Peringati Harlak ke-35 PS-NU Pagar Nusa, Made Urip Ingatkan Perjuangan Bersama Kaum Nasionalis

Tabanan, PancarPOS | Ketua DPP PDI Perjuangan, Drs. I Made Urip, M.Si., menjadi tokoh nasionalis istimewa yang diundang khusus saat menyambut dan memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-35 Perguruan Pencak Silat Nahdatul Ulama (PS-NU) Pagar Nusa Wilayah Provinsi Bali dengan Prokes yang sangat ketat di Taman Tanah Pegat, Desa Gubug, Tabanan, Minggu (31/1/2021). Pada kesempatan tersebut, hadir perwakilan dari 7 Pimpinan Cabang (PC) PSNU Pagar Nusa se-Bali dan beberapa tokoh masyarakat Tabanan lainnya, di antaranya I Made Supartha, SH., MBi., MA., yang juga Anggota DPRD Provinsi Bali, beserta Ni Made Rahayuni yang juga Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Camat Tabanan dan Pembina PS-NU Pagar Nusa Tabanan, Putu Yuni Widyadnyani, SS yang kini menjabat sebagai Anggota DPRD Tabanan.

Ust. Asy’ari Muslih, SH., sebagai Ketua Wilayah PS-NU Pagar Nusa Provinsi Bali dan Ketua Wilayah PS-NU Kabupaten Tabanan, Kusmono mengakui bertepatan Harlak ke-95 Nahdlatul Ulama (NU) pada Ahad, 31 Januari 2021, sengaja mengundang Made Urip yang juga Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, bersama jajaran Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Bali dan Tabanan daerah pemilihan (Dapil) di Tabanan untuk menghadiri peringatan Harlak ke-35 PSBU Pagar Nusa bersama para peserta utusan dan beberapa Dewan Pendekar serta Kiai dari Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PB-NU). “Kami sangat mengapresiai kehadiran Bapak Made Urip, karena meskipun di tengah pandami seperti ini, kami bersyukur bisa hadir karena acara sebelumnya tidak pernah mengundang, seperti beliau ini,” katanya seraya ingin melakukan pendekatan dengan tokoh-tokoh penting tersebut, agar ke depan bisa terus bersinergi dan bekerja sama secara bersinambungan dengan pemerintah.
“Kami kan sebagai pelestari tradisi dan budaya. Jadi dengan kehadiran Pak Made Urip ini, bisa lebih bersemangat melestarikan budaya lokal, khususnya bela diri Pencak Silat NU Pagar Nusa di Bali,” imbuhnya, seraya ditambahkan, Putu Nuning sapaan akrab Pembina PS-NU Pagar Nusa Tabanan ini, mengakui sesuai pesan dan arahan Made Urip, Harlak PS-NU Pagar Nusa tahun ini, akan menjadi pondasi untuk lebih mempererat silahturahmi, sekaligus sebagai pondasi mempererat kebersamaan sesuai makna Bhinneka Tunggal Ika. “Tadi Pak Made Urip menegaskan harus tetap menjaga bersilahturahmi dan toleransi yang baik, seperti saat hajatan umat Hindu di Bali, ada Pagar Nusa yang ikut jaga, ada Banser dan Ansor yang ikut jaga oleh NU Nusantara kan. Sebaliknya juga hajatan seperti Pagar Nusa ini, para Pecalang di Tabanan yang berjaga di depan. Inilah salah satu toleransi yang harus terus dijaga di Bali,” paparnya.

Di sisi lain, Made Urip mengatakan PDI Perjuangan dan NU sama-sama mempunyai komitmen yang sama untuk mengamankan dan memperkuat 4 Pilar Kebangsaan dengan tetap teguh menjaga Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Apalagi NU memiliki nilai historis tersendiri bagi PDI Perjuangan. Sebab, sejak dulu perjuangan Bung Karno tak lepas dari dukungan para Kiai NU. Politisi senior yang akrab disapa MU itu, menyebut keharmonisan Bung Karno dan Kiai NU bisa dilihat dari rejam jejak sejarah, khususnya saat Bung Karno menyampaikan pidato Pancasila 1 Juni 1945. “Tokoh-tokoh NU yang merupakan para Kiai berjasa besar dalam kemerdekaan dan berjuang bersama sama dengan kaum nasionalis. Komitmen kebangsaan antara NU dengan PDI Perjuangan ini, sama-sama komit dengan kehidupan berbangsa dan negara yang sama-sama nasionalis religius,” ungkap Wakil Rakyat Sejuta Traktor yang terpilih lima periode sebagai Anggota Komisi IV DPR RI.
Fakta itu, lanjut Anggota Badan Kerjasama Antar Perlemen (BKSAP) DPR RI itu, berlangsung secara konsisten dengan dukungan penuh NU terhadap Bung Karno dan ideologi Pancasila. Ini membuktikan NU menjadi penjaga terdepan ideologi Pancasila. Momen tersebut kemudian disempurnakan saat penetapan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahirnya Pancasila, yang diusulkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. “Penetapan 1 Juni 1945 sebagai hari lahirnya Pancasila membuktikan betapa NU dan PDI Perjuangan berada dalam satu nafas perjuangan,” ungkap Made Urip yang kini dipercaya tiga periode sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Pertanian, Ketahanan Pangan, Kehutanan dan Lingkungan Hidup itu, seraya ke depan, meyakini kebersamaan PDI Perjuangan dan NU akan semakin memperkokoh semangat kebangsaan. “Kolaborasi PDI Perjuangan dan NU telah menjadikan negeri ini semakin solid dan kokoh, sehingga menjadi negara yang berdaulat,” tegasnya.

Di masa kini dikatakan, NU juga yang menjadi salah satu yang terdepan dalam meneguhkan 4 Pilar Kebangsaan, meskipun ada kelompok radikalisme yang ingin mengganggu NKRI belakangan ini. “Di Tabanan sendiri, kebhinnekaan sudah kita jaga dengan baik. Ketika ada umat Hindu yang memiliki hajat, saudara-saudara Ansor dan Banser turut membantu mengamankan. Begitu juga ketika umat Muslim yang punya hajat, dijaga oleh Pecalang,” tutupnya. ama/ksm
