Politik dan Sosial Budaya

MU Bawa Oleh-oleh Bantuan Bibit Sapi, Bang Pesona dan KBR

"Beri Semangat dan Motivasi Baru Petani dan Krama Subak di Karangasem"


Karangasem, PancarPOS | Masa Pandemi Covid-19 tak membuat para petani dan krama subak di Bali berputus asa dan tanpa semangat. Hal tersebut sangat nampak saat Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Drs. I Made Urip, M.Si., menggelar simakrama atau tatap muka dengan para petani tanaman pangan hortikultura dan perkebunan di Desa Selumbung, Kecamatan Manggis, Karangasem, Sabtu (21/11/2020). Kehadiran Ketua DPP PDI Perjuangan tiga periode yang membidangi pertanian dan lingkungan hidup itu, disambut hangat oleh para kelian subak dan kelompok tani se-Kecamatan Manggis, bersama Anggota DPRD Karangasem dari Fraksi PDI Perjuangan I Wayan Sunarta, beserta sejumlah tokoh masyarakat setempat. Pada kesempatan itu, MU sapaan akrab Made Urip yang biasa dikenal sebagai wakil rakyat sejuta traktor tersebut, juga datang tanpa tangan kosong.

Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Drs. I Made Urip, M.Si., menggelar simakrama atau tatap muka dengan para petani tanaman pangan hortikultura dan perkebunan di Desa Selumbung, Kecamatan Manggis.

Anggota Badan Kerjasama Antar Perlemen (BKSAP) DPR RI itu, menyerahkan secara simbolis bantuan aspirasi pertanian di Kabupaten Karangasem, berupa 12 ekor bibit Sapi Bali betina produktif atau Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB) yang diserahkan untuk satu kelompok tani ternak. Selain itu, juga digelontorkan bantuan Bang Pesona untuk dua kelompok senilai Rp100 juta serta bantuan KBR (Kebun Bibit Rakyat) untuk tiga kelompok tani senilai total Rp150 juta. Salah satu penerima bantuan, I Wayan Puja, selaku Pekaseh Subak Bakung mengakui pertanian sebagai penyelamat di masa pandemi Covid-19, apalagi Made Urip telah menurunkan bantuan yang memberikan semangat dan motivasi baru bagi petani dan krama subak di Karangasem. “Banyak harapan kami sebagai petani kepada Pak Urip, agar lahan pertanian tidak beralih fungsi. Karena itu, kami sangat berterimakasih kepada Pak Urip yang telah peduli memperhatikan petani. Kami juga sangat salut dengan Pak Urip mau datang langsung menemui petani di Karangasem,” tandasnya.

1bl#bn-14/11/2020

Di sisi lain, sebagai Ketua PAC PDIP Manggis, Wayan Sunarta juga mengucapkan terimakasih atas kehadiran Made Urip di Kecamatan Manggis. Apalagi Made Urip sengaja datang untuk menjawab keluhan petani dan krama subak. “Kami selaku kader partai sangat bersyukur telah banyak disupport, khususnya bantuan aspirasi di sektor pertanian yang telah terbukti bisa dibantu dan diperjuangkan oleh Pak Made Urip,” katanya sembari mengkui sebagian masyarakat Karangasem khususnya di Kecamatan Manggis masih enggan bertani dan mengeluhkan hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. “Melalui pertemuan dengan Pak Urip ini, bisa memberikan solusi dan motivasi sesuai aspirasi yang diharapkan, agar bisa dilanjutkan oleh Pak Made Urip,” tutupnya. Sementara itu, Made Urip mengaku sangat bersyukur bisa diberikan waktu dan kesempatan untuk bertatap muka dengan petani dan krama subak abian maupun subak basah di Kecamatan Manggis.

1bl#bn-5/11/2020

Sebagai Angggota DPR RI yang sudah terpilih lima periode, mengaku sudah banyak menerima usulan dan aspirasi bantuan serta program pertanian, seperti bantuan bibit sapi produktif, maupun program bantuan penguatan kelompok lainnya. Karena itu, melalui pertemuan tatap muka ini menjadi makna yang sangat dalam, karena Karangasem sebagai daerah pertanian juga membutuhkan bantuan dan program yang akan diperjuangkan di tingkat pusat. “Banyak program yang bisa dibantu, baik subak abian maupun subak basah, dari peternakan, perkebunan, Alsintan, maupun infrastuktur pertanian, seperti jalan usaha tani dan jalan produksi. Termasuk bantuan KBR untuk menghijaukan kembali lahan dan hutan kita. Karena di masa pandemi masyarakat harus kembali ke alam, sehingga harus terus dijaga keasrian dan kelestarian sesuai dengan ajaran Tri Hita Karana. Artinya kita juga harus terus menjaga hubungan antara manusia dengan alam,” beber politisi asal Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan ini.

1bl#bn-3/11/2020

Selain itu dikatakan, dampak pandemi Covid-19 sudah sangat luar biasa, karena Bali selama ini lebih cenderung bergantung di sektor pariwisata hingga pertumbuhan ekonomi sampai minus 12 persen. Akibatnya perekonomian Bali mengalami gonjangan dan pelemahan. “Coba saja ke Kuta, sepi sekali. Seperti Bali tempo dulu. Bahkan negara maju saja juga kena dampaknya, karena tidak ada negara yang kebal Covid-19. Karena itu semuannya lari dan menekuni sektor pertanian yang ternyata kembali terbukti menjadi dewa penyelamat ekonomi di Bali,” kata Anggota DPR RI yang terpilih dengan 250.187 suara terbesar di Bali dan ranking ketujuh di tingkat nasional itu. Di samping itu, sektor pertanian sudah menjadi peradaban dan budaya di Bali, sehingga wajib terus dilestarikan dengan mempertahankan ketahanan pangan yang dimulai dari rumah tangga. “Coba bayangkan masyarakat di kota, akan sangat sulit hidup bertahan. Apalagi punya hutang dan cicilan, tapi tidak bisa bekerja. Akan berbeda nasibnya dengan masyarakat di desa yang hidup dari bertani, karena lebih mampu bertahap hidup,” papar Made Urip yang mengungkapkan saat baru menjabat, anggaran sektor pertanian di APBN hanya sekitar Rp3 triluun.

1bl#bn-4/11/2020

Namun berbeda dengan saat ini anggarannya sudah melebihi Rp70 triliun, dan belum lagi ditambah dari anggaran lain, seperti bantuan subsidi pupuk subsidi saja sekitar Rp27 triliun. “Ini yang selama ini kita perjuangkan untuk para petani kita. Nah, sekarang pemerintah melakukan penyebaran pupuk dengan Kartu Tani. Jadi setiap petani ke depan harus punya Kartu Tani untuk mendapatkan subsidi pupuk. Bahkan bisa juga dipakai untuk mendapatkan kredit bank. Datanya sudah ada di kartu itu,” jelas Made Urip yang berharap bisa terus membantu petani, sekaligus meminta seluruh bantuan agar digunakan dengan baik. “Karena kita ingin membantu petani dan krama subak di seluruh Bali. Apalagi para petani tidak bisa hanya mengandalkan anggaran daerah saja, seperti APBD Karangasem yang sangat kecil, sehingga tidak semuanya bisa tersentuh. Untuk itu, kita harus mencari anggaran ke pusat untuk mendapat bantuan dari APBN,” pungkasnya. ama/ksm



MinungNews.ID

Saluran Google News PancarPOS.com

Baca Juga :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *



Back to top button