Pariwisata dan Hiburan
Trending

Tak Dapat Perhatian, Asita Bali Belum Tersentuh Dana Hibah Pariwisata


Denpasar, PancarPOS | Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) Bali mendesak agar para pelaku travel agent yang tergabung di Asita agar mendapatkan perhatian dari pemerintah. Selama pandemi, Biro Perjalanan Wisata (BPW) juga tidak beroperasional dan tanpa pemasukan karena pemerintah menutup kedatangan wisatawan asing ke Bali untuk memutus penyebaran Covid-19. Kondisi ini berpengaruh terhadap biaya operasional dan tenaga kerja BPW. Di sisi lain, pemulihan ekonomi Bali di sektor pariwisata pasca pandemi Covid-19 terus digencarkan. Bahkan, pemerintah pusat telah menggelontorkan dana hibah untuk membantu pelaku pariwisata Bali di bidang perhotelan dan restoran, sehingga dapat bangkit dengan menyiapkan protokol kesehatan di ruang lingkup usaha guna meningkatkan kepercayaan wisatawan domestik. Namun di sisi lain, pelaku travel agent di Bali terasa dianaktirikan dan tidak mendapat perhatian, padahal juga sangat terdampak krisis pandami Covid-19.

1bl#ik-26/11/2020

“Dana hibah yang mampu membantu biaya operasional hotel dan restoran selama pandemi ini juga dibutuhkan oleh kalangan travel agent atau biro perjalanan wisata (BPW) di Bali. Mengingat, BPW tersebut yang juga berperan mendatangkan wisatawan baik asing dan domestik ke Bali melalui berbagai paket tour sebelum pandemi Covid-19 melanda masyarakat dunia,” kata Ketua Asita Bali, Komang Takuaki Banuartha saat dihubungi Selasa (15/12/2020). Di sisi lain, sebelumnya Ketua Komisi II DPRD Bali, I.G. Komang Kresna Budi yang sempat menerima rombongan Asita Bali di kantor DPRD Bali menyampaikan bahwa Asita adalah komponen penting di dalam pariwisata.  Tanpa adanya travel agent wisatawan tidak ada yang masuk ke Bali. “Tapi perhatian kita terkait dana hibah belum menyentuh Asita, maka kita harapkan agar bantuan pemerintah menyentuh Asita. Selama ini tidak ada, yang ada hanya hotel dan restoran. Kasian dong karena ini menyangkut pegawai. Pelaku pariwisata Bali itu ada di travel agent, di ujungnya, di hulu,” ucapnya.

1bl#bn-5/11/2020

Politisi asal Buleleng ini berharap nantinya akan ada titik temu dengan DPRD Bali, Pemerintah Provinsi Bali dan pusat untuk menyalurkan aspirasi dari Asita Bali. “Apapun yang menjadi keluhan Asita kita pahami bersama-sama. Dinas Pariwisata harus ada program biaya promosi kepada Asita karena travel agent ujung tonggak pariwisata Bali, nanti kita anggarkan,” tegasnya. Pihak Komisi II DPRD Bali juga akan mempertemukan Asita Bali dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali agar bisa memfasilitasi kredit dengan bunga yang rendah bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) maupun BPW. tim/ama/ksm

Baca Juga :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *



Back to top button