Walikota Jaya Negara Mendem Dasar Tempat Nyekah Setra Bugbug
Denpasar, PancarPOS | Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara melaksanakan upakara Mendem Dasar serangkaian dengan proses pembangunan tempat Nyekah di Setra Bugbugan Setra Agung Badung, bertepatan dengan Rahina Tilem Kawolu, Jumat (9/2/2024). Pembangunan tersebut merupakan upaya menyempurnakan tempat pengabenan yang sebelumnya telah ada.
Diiringi dengan suara gambelan dan kidung, rangkaian upacara tersebut berlangsung khidmat. Sebelum dilaksanakannya upakara Mendem Dasar, terlebih dahulu dilakukan persembahyangan bersama yang dipuput oleh Ida Pedanda Gede Ngurah Telaga. Dalam kesempatan itu, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara memberikan apresiasi atas komitmen Desa Adat Denpasar untuk meningkatkan fasilitas tempat pengabenan yang kali ini dilanjutkan dengan pembangunan tempat nyekah.
“Pembangunan tempat nyekah ini tentu dilandasi dengan niat baik semua pihak untuk mempermudah krama dan masyarakat di dalam prosesi upacara Pitra Yadnya,” ujarnya. Lebih lanjut, Jaya Negara juga menyampaikan harapan, agar proses pembangunan tempat nyekah ini dapat rampung sesuai dengan yang diharapkan pengempon maupun masyarakat. “Ke depan dengan adanya tempat pengabenan dan nyekah ini diharapkan tidak ada permasalahan sehingga dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujar Jaya Negara
Sementara Bendesa Adat Denpasar, AA Ngurah Alit Wirakesuma mengatakan Desa Adat Denpasar menyempurnakan pembangunan tempat pengabenan yang telah ada sekarang. Hal ini dilaksanakan dengan melanjutkan merealisasikan pembangunan tempat nyekah di Setra Bugbug yang menjadi satu kesatuan dengan Setra Agung Badung di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Pemecutan, Denpasar Barat.
Untuk merealisasikan tempat tersebut, Desa Adat Denpasar mendapatkan bantuan hibah fisik sebesar Rp 2,8 miliar dari Pemkot Denpasar. Dimana, untuk lokasi tempat pengabenan ini berada di lahan Setra Bugbug. Untuk diketahui, Setra Agung Badung memiliki luas 9,3 hektare, sementara Setra Bugbug masih satu areal dengan Setra Agung Badung saat ini memiliki luas wilayah 40 are. “Setra Bugbug inilah diambil untuk pembuatan tempat pengabenan dan sekarang dibangun tempat nyekah,” ungkap Alit Wirakesuma.
Alit Wirakesuma menjelaskan, pembangunan ini tidak akan mengurangi makna pengabenan dan nyekah termasuk adat dan budaya yang ada di dalamnya. Pembangunan tempat nyekah ini tujuannya untuk menyempurnakan pembangunan tempat pengabenan dan sekarang dilengkapi dengan tempat nyekah, sehingga diperlukan kelengkapan berupa bangunan penunjang.
Pihaknya mengatakan, situasi saat ini mengharuskan para generasi untuk berfikir lebih ke depan lagi. Dimana, pembuatan tempat pengabenan dan nyekah ini bukan ingin menghilangkan adat budaya, melainkan menguatkan adat budaya. Bahkan, dengan adanya tempat pengabenan dan nyekah ini dapat membantu dan meringankan beban biaya krama Desa Adat Denpasar dalam melaksanakan upacara Pitra Yadnya.
Sementara Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan Kota Denpasar, I Gede Cipta Sudewa Atmaja menambahkan, pembangunan akan dimulai Maret 2024 ini. Pada saat ini masih proses DED dan nilai kontrak sebesar Rp.2,8 Miliar. Adapun pembangunan yang akan dikerjakan yakni Padmasari, Bale Nyekah, Bale Banten, paving halaman parhyangan, bale pawedan, Pelinggih Surya, bangunan penunjang (toilet) candi bentar dan tembok penyengker. mas/ama/*