Hati-hati Konvoi Kelulusan Siswa, Hari Bahagia Jangan Berubah Jadi duka
Badung, PancarPOS | Tragedi saat konvoi kelulusan siswa sekolah perlu.mendapat perhatian serius. Insiden kecelakaan lalu lintas sering membuat siswa sering terjadi usai pengumuman kelulusan siswa. Seperti diungkapkan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bali, I Wayan Disel Astawa banyak insiden sebelumnya harus menjadi pelajaran bagi seluruh stakeholder pendidikan Bali, khususnya para siswa dan pihak sekolah.
“Saya berharap semua kepala sekolah, guru, dan siswa, khususnya di seluruh Bali melakukan antisipasi nyata agar peluang insiden serupa tidak terjadi. Kepada Direktorat Lalu Lintas Polda Bali dan jajaran saya pribadi yakin tentu sudah memiliki langkah-langkah antisipatif. Mari kita sama-sama menjaga ketertiban lalu lintas. Euforia kelulusan yang membahagiakan mari kita jaga bersama agar tidak berubah menjadi duka,” pesan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya (DPC Gerindra) Kabupaten Badung, saat ditemui di Ungasan, Kuta Selatan, Badung, Kamis, 4 Mei 2023.
Disel tak menutup mata terkait euforia berlebihan yang kerap terjadi saat momentum kelulusan siswa SMA/SMK/MA sederajat. Oleh sebab itu ungkap Disel stakeholder di dunia pendidikan harus benar-benar memelototi konvoi siswa yang kemungkinan kembali terjadi pasca pengumuman kelulusan. “Jangan kebut-kebutan. Para orang tua kalian tentu ingin ikut bahagia melihat anaknya lulus lalu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sayangi nyawa adik-adik semua. Siswa konvoi kelulusan susah dihindari, namun ingat hati-hati karena tidak ada yang jualan nyawa. Jangan sampai nyawa adik-adik sia-sia di jalan,” pesan Disel Astawa.
“Siswa bahagia, orang tua bahagia, biar tidak terjadi kelam di saat-saat bahagia ini. Kalau kita bisa cegah sedini mungkin, mari cegah dan semua bergantung adik-adik semua,” sambungnya. Meski tidak melarang siswa merayakan kelulusan dari masa putih abu, Diesel berpesan jika ada alternatif agenda kegiatan selain konvoi tentu akan sangat keren. Contohnya berkunjung ke panti asuhan, berbagi nasi bungkus kepada tukang sapu jalanan, atau tur ke suatu tempat secara bersama-sama, dan sejenisnya.
“Kita tidak tidak bisa mengekang para siswa karena mereka kini sudah berstatus dewasa, akan tetapi harus diingat betul bahwa segala hal yang dilakukan arus lebih mengutamakan keselamatan jika itu dilaksanakan di tempat umum, khususnya jalan raya. Melepas masa putih abu harusnya dengan pengendalian diri yang kuat. Jangan sampai lepas kontrol yang berdampak bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. Kalau corat-coret baju saya pikir itu wajar. Barangkali akan dijadikan kenang-kenangan untuk digantung di lemari pribadi. Namun tentu tidak elok jika mengandung muatan pornografi. Jangan sampai itu terjadi,” katanya.
“Untuk pihak sekolah kalau pengumuman sekolah bisa dilakukan secara online sebagaimana yang dilakukan SMA Negeri 1 Kuta Utara tentu patut ditiru untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan bersama,” imbuhnya. sur/ama/ksm