Perekonomian Bali Triwulan III Tumbuh 1,66 Persen

Denpasar, PancarPOS | Perekonomian Bali pada triwulan III tahun 2020 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) tercatat sebesar Rp55,37 triliun. Sementara dalam hitungan atas dasar harga konstan (ADHK) tahun 2010, PDRB Bali tercatat sebesar Rp36,44 triliun. “Jika diukur atas dasar harga berlaku (ADHB), total nilai tambah tersebut mengalami peningkatan Rp. 1,02 triliun dibandingkan capaian triwulan II-2020 (q-to-q), sedangkan jika dibandingkan dengan triwulan III-2019 (y-on-y) capaian tersebut mengalami penurunan Rp9,39 triliun,” ungkap Kadek Muriadi, selaku Kabid Neraca Wilayah dan Analisis Statistik di Denpasar, Kamis (5/11/2020).

Dengan capaian tersebut, ekonomi Bali triwulan III-2020 tercatat tumbuh sebesar 1,66 persen jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q). Capaian ini mencerminkan ekonomi Bali yang secara perlahan kembali berdenyut di tengah tekanan pandemi Covid-19. Sedangkan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (y-on-y), ekonomi Bali triwulan III-2020 tercatat tumbuh negatif sedalam -12,28 persen. “Selama triwulan III-2020, struktur ekonomi Bali dari sisi produksi masih didominasi oleh Lapangan Usaha Kategori I (Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum) dengan besaran nilai tambah Rp. 9,67 triliun atau 17,46 Persen dari total PDRB Bali,” beber Muriadi.
Dikatakan, kontributor terbesar kedua adalah Lapangan Usaha Kategori A (Pertanian, Kehutanan dan Perikanan) dengan sumbangan nilai tambah Rp8,54 triliun (15,43 persen), kemudian disusul oleh Kategori F (Konstruksi) yang nilai tambahnya tercatat sebesar Rp6,02 triliun (10,88 persen). Dari sisi pengeluaran, pada PDRB Provinsi Bali triwulan III-2020, menempatkan komponen “pengeluaran konsumsi rumah tangga” sebagai yang masih menjadi pengguna terbesar PDRB Bali, kali ini menunjukkan sedikit peningkatan. Atas dasar harga berlaku (ADHB) peningkatannya tercatat dari Rp29,60 triliun (triwulan II-2020) menjadi Rp29,93 triliun (triwulan III-2020).

“Sedangkan pengukuran ADHK (atas dasar harga konstan) 2010, peningkatannya dari Rp20,14 triliun menjadi Rp20,52 triliun (q-to-q),” tutupnya. ama/ksm
