang melanda Bali dari 2 hingga 8 Desember 2024 mengakibatkan sejumlah kejadian bencana yang signifikan. Kejadian-kejadian tersebut meliputi pohon tumbang, banjir, tanah longsor, kerusakan bangunan, jalan jebol, dan abrasi.

Kalaksa BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin, menjelaskan bahwa cuaca ekstrem ini telah menyebabkan banyak kerusakan infrastruktur dan mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat. “Dari data yang kami peroleh, pohon tumbang terjadi di 30 titik di berbagai kabupaten/kota, yang meliputi Kabupaten Badung, Bangli, Karangasem, Gianyar, Tabanan, dan Buleleng,” ujarnya. Selain itu, banjir terjadi di lima titik yang sebagian besar berada di Kabupaten Buleleng dan Karangasem.

Kejadian senderan jebol juga dilaporkan di tujuh titik, termasuk di Kabupaten Buleleng, Kota Denpasar, dan Kabupaten Karangasem. “Kami telah mengerahkan tim untuk segera menindaklanjuti dan memperbaiki kerusakan ini guna meminimalisir dampak lebih lanjut,” tambah I Made Rentin.

Tanah longsor merupakan salah satu bencana yang paling sering terjadi selama periode ini, dengan tujuh titik longsor terdeteksi. Kabupaten Buleleng dan Jembrana mencatat jumlah longsor tertinggi, diikuti oleh Kabupaten Bangli dan Gianyar. Di sisi lain, kejadian dahan pohon patah tercatat di dua titik di Kabupaten Karangasem dan Buleleng, sementara satu bangunan roboh dilaporkan di Kabupaten Buleleng.

Selain itu, cuaca ekstrem ini juga mengakibatkan atap rumah jebol di dua titik di Kabupaten Badung dan Jembrana. “Kerusakan jalan juga cukup serius, dengan satu titik jalan jebol di Kabupaten Bangli serta bak penampungan air jebol di Kabupaten Buleleng. Tidak hanya itu, abrasi pantai juga terjadi di satu titik di Kabupaten Klungkung,” jelas I Made Rentin.

Meski fenomena cuaca ekstrem terjadi cukup meluas, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka yang dilaporkan. Namun, kerugian materi diperkirakan mencapai sekitar Rp 9,4 miliar. Berdasarkan Peringatan Dini Cuaca dan Iklim Dasarian I Desember 2024 dari BBMKG Wilayah III Badung, Bali sudah memasuki musim hujan yang diprediksi akan berlangsung dengan intensitas tinggi.

Warga diimbau untuk tetap waspada terhadap curah hujan tinggi yang dapat menyebabkan banjir dan longsor. “Kami mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana ini. Dengan koordinasi yang baik antara masyarakat dan pemerintah, kita dapat mewujudkan Bali yang tangguh bencana,” tutup I Made Rentin. ama/ksm



MinungNews.ID

Saluran Google News PancarPOS.com

Baca Juga :



Back to top button