Kurangi Penderitaan Masyarakat, ARW Bersama BI Kembali Guyur 1.206 Paket Sembako

Denpasar, PancarPOS | Untuk mengurangi penderitaan masyarakat di masa dampak pandemi Covid-19, Anggota DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya, SE., MM., yang akrab dipanggil ARW bersama Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali Trisno Nugroho didampingi Deputi Direktur KPwBI Provinsi Bali Donny H. Heatubun kembali mengguyur bantuan sebanyak 1.206 paket Sembako. Seluruh bantuan diserahkan secara simbolis kepada masing-masing perwakilan disaksikan Sekretaris DPC PDI Perjuangan Tabanan I Nyoman Arnawa di Jero Taman Sari Prenem Jl. Suradipa, Peguyangan, Denpasar Utara, Minggu (4/7/2021). Penyerahan paket Sembako ini, sebagai Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) penanganan Covid-19 yang difasilitasi dan diperjuangkan bersama ARW selaku Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan yang disalurkan bersama Dewan Pimpinan Nasional Peradah Indonesia dengan protokol kesehatan yang ketat.

Seperti diungkapkan, perwakilan Dewan Pimpinan Nasional Peradah Bali Gede Komang Angga Dianaputra mengakui selama ini BI bisa terus menjaga stabilitas ekonomi di masa pandemi. Salah satunya bantuan paket Sembako yang didistrubusikan terutama di Denpasar, Tabanan dan Karangasem untuk masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 yang terus dijembatani oleh ARW. “Semoga dengan bantuan Sembako ini bisa mengurangi beban kebutuhan pangan di masyarakat. Atas nama DPN Peradah Indonesia mengucapkan terimakasih kepada Bank Indonesia dan Pak Gung Rai Wirajaya yang selalu mendukung dan mensupport kegiatan kami,” bebernya, seraya menyebutkan bantuan paket Sembako diserahkan untuk DPN Peradah Indonesia (150 paket), Karang Taruna Komala Dharma Bhakti Denpasar (90 paket), Pengempon Pura Taman Keraban Langit Peguyangan (50 paket), Dusun Mekar Sari Desa Dauh Puri Kaja Denpasar (50 paket), Pura Dalem Penataran lan Khayangan Prajapati Kelod Denpasar (100 paket), Pura Pamerajan Agung Pasimpangan Griya Sakti Manuaba Tabanan (100 paket) dan Banjar Pagan Kaja Desa Sumerta Kauh Denpasar (95 paket), Pengempon Pura Pengerebungan Sidakarya Denpasar (150 paket), Dadia Pasek Gelgel Kelurahan Kesiman Denpasar (100 paket), Pura Batur Pande Tonja Denpasar (65 paket), serta STT Bhuana Dipa Selemadeg Timur Tabanan (50 paket). Selain itu, juga diserahkan paket Sembako kepada Komunitas Bali Adenium Dewata (100 paket), Banjar Buwit Desa Kaba Kaba Tabanan (75 paket), Dadia Telabah Pengawan Sibetan Karangasem (75 paket) dan Desa Adat Mongan Penebel Tabanan (200 paket).

Usai menyerahkan bantuan, Trisno Nugroho menegaskan kondisi masyarakat di masa pandemi Covid-19 yang berlangsung lama ini perlu kembali diberi semangat dan motivasi melalui Program Sosial Bank Indonesia penanggulangan Covid-19. Program Sosial Bank Indonesia merupakan perwujudan dari kepedulian Bank Indonesia terhadap situasi, kondisi dan kebutuhan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar Bank Indonesia. “Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan Bspak I Gusti Agung Rai Wirajaya selaku Anggota Komisi XI DPR RI pada setiap kegiatan kami,” ujarnya, seraya mengatakan pandemi Covid-19 telah membawa dampak mendalam bagi berbagai sendi kehidupan manusia. Sebagai upaya pencegahannya harus menerapkan pembatasan mobilitas pergerakan manusia baik berupa PSBB maupun PPKM. “Kami dari Bank Indonesia melihat dan memberikan apresiasi kepada seluruh masyarakat Bali yang telah sangat baik mematuhi himbauan protokol kesehatan termasuk pembatasan mobilitas sehingga dapat menekan penyebaran Covid 19 di Bali,” imbuhnya. Untuk menciptakan lingkungan masyarakat yang sehat dan aman, selain penerapan protokol kesehatan, kita juga harus membekali masyarakat dengan kemampuan imun (kekebalan terhadap virus) bagi seluruh masyarakat yang salah satunya dilakukan melalui program vaksinasi. “Kita bersyukur karena implementasi vaksinasi di provinsi Bali telah berjalan lebih baik dari perkiraan. Beberapa lokasi khususnya di lokasi Sanur, Ubud dan Nusa Dua, penerapan program vaksinasi telah mencapai 100 persen,” jelasnya.

Di sisi lain, sudah setahun lebih melakukan upaya pencegahan Covid-19 melalui pembatasan sosial. Pembatasan perlintasan manusia dari dan ke Bali berdampak signifikan terhadap perkembangan sektor pariwisata. Kondisi ini menyebabkan perekonomian mengalami kontraksi yang cukup mendalam sehingga berdampak pada kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Dampak yang ditimbulkan oleh Covid-19 sangat dirasakan oleh seluruh masyarakat. Keterbatasan perkembangan sektor pariwisata telah berdampak mendalam bagi banyak masyarakat yang selama ini menggantungkan hidupnya pada sektor tersebut. Dengan menurunnya pendapatan, masyarakat secara umum mengalami penurunan kesejahteraan. Untuk masyarakat golongan menengah ke bawah penurunan pendapatan, bahkan menyebabkan mereka mengalami kesulitan pemenuhan kebutuhan dasar, terutama pangan. “Menyikapi fenomena tersebut, Bank Indonesia melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupaya berperan aktif dalam penanggulangan pandemi Covid-19. Pada kesempatan ini, kita bersama-sama menyaksikan penyerahan 1.206 paket sembako penanggulangan Covid-19 kepada DPN Peradah. Bantuan ini nantinya akan disalurkan kepada warga yang terdampak Covid-19. Kemarin juga diserahkan bantuan 1.280 paket Sembako kepada Jaringan Relawan Tatanan Era Baru (Gianyar, Klungkung, Bangli dn Karangasem, red),” bebernya.

Sementara itu, ARW mengakui bantuan paket Sembako ini sebagai Doorprize kepada masyarakat, karena bertepatan dengan perayaan HUT ke-68 Bank Indonesia bersama jaringannya sudah terbukti membantu masyarakat di Bali untuk menghadapi dampak Covid-19. “Secara pribadi saya sangat berbahagia bisa ikut membantu Sembako yang permintaannya terus mengalir. Makanya saya minta izin ke pusat agar terus bisa dibagi ke seluruh Bali. Untuk itu kita ucapkan terimakasih atas perhatian BI, karena selain menjaga inflasi juga sebagai bank sentral sangat banyak membantu ekonomi masyarakat. Salah satunya dalam bentuk Sembako ini,” beber Anggota DPR RI terpilih empat periode tersebut. Belum lagi tugas BI yang lain, seperti QRIS yang kini wajib digunakan untuk bertransaksi non tunai di masa pandemi. Selain itu, makin dalamnya kontraksi perekonomian di Bali, menurutnya karena Bali sudah kehilangan dana uang asing yang beredar rata-rata sekitar Rp140 triliun. “Sekarang mendadak langsung nunceb. Jadi dampaknya sangat luar biasa selama pandemi ini. Tapi kita bersyukur ada relaksasi dan suku bunga juga diturunkan oleh Bank Indonesia untuk pergerakan ekonomi kita,” tutup ARW. ama/ksm
