Olahraga dan Pendidikan

Mahasiswa Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Udayana Paparkan Dampak Revolusi Digital pada Konferensi Internasional ICONEDS 2025


Yogyakarta, PancarPOS | Mahasiswa Pascasarjana Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, I Wayan Surnantaka, tampil sebagai salah satu pembicara dalam 2nd International Conference on Economics and Development Studies (ICONEDS) 2025 yang diselenggarakan oleh Master of Economics Program Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Konferensi internasional ini mengusung tema “Strengthening Economic Resilience, Navigating Uncertainty for Sustainability Development in 2025” dan dilaksanakan secara virtual pada Sabtu, 28 Juni 2025, melalui Zoom Conference.

ICONEDS 2025 merupakan ajang akademik internasional yang mempertemukan para pakar, peneliti, akademisi, praktisi, dan pembuat kebijakan dari berbagai negara. Rangkaian acara diisi dengan plenary session bersama para pembicara kunci kelas dunia, seperti Prof. Kabir Hasan dari University of New Orleans, Amerika Serikat; Prof. Imamudin Yuliadi dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta; Dr. Xiao Lixian dari Guangdong University of Foreign Studies, China; Prof. Evan Lau Poh Hock dari Universiti Malaysia Sarawak; dan Prof. Mohammed Abdel Haq dari University of Bolton, Inggris.

1th#ik-006.16/02/2025

I Wayan Surnantaka hadir sebagai salah satu presenter di Parallel Session Room 5 yang mengangkat tema Creative Economy, SMEs, and Entrepreneurship. Dalam paparannya yang berjudul “The Impact of the Digital Revolution on Strategic Management Thinking: An SLR Study”, Surnantaka membahas bagaimana revolusi digital telah membawa transformasi mendasar dalam teori dan praktik manajemen strategis di era disrupsi industri 4.0.

Penelitian ini menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR) dengan kerangka kerja PRISMA. Dari penelusuran awal lebih dari 1.500 artikel akademik internasional yang dipublikasikan antara tahun 2005 hingga 2025, dilakukan proses seleksi ketat dengan tahap screening, eligibility, hingga akhirnya terpilih 42 studi dengan representasi 31 artikel unik. Literatur yang dianalisis mencakup berbagai sektor industri di negara maju dan berkembang, termasuk sektor manufaktur, UMKM, teknologi, dan jasa.

Dalam presentasinya, Surnantaka menyoroti bahwa digitalisasi memaksa perusahaan beralih dari pola pikir strategi tradisional yang hanya menitikberatkan pada keunggulan posisi pasar atau kepemilikan sumber daya internal. Hasil review menunjukkan pergeseran ke arah model manajemen strategis yang mengutamakan inovasi berkelanjutan, pengambilan keputusan berbasis data real-time, adopsi teknologi mutakhir seperti Artificial Intelligence (AI), Big Data, Internet of Things (IoT), dan Cloud Computing, serta kolaborasi lintas industri melalui ekosistem digital.

1th#ik-030.1/8/2024

Transformasi ini tampak dalam berbagai aspek strategis yang terpetakan secara detail dalam tabel analisis. Misalnya, keunggulan kompetitif yang dulunya bertumpu pada efisiensi biaya kini bergeser ke arah inovasi dan kelincahan organisasi (organizational agility). Model bisnis linear berbasis rantai pasok konvensional kini banyak beralih ke platform digital dan ekosistem terbuka. Strategi pemasaran juga berevolusi dari mass marketing ke hyper-personalized marketing yang didorong teknologi AI dan pembelajaran mesin.

Struktur organisasi pun mengalami perubahan mendasar dari hierarki birokratis menjadi struktur yang lebih datar dan kolaboratif lintas fungsi. Fungsi SDM tidak lagi hanya sebagai pengontrol kepatuhan, tetapi dituntut membangun budaya kerja digital, memperkuat pembelajaran berkelanjutan, serta mengelola talenta digital. Dalam aspek pengambilan keputusan, pendekatan intuisi semakin dilengkapi dengan predictive analytics berbasis big data, yang memungkinkan organisasi merespons ketidakpastian pasar dengan lebih adaptif.

Dalam sesi tanya jawab, Surnantaka menjelaskan bahwa meskipun literatur yang dianalisis berasal dari konteks negara berbeda, pola tren dampak revolusi digital relatif seragam: mayoritas organisasi di seluruh dunia menghadapi tekanan untuk mengintegrasikan teknologi digital ke dalam kerangka strategi bisnis mereka. Namun, ia juga menekankan masih ada tantangan seperti kesenjangan kompetensi digital SDM, keterbatasan pendanaan di kalangan UMKM, risiko etika dan privasi data, hingga perlunya integrasi antara transformasi digital dengan tujuan keberlanjutan jangka panjang.

1bl#bn-026.12/5/2024

Surnantaka menyampaikan harapannya agar hasil penelitiannya dapat memberikan kontribusi praktis bagi para pelaku usaha, akademisi, dan pembuat kebijakan di Indonesia dalam merumuskan strategi bisnis yang relevan, inovatif, dan berkelanjutan di era transformasi digital.

Konferensi internasional ICONEDS 2025 yang berlangsung dari pukul 08.00 – 16.00 WIB ini, diakhiri dengan sesi diskusi paralel, apresiasi untuk presenter terbaik, dan penutupan oleh ketua konferensi. Kegiatan ini diharapkan mampu mendorong kolaborasi lintas disiplin, pertukaran gagasan riset, dan implementasi kebijakan yang memperkuat ketahanan ekonomi di tengah ketidakpastian global. ama/ksm



MinungNews.ID

Saluran Google News PancarPOS.com

Baca Juga :



Back to top button