Daerah

Cek Kondisi Keluarga Menderita di Sesetan, Ngurah Aryawan Turun Bantu Warga Gangguan Jiwa.dan Hadapi Krisis Kesehatan


Denpasar, PancarPOS | Sungguh sebuah potret memilukan dari derita hidup yang tak terbayangkan. Di sebuah rumah kumuh yang terletak di Banjar Kaja, Kelurahan Sesetan, Kota Denpasar, https://maps.app.goo.gl/JcK3mew1yQHE8C266 sebuah keluarga hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Keluarga tersebut terdiri dari Ester Kabanga, seorang ibu yang telah lama lumpuh dan kini harus menggunakan kursi roda, serta dua orang anaknya yang menderita penyakit berat. Oktavina, anak perempuan berusia 42 tahun, kini terganggu jiwa dan sering kali berperilaku tak terkendali. Melki, anak laki-laki berusia 32 tahun, mengidap obesitas parah hingga membuatnya lumpuh dan tak bisa berjalan sama sekali selama tujuh bulan terakhir.

Kondisi rumah mereka pun tak kalah menyedihkan. Dinding yang reyot, bau busuk menyengat dari tumpukan sampah yang tak terurus, dan ketiadaan fasilitas dasar menjadi gambaran nyata kehidupan mereka yang telah terpuruk. Keluarga ini, meski harus berjuang keras melawan berbagai penyakit yang menghimpit, tetap terjebak dalam kemiskinan yang mengisolasi mereka dari dunia luar. Bahkan, untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan yang layak, mereka terpaksa menahan rasa sakit dan harapan yang semakin sirna.

Ketut Ngurah Aryawan, anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Denpasar, tak tinggal diam setelah mendengar kisah tragis keluarga yang terlantar di Sesetan. (foto: ama)

Namun, di tengah kesulitan yang begitu berat, datanglah sebuah kabar yang memberi secercah harapan. Ketut Ngurah Aryawan, anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Denpasar, tak tinggal diam. Mendengar kisah tragis keluarga yang juga seorang pensiunan ASN, Ngurah Aryawan merasa terpanggil untuk langsung turun tangan. Ia merasa tidak bisa membiarkan warganya hidup dalam derita yang terabaikan. Sebagai wakil rakyat, ia merasa berkewajiban untuk merespons cepat dan memastikan bantuan nyata segera datang.

“Saya ditugaskan dan diperintah langsung oleh pimpinan. Apa yang saya lihat di sana benar-benar membuat hati saya tercabik-cabik. Ini bukan hanya masalah kesehatan, ini adalah masalah kemanusiaan. Keluarga ini telah terlalu lama dibiarkan dalam penderitaan yang tak terperikan. Saya tak bisa hanya berdiam diri, saya harus bergerak,” ujar Ngurah Aryawan yang juga Ketua Karang Taruna Kota Denpasar dengan nada tegas, saat ditemui usai kunjungannya ke rumah keluarga tersebut.

Di balik penderitaan itu, keluarga ini sangat membutuhkan uluran tangan. Ester Kabanga, ibu dari dua anak yang menderita ini, mengungkapkan rasa pilunya selama ini. “Kami sudah mencoba segala cara, tapi apa daya, kami tak punya apa-apa. Semuanya sangat sulit, tak ada yang bisa membantu kami. Kami hanya berharap ada perhatian dari pemerintah,” ujar Ester dengan suara bergetar, mengenang hari-hari penuh kesulitan yang mereka alami.

Ketut Ngurah Aryawan, anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Denpasar, tak tinggal mengunjungi warga yang menderita gangguan jiwa dan terlantar di Sesetan. (foto: ama)

Oktavina, anak perempuan yang menderita gangguan jiwa, telah lama hidup dalam ketidakberdayaan. Sementara itu, Melki, sang anak lelaki yang kini lumpuh akibat obesitas, hanya bisa terbaring lemah dan tak mampu berbuat banyak. Kondisi rumah yang kotor, bau yang menyengat, dan keterbatasan akses kesehatan semakin memperburuk keadaan mereka. Sebuah kenyataan pahit yang tak pernah ingin mereka alami, namun terpaksa mereka jalani karena keterbatasan ekonomi yang mencekik leher.

Ketut Ngurah Aryawan tidak hanya memberikan bantuan secara simbolis. Ia merasa sangat perlu untuk memastikan bahwa keluarga ini mendapatkan perawatan medis yang mereka butuhkan, terutama dalam hal penanganan mental Oktavina yang terganggu. Aryawan mengungkapkan bahwa kondisi keluarga ini sangat membutuhkan perhatian serius dari pemerintah, baik dalam aspek kesehatan fisik maupun mental.

“Saya datang untuk memastikan bahwa masalah ini bukan sekadar dibicarakan, tapi segera ditangani dengan serius. Kondisi keluarga ini sudah sangat memprihatinkan, dan saya akan terus mengawal mereka sampai mendapatkan bantuan yang layak. Pemerintah harus lebih responsif terhadap warga yang terabaikan seperti ini,” tegas Aryawan, yang terlihat sangat emosional saat mengunjungi rumah keluarga tersebut.

Ketut Ngurah Aryawan, anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Denpasar, tak tinggal diam setelah mendengar kisah tragis keluarga yang terlantar di Sesetan. (foto: ama)

Pihak Kelurahan Sesetan, melalui Kasi Kesra Kelurahan Sesetan, Ni Nyoman Weti, juga memberikan respons terhadap kondisi keluarga ini. Weti, yang sempat mendengar laporan bahwa Oktavina dipasung, mengonfirmasi bahwa kondisi sebenarnya jauh lebih buruk dari yang dibayangkan. Ia mengungkapkan bahwa BPJS keluarga ini masih aktif dan siap untuk dikoordinasikan dengan dinas kesehatan dan rumah sakit jiwa. “Kami sangat terkejut dengan kondisi ini. Keluarga ini memang membutuhkan perhatian yang lebih besar. Kami akan segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mencari solusi terbaik bagi mereka,” kata Weti, dengan wajah penuh keprihatinan.

Sementara itu, Ketua DPC Partai Gerindra Denpasar yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, Ida Bagus Yoga Adi Putra alias Gus Yoga, mengungkapkan rasa prihatin yang mendalam atas kondisi yang dialami oleh keluarga ini. “Ini adalah contoh nyata bagaimana banyak warga yang terabaikan dan terisolasi dalam kesulitan. Sebagai wakil rakyat, kami merasa bertanggung jawab untuk turun tangan dan memberikan perhatian serius. Kami akan mendorong pemerintah untuk segera memberikan bantuan yang mereka butuhkan,” ujar Gus Yoga, yang juga menggarisbawahi pentingnya kesadaran kolektif untuk mengatasi masalah sosial seperti ini.

Di sisi lain, Kepala Lingkungan Banjar Kaja, Putu Rai Antara, memberikan apresiasi kepada politisi yang telah turun langsung memberi perhatian kepada warganya. Ia menegaskan bahwa pihaknya siap memfasilitasi segala upaya untuk menyelesaikan masalah keluarga ini, meskipun keputusan akhirnya tetap berada di tangan keluarga. “Kami akan terus mendampingi keluarga ini dan siap untuk membantu dalam proses ke depan. Kami berharap ada solusi yang terbaik, baik itu perawatan medis atau bantuan lainnya,” ungkap Putu Rai Antara dengan penuh tekad.

Rumah kumuh yang terletak di Banjar Kaja, Kelurahan Sesetan, Kota Denpasar. (foto: ama)

Keluarga Ester Kabanga, Oktavina, dan Melki kini berharap agar ada perubahan nyata dalam kehidupan mereka yang penuh penderitaan. Mereka hanya bisa pasrah dan berharap agar uluran tangan dari pemerintah serta masyarakat dapat membuka jalan bagi kehidupan yang lebih baik. Dalam suasana hati yang penuh kekhawatiran, mereka berharap bisa mendapatkan perhatian yang pantas dari negara yang seharusnya hadir untuk melindungi warganya.

“Kondisi keluarga ini adalah sebuah cermin dari ketidakadilan sosial yang masih terjadi di tengah masyarakat kita. Sebuah kenyataan yang sangat pahit untuk diterima, namun tak bisa diabaikan begitu saja. Sudah saatnya bagi kita semua untuk melihat dan memberikan perhatian pada mereka yang terpinggirkan, agar mereka tidak terus hidup dalam bayang-bayang penderitaan yang tak kunjung usai. Pemerintah, aparat terkait, dan masyarakat harus bergerak bersama, karena hanya dengan kepedulian bersama kita bisa mengubah nasib mereka,” pungkas Ngurah Aryawan. ama/ksm



MinungNews.ID

Saluran Google News PancarPOS.com

Baca Juga :



Back to top button